Bagian Keenam

Mulai dari awal
                                    

"Iya iya," balasku.

Kami menyantap makanan kami, setelah selesai makan kami menuju kasir. Tampak sebuah poster bertuliskan " Makanan Pemain ditanggung NGB".

"Baiklah, silahkan tunjukkan kartu NGB player kalian," pinta wanita di meja kasir itu.

Kami menunjukkan kartu NGB player kami dan pergi saat di izinkan wanita itu.

"Sumpah, senang banget dah, serba gratis semua, pakaian gratis, kamar gratis, makanan gratis, padahal kita mendaftar gratis," ujar Adnan.

"Pencipta permainan ini baik sekali, walaupun kaya tapi sangat baik hati dan suka berbagi," ujarku.

"Betul, oh iya, melatih hantu milik kita yuk, di ruang simulasi," ajak Claudy.

"Yuk!" balasku dan Adnan.

Setibanya di ruang simulasi, kami melihat sekeliling. Sepi, hanya ada 2 orang yang latihan. Yang lain? Sok hebat, kayak yang bakal menang aja.

"Yang lain pada sibuk, mentang-mentang serba gratis, gak mau latihan," ujarku.

"Ha ha, betul," ujar seseorang di belakangku.

Dia Keysa, musuh Claudy di pertandingan seri itu.

"Hai, ketemu lagi, maaf ya waktu itu aku sombong," ujar Claudy.

"Sama, aku juga minta maaf, aku juga sangat sombong," balas Keysa.

"Yaudah aku mau melanjutkan latihan Jerangkong nya," sambungnya.

"Ok, selamat berlatih," balas Claudy.

Kami memasuki ruangan 5 x 5 meter dengan sebuah Virtual Reality di dalamnya.

"Mengaktifkan simulasi maya," ujar sistem virtual.

Yang tampak dari Virtual Reality itu adalah sebuah arena dengan musuh konputer berwujud robot dengan jumlah banyak.

Kami mulai latihan, simulasi maya ini terasa nyata. Kami sangat menikmati latihannya, menyenangkan.

"Kalian sudah mengambil tabung skill kalian?" tanya Keysa saat kami baru keluar dari ruangan.

"Dimana?" tanyaku.

"Di mesin skill itu," balas nya sambil menunjuk ke arah mesin berbentuk layar besar.

"Ok terima kasih infonya," ujar Adnan.

"Ok!" balasnya.

Kami mendekati mesin itu dan menekan tombol "aktifkan" .

"Silahkan login terlebih dahulu," ujar sistem di mesin itu.

Kami login dengan akun yang tertera di kartu NGB player kami. Pertama aku, setelah selesai tampak data diri ku.

"Apakah ini anda? Jika iya, tekan "lanjutkan"," ujar sistem itu.

Aku menekan tombolnya dan memilih menu " Ambil Tabung Skill".
Tampak di layar mesin itu berbagai skill dipilih acak, dan berhenti di sebuah skill, Inyiak Harimau.

"Inyiak Harimau?! Bagaimana mungkin?!" Aku terkejut.

Claudy mendapatkan skill selendang kematian sedangkan Adnan mendapatkan skill kuda api.

"Wow! Luar biasa!" seru Claudy.

"Aku penasaran dengan skill baru ini, mari kita tes," ujar Adnan.

"Kembali ke ruang simulasi maya," ujarku.

Disana kami menguji skill baru kami, sangat luar biasa dan tentunya lebih kuat dari skill sebelumnya.

Setelah selesai berlatih, kami berjalan menuju arena yang di tutup. Aku masuk ke dalam diam diam lewat ruang pembawa acara. Kami merasa resah dengan chip Hantu Jeruk Purut itu, bisa saja di salah gunakan.

"Lihat, ada seorang wanita," bisik Claudy.

Wanita itu melihat ke arah kami, sontak kami bersembunyi di balik kursi pembawa acara.

"Siapa itu?!" tanya wanita itu.

Claudy yang ketakutan menutup mulutnya rapat-rapat dengan tangannya agar tidak berteriak.
Ada apa dengan cctv nya? Kenapa pengawas cctv tidak melihatnya, ada apa?

"Palasik, tolong datangi wanita itu, tapi jangan melukainya," pinta ku.

Palasik keluar dari chip ku dan berjalan ke arah wanita itu.

"Siapa kau?!" tanya wanita itu.

"Apa yang kamu lakukan dengan chip itu?" tanya Palasik.

"Ini milikku," ujarnya.

"Bukan, aku tahu itu milik peserta yang bernama Kiky," balas Palasik.

"Haha, aku ketahuan! Baiklah, Hantu Jeruk Purut serang wanita kampungan ini!" ujarnya.

Aku yang terkejut mendengarnya langsung mendatangi Palasik.

"Kau boleh menyerangnya," ujarku.

"Jadi, wanita ini Hantu langka juga ya," ujar wanita itu.

"Baiklah! Hantu Jeruk Purut, pukulan tangan batu," perintahnya.

Tangan Hantu tanpa kepala itu berubah menjadi batu dan menyerang Palasik.

"Tunggu, menggunakan nyawa dan energi juga?!" ujar Claudy.

"Aku tak tahu, yang jelas kalau nyawanya habis, hantunya akan kembali ke chip," ujar Adnan.

Palasik menghindari serangannya dan melepaskan kepalanya.

"Hantu apa itu?!" wanita itu terkejut.

"Tunjukkan wajahmu!" ujarku.

"Haha, baiklah," balasnya sambil melepaskan maskernya.

"Syifa?!" kami terkejut.

Syifa adalah teman sesekolah kami, aku tak menyangka kalau itu dia.

"Apa yang kau lakukan?!" ujar Claudy sambil berlari ke arahnya.

"Kau tak ingat bagaimana aku di sekolah?" ujarnya.

Dia adalah perempuan yang sering di bully oleh teman-temannya.


Nusantara Ghost Battle [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang