13. Reuni

627 61 5
                                    

Hepi riding yaw....

Dalam berprinsip Plan selalu konsisten itupun berlaku pada bagaimana ia mencintai seseorang dengan seluruh hatinya. Cinta itu ibarat rumah tempat dimana kita merasa nyaman dan merasa dilindungi. Meskipun sudah bertahun-tahun tidak berkabar bagi Plan kenyaman dan merasa dilindungi hanyalah ketika ia bersama Terth. Seperti yang pernah ia katakan pada Gun cintanya hidup di dalam hatinya.

Dalam kamar hotel yang sunyi hanya terdengar suara tangis Plan sedangkan Terth dengan telaten menepuk punggung Plan lembut yang bersandar padanya. Seperti anak ayam baru menemukan induknya banyak pertanyaan yang hendak ditanyakan Terth pada Plan tapi melihat anak itu menangis ia mengurungkan niatnya sampai anak yanng terus memeluknya tenang.

"aku minta maaf p" seperti tersadar Plan melepas pelukan mereka melihat Terth yang menatapnya lembut

Terth tersenyum lagi masih menatap Plan, tatapan sayang. Penuh cinta "banyak yang harus p bicarakan tapi setelah melihatmu P tidak bisa berkata apa-apa. P senang sampai hati p akan meledak. Apa boleh p memelukmu?" Terth adalah laki-laki baik. Selalu benar dalam tindakan tentu saja sangat menyayangi Plan

Plan tidak dapat menahannya tangisnya kembali pecah berada dipelukan p Terth.

"apa yang p lakukan disini?" tanya Plan kemudian saat ini mereka sedang dicafe untuk mengisi perut mereka. Seolah mengingatnya bahwa gank pria tampan selalu berkumpul dan bersama Plan menggengam tangannya sendiri dan menariknya dari atas meja tapi dengan cepat tangannya diraih oleh tangan besar didepannya.

"mau membahasnya sekarang?" tanya Terth lembut sambil memegang tangan kecil yang menegang

"aku...aku..."

"jika tidak mau P tidak akan membahasnya. Apa lebih baik?"

Plan merasa senang p Terth tidak pernah berubah, selalu lembut dan menyayanginya. Tapi kemudian ada yang mengganjal ditangannya melihat perlahan seketika pandangan itu terpaku disana. Sesuatu yang melingkar disalah satu jari itu Plan tidak bodoh dengan tidak mengetahui arti benda tersebut menaikkan pandangnnya pada Terth kenyataan yang tidak akan dapat diterimanya kenyataan yang kembali membuat hatinya hancur

"P sudah menikah?" tanya Plan ada keraguan dan ketakutan dari nada itu

P terkejut itu artinya benar. Hatinya hancur berkeping-keping. Tidak ada orang untuknya. Sisa kepercayaan itu musnah. Pertemuan yang sia-sia. Plan berdiri dari kursinya. Kesalahan besar sempat menumbuhkan bunga dihatinya. Plan menggigit bibirnya untuk menahan isak dan rasa sakit dihati.

"p kita tidak bisa bersama" ucap Plan serius menatap kekasihnya

"kenapa tidak, p berjanji kita akan bersama"

"selamanya?"

"iya selamanya"

"ingat, p sudah berjanji padaku"

Mereka tersenyum

"pembohong!" Plan berteriak dan berdiri dari kursi menatap p Terth. Giginya gemelatuk menahan sesuatu

"kau berbohong padaku!" teriak Plan lagi dengan tatapan dingin

Akibat teriakan itu semua orang melihat mereka, menjadi pusat perhatian Plan tidak peduli bahkan saat ini Titay dan teman-temannya yang lain sudah berkumpul disisi Terth menatap padanya. Persis seperti kejadian beberapa tahun lalu saat dirinya di adilin diantara teman-temanya tidak ada yang berada dipihaknya.

"Plan" semua orang kompak memanggil namanya semakin membuat Plan sadar bagaimana posisinya diantara mereka

Gank pria tampan terdiri dari empat orang, Minis. Shaka. Chapon dan Terth. Memang para pria tampan sesuai dengan nama ganknya. Ditambah Titay yang berpacaran dengan Minis merupakan orang yang berteman dengannya orang yang memperkenalkannya dengan Chapon dulu dan membuat mereka sering bersama para gank pria tampan.

"Plan dengarkan p dulu" Terth merasa prustasi berpindah kesamping Plan mengambil kedua tangan itu memegangnya "p tidak berbohong, p mencintai Plan" Terth berusaha untuk menyakinkan Plan sedangkan teman-teman Terth yang mendengar kalimat itu kompak semua terkejut pasalnya tidak ada yang tahu jika mereka memiliki hubungan seserius itu.

"berhenti mengatakan itu aku mohon" ucap Plan menatap orang dihadapannya satu persatu lalu berakhir pada Terth "diantara semuanya kau yang paling menyakitiku, aku yang berharap terlalu banyak dan menyakiti diriku sendiri" ucap Plan menghapus air mata dengan sebelah tangannya

"situasi macam apa ini?" tanya Minis

"kalian" lanjutnya tanpa bisa berkata apa-apa

"kau bilang kau mencintainya?" tanya Chapon pada Terth

"Plan ini tidak benarkan? Kau dan p Terth..."

"apa yang kau harapkan?" tanya Plan cepat menepis kasar tangan Titay

"kau" Minis hampir menghajar Plan tapi dihadang Terth jadilah mereka saling memukul Plan memejamkan matanya. Situasi yang membuatnya pusing dan meninggalkan mereka begitu saja tapi Titay tidak membiarkan itu dengan mengejar Plan.

Plan berhenti karena tahu Titay mengikutinya dan berbalik "kau ingin menamparku lagi?"

"Plan...aku minta maaf"

"berhenti meminta maaf padaku! Aku tidak ingin lebih banyak merasakan sakit dari ini. aku kehilangan semuanya. Tidak ada lagi yang perlu dibicarakan" putus Plan

"tunggu"

"..."

"aku tahu mereka bertaruh!"

"kau mengakuinya sekarang?"

"saat tahu mereka bertaruh aku tidak berani mengatakannya padamu karena aku melihat bagaimana kau menatap p Chapon seperti aku menatap p Minis, perasaan itu aku merasakannya. Ada banyak cinta dan kepercayaan yang kau berikan pada p Chapon tapi saat melihat kau tersenyum bersamanya aku tidak bisa menghancurkan kebahagiaan itu. aku tidak bisa"

"aku tidak mengira mereka akan bertaruh sampai sejauh itu. Menghancurkan ketulusanmu dengan kegilaan mereka tapi aku juga tidak bisa membelamu karena p Minis ada diantara mereka. Maafkan aku, aku menyesal tidak mengatakannya padamu lebih awal yang membuat itu semakin membuat kau lebih sakit" Titay diam setelah mengatakannya

Plan diam skenario yang sudah ia tebak sejak awal

"Plan maafkan aku..hu.."

"kau sudah melakukannya dengan baik. Aku harus berterimakasih padamu karena sudah mengambil keputusan yang bijak memang terkadang kita tidak harus memikirkan perasaan orang lain perasaan sentimental sesaat. Tapi aku harus meminta maaf karena aku tidak ingin berteman dengan orang yang mementingkan dirinya sendiri"

Plan tidak bergeming ketika Titay memanggilnya langkah yang berat perasaan yang sakit.

Bersambung...

MEANPLAN II KENALI AKU ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang