Farel hanya berdehem lalu ia berpamitan kepada kedua orang tuanya untuk segera pergi kekampus, setelah Farel keluar. Renata duduk di bangku samping brankar Acha tempati, Renata menatap wajah pucat milik putrinya hatinya perih melihat putrinya seperti ini.

"Mah" panggil Renata, Renata yang di panggil pun menengok

"Papah harus kekantor ada meeting penting" pamit Hendra

Renata hanya mengangguk sebagai jawaban, lalu Hendra pergi dari ruang inap Acha. Sedangkan Renata masih setia menunggu putrinya dengan hati sangat pilu ia menatap wajah pucat milik Acha, Renata tetap menunggu hingga kantuk menghampirinya dan ia masuk kedalam alam mimpi

Sedangkan di tempat lain seorang perempuan berjalan dengan malas di koridor sekolah, gadis itu tak berniat untuk sekolah hari ini. Ia hanya ingin menunggu temannya yang sedang sakit di rumah sakit, tetapi ia tak bisa melakukannya karena orang tuanya tak mengizinkannya untuk bolos ia di izinkan pergi setelah ia pulang sekolah. Gadis itu tak memperhatikan jalan hingga ia menabrak seseorang

"Awhhh" ringis Raina yah gadis tersebut adalah Raina

"Lo kalo jalan pake mata dong" kesal pria itu

"Yah lo gimana sih jalan tuh dimana mana pake kaki bukan pake mata" sahut Raina tak mau kalah

"Seterah lo" balas pria itu

Raina yang kesal pun mendongakkan kepalanya dan dapat ia lihat ternyata pria yang ia tabrak adalah Vino seseorang yang ia suka selama ini tapi ia hanya memilih diam dari pada mengungkapnya seperti Acha

"Lo tuh yah bukannya minta maaf" ucap Raina

"Ngapain juga gue harus minta maaf sama lo, kan lo yang salah" balas Vino

Karena Raina sudah tak mau menanggapi ucapan Vino lagi dan tak mau membuat jantungannya berdegup lebih kencang ia memilih melanjutkan perjalannya untuk menuju kelasnya, Raina melewati Vino dengan wajah juteknya, Raina tipe perempuan yang pandai mengatur mimik wajahnya

Vino yang memperhatikan Raina dengan raut wajah yang sulit di artikan

"Cantik" gumam Vino setelah itu ia menyusul teman temannya yang sedang berada di kantin.

Vino dapat melihat teman temannya minus Refan sedang bercanda langsung pun Vino menghampiri teman temannya dan langsung duduk di sebelah Kainan.

"Astaga" kaget Kainan

"Sejak kapan lo ada disini Vin?" Tanya Kainan

"Sejak tadi" jawab Vino

"Eh iyh si Refan kemana ko belum keliatan juga tuh batang hidungnya" tanya Juna

"Eh iyh yh, lo tau gak dia dimana Rey" timpal Kainan

"Gak" balas Reyhan cuek

"Yh siapa tau lu tau dia dimana kan lo kalo kemana mana barengan mulu" kata Vino

Reyhan hanya mengangkat bahunya acuh ia tak berniat menjawab pertanyaan teman temannya, tak lama bel berbunyi dan mereka pergi dari kantin untuk menuju kelas mereka.

My Perfect BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang