Kai hanya diam, dia bingung dan merasa sangat aneh.

"Kau tenang saja nona, aku yakin jika putramu adalah putra yang kuat dia pasti akan segera pulih, percayalah"

Perkataan Kai seakan membuat Krystal tersadar, dia langsung melepaskan pelukannya.

"Kai" ucapnya pelan.

"Ya.. Apa kau mengetahui namaku?"

Krystal menganggukkan kepalanya.

"Maaf nona, aku benar-benar tak sengaja tadi kekasihku menelpon tapi saat aku ingin mengangkat teleponnya ponselku terjatuh dan saat aku ingin mengambil ponselku putramu melintas dan aku panik, aku berusaha untuk membanting stir dan menginjak remnya tapi semuanya terjadi sangat cepat, tubuh putramu terhempas tertabrak mobilku. Maaf.. Maafkan aku, aku mohon kau jangan melaporkan kejadian ini ke polisi karena minggu depan aku akan menikah dengan kekasihku, aku mohon" pintanya.

Krystal terdiam, dia benar-benar terkejut dengan penjelasan Kai.

Dia baru menyadari jika Kai yg kini di hadapannya adalah berbeda, bukan Kai yang dulu dia kenal.

"Kau mau kan memaafkanku, nona?" ucapnya kembali dengan tersenyum sangat manis.

Krystal terdiam.

KLEEKKK..

Suara pintu ruangan yang terbuka mengalihkan perhatian Krystal, dia langsung bangkit dan menghampiri Minhyuk.

"Kakak.. Bagaimana? Apa Taeoh baik-baik saja?" tanya Krystal khawatir.

Minhyuk mengangguk.

"Putramu adalah anak yang kuat, operasinya berjalan lancar. Sekarang dia sedang beristirahat, kau harus bisa menjaganya dan terus memperhatikannya, Krys"

Krystal menganggukkan kepalanya.

Minhyuk menyentuh bahu Krystal untuk menenangkannya.

Saat Krystal dan Minhyuk masih saling tatap, Kai berjalan melewati mereka.

Tanpa aba-aba Kai masuk ke dalam ruangan itu. Dia langsung meraih tangan Taeoh dan menciumnya.

Dia mengelus lembut pipi bocah kecil itu.

Krystal menatap lekat pemandangan di belakangannya itu, hatinya seakan sangat sakit saat melihatnya.

"Kenapa Krys?" tanya Minhyuk bingung.

Krystal hanya menggelengkan kepalanya.

***

"Nona, kau mau roti? Aku membelinya juga untukmu. Ini" ucapnya sambil memberikan roti kepada Krystal.

Krystal menolak dan menggelengkan kepalanya.

"Hei.. Kenapa? Roti ini sangat enak dan cukup mengenyangkan, ayolah makan ini" bujuknya.

Krystal menatap lekat wajah pria itu.

"Kai"

"Hmm"

"Apa kau benar-benar sudah melupakanku?"

Kai menaikkan sebelah alisnya.

"Hmm.. Memangnya aku dan dirimu pernah saling kenal?"

Perkataan Kai itu membuat hati Krystal semakin sakit.

Sakit tersenyum miris, dia menggelengkan kepalanya.

"Maaf nona, tapi aku benar-benar tak mengenalmu sebelumnya. Apakah kita pernah bertemu? Tapi kapan dan dimana? Apa kau adik kelasku atau—" ucapannya terlihat menggantung saat dia melihat seorang pria bertubuh kekar di belakang tubuh Krystal.

MY JOURNEYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang