Bagian 1 (tak berjudul)

13 1 0
                                    


Bunga Padang Pasir

Bagaikan bunga di padang pasir

Selalu terbayang-banyang terik matahari

Meratapi derita yang berbeda

Namun selalu indah untuk disaksikan


Begitu indah namun tertindas

Dianggap nomer dua namun begitu mayoritas

Entah apa yang dipikirkan Indonesia

Wanita yang selalu,

Memperjuangkan hak – haknya


Berjuang tak kenal lelah

Memperjuangkan apa yang dirasa pantas padanya

Demi kesamaan strata

Yang tak kunjung selesai permasalahannya


Berdiri tak berarti sama

Namun selalu menjadi pembeda

Karnanya mereka menjadi pelita jiwa

Hingga ujung mimpi itu musnah


*********


Sandiwara Lunar

Kucoba merangkai kata

Tersusun dalam awan kelam di langit yang merona

Tampak samar namun bisa dibaca

Dan aku sangat menikmatinya


Ku petik bintang sebagai pena

Kutuliskan namamu di sela cerita

Sebagai bukti sayangku padamu

Dan kini Lunar lebih terlihat sempurna


Namun kini alur mulai berbeda

Langit mulai tak bercahaya

Lunar menyendiri ditinggal sang bintang

Menjadikan ia gunda gulana


Terlihat tersenyum namun tak bahagia

Dinikmatinya hari dengan drama

Hanya diorama yang dilihatnya

Berkas hitam putih sebagai buktinya

*******


Dusta

Dusta

Disaat kau katakan rindu

Tergenggam akan hawa nafsu

Meski engkau tak tahu itu


Dusta

Tak pernah engkau rasakan

Hausnya lara dalam duka

Lelahnya derita akan cinta


Kini dusta hanya dusta

Tertimbun desiran debu

Hilang

Lenyap tanpa sisa

PUISIWhere stories live. Discover now