"Mau mampir dulu ay?" Tanya hafidz dengan sangat lembut.
"Emm.. Kayanya engga ay.." Jawab hana dengan nada lembut juga.
"Bener nih?" Tanya hafidz memastikan.
"Iya sayang.." Jawab hana dengan senyum manisnya.
"Okayy kita pulang.." Ucap hafidz.
"Tumben.." Ucap hana.
"Kok tumben?" Tanya hafidz bingung.
"Ya biasanya okayy meluncur.." Ledek hana dengan sedikit tertawa.
"Ohh iya lupa.." Jawab hafidz.
"Ralat ralat.. Okayy meluncur.." Ucap hafidz dengan gaya tengilnya. Lagi lagi hana membalas dengan kekehan kecil hingga hafidz pun ikut tertawa.
"Makasih ya.." Ucap hana.
"Untuk?" Tanya hafidz.
"Semuanya.." Jawab hana.
"Terima kasih sudah membuat aku selalu merasa senang dan bahagia.. Terima kasih sudah selalu ada dan terima kasih sudah menjadi imam yang baik untuk aku.." Ucap hana. Laku tersenyum.
"Ga usah makasih.. Itu semua udah kewajiban aku.. Allah mengirimkan kamu dan menjadi pendamping hidupku itu.. Karna Allah ingin membuat kamu bahagia lewat aku.. Terus menjadi yang terbaik ya.. Menjadi pendengar dan pemberi saran terbaik untuk aku dan kita.." Jawab hafidz yang ikut tersenyum.
"I love you hanafizah zakkiyah.." Ucap hafidz dengan senyumnya yang sangat manis.
Wajah hana pun langsung merah merona karna hana tak menyangka hafidz akan semanis ini dengannya.
"I love you too hafidzul ahkam.." Jawab hana dengan senyum yang tak kalah manis dengan hafidz.
Kemudian hafidz pun langsung mendekatkan wajahnya ke perut hana dan berbicara.
"Ada yang lagi baper sayang.. Mukanya sampe merah gitu.." Ucap hafidz. Seolah olah ia seperti sedang berbicara dengan calon anaknya dan meledek hana.
"Apa sih.." Jawab hana dan di balas tawa oleh hafidz.
"Dia kesel sayang.." Ledek hafidz lagi.
"Mukanya tambah merah kaya anggur.." Ledek hafidz lagi. Sontak hana pun bingung dan dengan polosnya dia malah mikir sejak kapan anggur berwarna merah.
"Diem.. Pasti mikir.." Tebak hafidz.
"Engga si.." Jawab hana so ga mikir padahal mikir.
"Boong banget.." Ucap hafidz.
"Plis deh ga usah so tau.." Jawab hana.
"Aku kan bisa baca pikiran kamu.." Ucap hafidz.
"Masa?" Tanya hana mulai meledek.
"Aku ramal aku sayang kamu.." Ucap hafidz.
"Tebalik bambank itu mah bukan ngeramal tapi mengucapkan.." Jawab hana.
"Tapi sayang kan?" Tanya hafidz.
"Ga.." Jawab hana.
"Kok ga?" Ucap hafidz dengan ekspresi datar.
"Ga salah lagi.." Jawab hana dengan nada tengil.
"Yehh ngeselin ya.." Ucap hafidz sambil mencubit hidung hana karna gemes dengan istrinya itu.
"Ih sakit ah.." Jawab hana. Kemudian memegang hidungnya. Dengan ekspresi ngambek seperti anak kecil dan hafidz suka ekspresi itu. Mangkanya hafidz suka meledek hana. Dan hafidz hanya tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ternyata dia jodoh ku ❤ 2 (TAMAT)
Teen Fictioncerita ini adalah lanjutkan kisah dari sepasang insan yang bersatu dalam satu ikatan cinta💖 ••••••••••••• Mulai : 14 Februari 2020 Selesai : 4 Agustus 2020 Jika ingin menjadi penulis yang baik.. Buatlah cerita dengan pikiranmu sendiri.. Tak perlu m...
kejailan umi #5
Mulai dari awal