"Aku sama Tian cuma temen aja Bang, he he he nggak lebih."
"Elehh, temen bisa jadi pacar."
"Aahh udah ah, aku mau ganti baju."
"Mau kemana?"
"Mau jalan sama Tian," jawab Jila.
"Icikiwirrr. Ajakin tuh si Tian buat nonton Westlife," ucap Kaesang.
"Malah dia yang ngajakin."
"Asekkk. Kawal sampai halal," ucap Kaesang.
"Abangg!!"
"Lah gue kan doain elu yang baik neng!"
Jila sudah rapi dengan outfit of the day yang casual kaus blaster hitam dan jeans longgar Jila membiarkan rambutnya tergerai panjang. Rambut hitam, gen dari Mama Yuri, Jila rajin merawat rambutnya dari ujung hingga ke ujung. Jila emang rajin ngerawat tubuhnya, dari kepala hingga kaki.
Mama Yuri, yang lagi duduk baca majalah, menengok ke arah tangga melihat sang anak perempuan kesayangannya turun dari tangga dan bertanya.
"Mau kemana nak?"
"Eeumm, mau jalan Ma."
"Sama siapa?"
"Tian ehe ..."
"Ohh sama Tian, sini kamu duduk dulu," ucap Mama Yuri.
"Aduhh si Mama kenapa nih?," batin Jila.
Walaupun batin bergejolak, Jila menuruti sang Mama. Mama Yuri belum berkata-kata, beliau masih fokus membaca majalah. Tak lama kemudian, suara deru motor Tian tiba di halaman rumah Tarigan Family.
"Assalamualaikum ...."
Mendengar suara Tian, Jila langsung beranjak dari tempat duduknya.
"Waalaikumsalam ... masuk Yan," ucap Jila mempersilakan Tian masuk.
Tian mengangguk pelan, Jila kemudian meminta Tian untuk menemui Mama Yuri terlebih dahulu.
"Hei, Yan. Mau kemana sama si Jila?"
"Ya, mau jalan-jalan aja Tante."
"Mama mau nanya kalian pacaran?"
"Kita masih temen kok Tante," jawab Tian.
"Nggak apa-apa jujur aja, kalau emang punya relationship."
Jila dan Tian saling pandang.
"Jila, Tian ... kalian ini udah dewasa, udah mateng banget buat bicara soal ginian. Kalaupun kalian pacaran Mama sama Papa nggak marah kok, justru kalau kalian tutup-tutupi malah Mama sama Papa jadi khawatir. Mulai sekarang jangan ada yang di tutup-tutupi lagi ya nak."
"Iya Ma ..."
"Iya Tante ..."
Jila akhirnya bisa bernapas lega, untung aja. Jila kira si Mama bakal marah besar dan nanya macam-macam ke Tian, untungnya enggak.
"Ya udah katanya kalian mau pergi, nanti kesorean loh. Oh ya pulangnya jangan malam-malam ya."
"Siap Ma"
Tian dan Jila pergi ke Expo, Expo nggak jauh dari komplek perumahan. Expo diselenggarakan di alun-alun dekat hutan kota, jadi kalau sore-sore menjelang maghrib gini, pemandangannya cantik banget di hutan kotanya. Mereka memutuskan untuk mengelilingi hutan kota sebentar kemudian beranjak ke Expo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cluster Puri Indah Land [New Version]
FanfictionJika ada kebahagiaan di dalam keluarga kenapa harus mencari kebahagiaan di luar?
16 | Serius?
Mulai dari awal