Bagian Enam

Mulai dari awal
                                    

“aku tidak pernah membencimu sedikitpun Baek. Dengarkan aku, ini bukan soal membenci, hanya aku sudah memiliki orang lain terlebuh dulu, dan itu bukan kau Baek.”

Chanyeol mencoba menjelaskan.
Untungnya kafe itu tidak terlalu ramai pengunjung. Tapi Chanyeol tetap tidak terlalu nyaman dengan tatapan pengunjung dan petugas kafe yang menatapnya dengan tatapan aneh.

“baik ayo kita pulang. Aku akan mengantarmu pulang.”

Chanyeol berjalan kearah meja kasir untuk membayar semua pesanannya. Kemudian menarik gadis yang masih saja berdiri sambil menangis di tempat yang sama.

Mereka sudah berada tepat di depan massion megah milik Baekhyun. Chanyeol sama sekali tidak mengeluarkan sepatah katapun. Ia sedang berusaha menormalkan fikirannya. Ia kemudian menarik nafas panjangnya.

“istirahatlah” ucap Chanyeol.

“ayo kita lupakan masalah tadi, aku tau kau hanya tidak bisa berfikir jernih tadi”

Baekhyun kini menatap Chanyeol yang duduk di bangku kemudinya sambil tersenyum meskipun sangat terlihat dipaksakan.

“Baek--“

“kau tidak membenciku. Kau juga bersikap sangat baik padaku. Aku bisa menjadi penggantinya. Jika kau mau, aku akan mengganti nama dan operasi plastik untukmu”

“Baek--“

“aku akan mati kalau kau meninggalkanku!”

Baekhyun sangat histeris, ia tidak bisa berfikir lebih jernih lagi sekarang.

Chanyeol berusaha menenangkan gadis itu, tapi sepertinya Baekhyun tidak peduli, ia terus menangis. Chanyeol akhirnya memeluk gadis itu untuk menenangakannya.

Dan benar saja, seketika Baekhyun meredakan suara tangisnya.

∞∞


“jangan angkat itu. kau duduk saja di meja kasir, biar aku saja yang kerjakan” untuk kesekian kalinya, di hari yang sama Sehun melarang Eunsoo untuk melakukan sesuatu dengan alasan tidak jelas.

Namun, Sehun membiarkan Minseok dan Jongin melakukan apapun yang harus ia kerjakan.

Eunsoo mengalah dan membiarkan pekerjaan itu terbengkalai karena Sehun akan marah-marah apabila ia nekat mengerjakannya. Lagi pula hari ini suasana hati Eunsoo sedang kurang baik.

Eunsoo lebih banyak melamun beberapa hari ini. Sehun juga tidak memberikan pekerjaan berat pada Eunsoo.

Sejak pagi tadi tubuhnya teraba panas, namun gadis itu tetap memaksakan untuk bekerja. Sehun yang tau akan kondisi Eunsoo dan sangat melarangnya melakukan apapun.

Eunsoo tengah duduk di sebuah kursi di dalam dapur sambil melamun.

“ada yang kau pikirkan?” Jongin bertanya selembut mungkin.

“sebaiknya kau istirahat hari ini Soo-yaa, badanmu makin teraba panas.” Jongin melanjutkan sambil mencopot apron untuk membopong Eunsoo naik ke lantai atas.

“Tidak, Jongin-yaa aku baik-baik saja”

“kau tidak baik-baik saja Soo, dan aku tau itu. aku akan meminta izin untuk mengantarmu ke atas. Tolong sekali ini saja dengarkan aku” ujar Jongin dengan penuh tekanan di setiap kalimatnya.

Eunsoo hanya mengangguk, setelahnya ia di gendong di belakang punggung Jongin.

“istirahatlah aku akan membuatkan kau bubur sehabis ini” Jongin tengah menyelimuti Eunsoo sampai sebatas dadanya kembali tangannya diletakkan diatas kening gadis yang tengah tertidur itu.

Intricate  (ChanSoo GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang