S-02. Arka VS Zeka🦋

Mulai dari awal
                                    

Zeka langsung menoleh kearah Arka dan ditatapnya dengan penuh minat kemudian dia menganggukkan kepalanya menjawab pertanyaan mamanya "banget!" Jawabnya riang yang membuat Arka mendengarnya langsung menyunggingkan senyumnya, begitu juga dengan Nana yang mendengarnya.

"Tuh denger adiknya bilang apa" timpal Nana.

"Emang semana sayangnya?" Tanya Arka tak percaya.

"Segini" jawab Jeje merentangkan kedua tangannya yang dibuka selebar mungkin dan langsung diraih oleh Arka dengan memeluknya.

Salah satu cara Arka untuk meminta adiknya memeluk dirinya.

"Adek sayang Zeka juga gak?" Tanya Zeka melepas pelukan abangnya.

Arka tampak menimbang-nimbang jawaban apa yang akan diberikannya pada adik bungsunya ini, ia ingat selalu saja banyak cara untuk anak berusia empat tahun itu menggangu ketenangannya.

Tapi walaupun begitu tetap saja Arka sayang sama adiknya yang selalu mengganggunya kapanpun dan dimanapun.

"Sayang dong, masa enggak sih" jawab Arka akhirnya.

Mendengar itu membuat mata Zeka menatap abangnya dengan sumringah seperti mendapati hadiah yang berharga secara cuma-cuma "kalau gitu siap ini kita main masak-masakan ya" lanjutnya ceria yang langsung membuat Arka merengek menjerit minta ampun, sedang kan Nana hanya ketawa melihat kelakuan kedua anaknya itu.

🦋🦋🦋🦋

"Adek! Makan! Main komputer mulu! Entar sakit!" Teriak anak kecil memarahi abangnya. Siapa lagi kalau bukan Zeka yang menggangu Arka.

Arka menoleh sebentar, melihat anak kecil yang berdiri tepat disampingnya dengan tangan yang berada dipinggangnya "Ck ah! Adek adek. Abang Zee bukan adek" sewot sang abang tak terima di panggil Adek.

"Udah dibilang abangnya Zeka bang Raka. Arka itu adeknya Zeka. Ngerti gak sih" balas si balita tersebut.

Mendengar jawaban yang membuatnya kesal, Arka tak menyahuti omongan Zeka.

"Hayuk makan, entar sakit" Ulang Zeka menarik-batik baju abangnya mengajak makan.

"Iyah entaran Zee" jawab Arka singkat tanpa menoleh.

Zeka yang berdiri disamping Arka memilih beranjak dari sana dan menaiki kasur kesayangan Arka "Tadi katanya capek, sekarang main game. Bilangin mama loh entar" ancam Zeka dengan sedikit memicingkan matanya yang tak didengarkan oleh abangnya.

Arka yang tak peduli dengan ancaman Zeka tetap lanjut memainkan komputernya "bilangin aja, emang adek takut" ucap Arka melirik Zeka dan menantangnya.

Mendengar ucapan Arka yang tidak takut dengan ancamannya membuat Zeka kesal sendiri, tampak dari caranya menghentak-hentakkan kakinya di atas kasur. Hal itu tentu tak luput dari sorotan mata Arka dan membuatnya senang dengan menyunggingkan senyum tipisnya.

Siapa suruh gangguin, Batin Arka senang melihat adiknya itu yang sudah kesal begitu.

"Yaudah Zeka pergi! Zeka gak temen adek, Zeka gak sayang adek lagi" rengeknya berantakin kasur Arka.

Belum sempat Zeka beranjak dari kasur Arka, Zeka sudah di kepung dengan pelukan abangnya  "Ngomong apa tadi? Coba ulang" suruh Arka dengan menggelitikin perut Zeka.

A Perfect Father (REVISI) - ((SEASON-02 / ARKANA))Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang