Hingga beberapa detik berikutnya, Taehyung merasa bahwa tubuhnya menegang dengan sempurna saat seorang gadis cantik dengan gaun pengantin yang indah muncul dihadapannya. Tatapannya terpaku pada sang calon istri yang perlahan berjalan kearahnya bersama dengan Jimin. Salah satu tangannya mengepal karena dadaknya terasa sesak hingga matanya mulai mengeluarkan air mata.

Calon istrinya sangat cantik hari ini.

Ara tersenyum dan menggumamkan kata terima kasih pada Jimin setelah sampai di altar. Jimin melepaskan tangannya dan pergi ke tempatnya. Dihadapannya saat ini adalah sang calon suami-- Kim Taehyung. Ia tersenyum saat melihat Taehyung menatapnya tanpa berkedip meskipun kedua mata pria itu basah karena air mata.

Upacara pernikahan pun dimulai. Baik Taehyung maupun Ara sama - sama mengucapkan janji mereka di altar, dihadapan pendeta dan seluruh orang yang hadir. Semua orang menahan air mata mereka karena suasana mendadak menjadi haru saat mendengar dua janji yang sedang diucapkan. Jimin yang melihat gadis pujaannya resmi menjadi istri pria lain tersenyum sambil menepis air matanya sendiri.

"Kau boleh mencium pasanganmu." Ujar sang pendeta mempersilahkan Taehyung untuk mencium istrinya.

Taehyung tersenyum dan menarik tengkuk Ara perlahan sebelum menempelkan bibir keduanya. Suara tepukan tangan mulai terdengar heboh ketika keduanya berciuman, menandakan bahwa keduanya resmi menjadi sepasang suami istri. Ara tersenyum di sela ciumannya, begitu juga dengan Taehyung. Keduanya tak bisa menahan rasa bahagia mereka untuk hari ini.

***

Seoul masih diselimuti salju hari ini. Lebih lebat dari hari kemarin. Semua orang lebih memilih untuk berdiam diri didalam rumah, duduk didepan perapian, bergelung dengan selimut sambil menikmati secangkir cokelat panas. Namun tidak dengan Kim Ara karena wanita itu justru memilih untuk berdiri di balkon kamarnya, menikmati dinginnya udara pagi yang menusuk tulang. Tak apa, ia menyukai udara dingin.

Tubuhnya masih terasa pegal karena kegiatan semalam. Senyumannya terlihat saat teringat apa yang sudah ia lakukan semalam bersama Taehyung. Malam pertama mereka menjadi sepasang suami istri. Rasanya malu, namun membahagiakan. Tak ada lagi jarak apapun diantara keduanya karena keduanya sudah disatukan.

Ara merapatkan jubah tidurnya, melindungi tubuhnya dari udara dingin. Matanya menatap taman kosong yang menyatu dengan rumahnya bersama Taehyung. Salju menutupi semua halaman rumahnya, begitu juga dengan taman. Pikirannya mulai bergerak kemana - mana.

Pertama, Ara merasakan sebuah kebahagiaan setelah resmi menjadi istri dari seorang Kim Taehyung, pria yang amat ia cintai. Ia tak akan berbohong soal perasaannya kali ini. Sangat bahagia hingga rasanya tak bisa diungkapkan dengan kata - kata. Mulai hari ini, ia menjadi seorang istri yang harus melakukan kewajibannya untuk mengurus sang suami. Mulai hari ini, ia akan hidup berdua selamanya dengan sang suami. Mulai hari ini, ia akan membagi kehidupannya dan seluruh waktunya bersama sang suami. Dan ia merasa beruntung karena Taehyung lah yang menjadi suaminya.

Kedua, Ara teringat dengan orang - orang yang sudah meninggalkannya lebih dulu. Seharusnya di hari pernikahannya, Ayahnya datang untuk menyaksikan putrinya menikah. Seharusnya Namjoon melihat adik perempuannya akan hidup bersama pria lain. Seharusnya dua pria hebat itu menyaksikannya tumbuh dewasa dan siap membagi kehidupannya dengan orang lain. Namun Ara yakin, baik Ayahnya maupun Namjoon menyaksikan acara pernikahannya diatas sana. Memberikan harapan terbaik untuknya.

Ketiga, Ara teringat dengan beberapa sahabatnya dan juga masa mudanya. Ia bersyukur karena masa mudanya ia habiskan dengan sahabat sebaik Park Jimin dan Min Yoongi. Keduanya bisa membuatnya bahagia dan memperlakukannya dengan sangat baik. Menjaganya dan menyayanginya seperti keluarga. Kendati ada perasaan yang tak bisa terbalas dalam kisah persahabatannya, setidaknya Ara bahagia bisa pernah bersama dan menghabiskan masa mudanya bersama mereka.

Dan yang terakhir, Ara teringat dengan Kim Seokjin. Seorang pria yang pernah dan akan selalu ada dalam lubuk hatinya yang terdalam. Pria yang pertama kali mengenalkannya dengan apa yang namanya cinta dan ketulusan. Pria yang pertama kali membuatnya sadar bahwa ia bisa mendapatkan rasa cinta dari orang lain yang bukan keluarganya. Pria yang pertama kali mengajarkannya untuk selalu menjadi wanita kuat dan memperjuangkan apa yang seharusnya bisa ia dapatkan. Pria yang akan selalu menjadi cinta pertamanya.

Ara menatap langit biru dengan senyuman cantik di wajahnya. Ia bersyukur bisa melewati semua kejadian yang pernah ada dalam hidupnya hingga saat ini. Saat dimana ia menikah dengan pria yang ia cintai. Dalam hati ia berterima kasih pada sang ayah, sang kakak, dan sang cinta pertamanya yang sudah tiada. Dalam hatinya ia berharap bahwa ia bisa bertemu dengan ketiganya di kehidupan yang lain nantinya.

Ara terkejut saat merasakan sebuah pelukan di bagian pinggangnya. Menoleh kesamping, ia menemukan Taehyung yang baru saja bangun dari tidurnya. Taehyung dengan jubah tidur yang sedikit tak tertutup, rambut hitam ikal yang berantakan, dan wajah bantal yang menggemaskan. Ara terkekeh saat Taehyung menghirup lehernya dengan mata yang masih terpejam, setengah tertidur. Ia mengusap punggung tangan Taehyung yang melingkar di tubuhnya.

"Selamat pagi, Tuan Kim." Sapa Ara dengan senyuman manis khasnya.

"Jangan panggil aku dengan sebutan itu. Aku ingin kau memanggilku dengan nama kesayangan." Balas Taehyung dengan suara serak yang berat khas bangun tidurnya. Kedua matanya perlahan terbuka sambil terus memeluk istrinya dengan erat.

"Ingin kupanggil apa?"

"Sayang, Baby, Tae, Taetae, apapun itu asal spesial." Pinta Taehyung manja. Persis seperti anak kecil.

Ara tersenyum dan memutar tubuhnya untuk berhadapan dengan sang suami. Pinggangnya bertumpu pada pegangan balkon dengan kedua tangan Taehyung yang terus menjaganya dengan sigap. Ia merapikan rambut ikal Taehyung yang sangat tebal. Taehyung terlihat seperti harimau ketika baru saja bangun tidur.

"Ini masih pagi dan mengapa kau disini? Disini dingin, Sayang."

"Aku hanya sedang memikirkan beberapa hal." Ara menjeda kalimatnya sejenak sebelum melanjutkannya lagi. "Ingin sarapan?"

Taehyung menatap istrinya dengan lekat. Ia sangat menyukai bagaimana tatapan Ara padanya saat ini. Ia bisa merasakan sebuah cinta dan kehangatan dari sana. Sejujurnya ia sendiri masih tak menyangka bahwa wanita dihadapannya ini sudah resmi menjadi istrinya dan calon ibu dari anak - anaknya nanti. Merasa gemas, Taehyung memberi kecupan manis di bibir dan hidung mancung istrinya.

"Sayang ingin honeymoon kemana? Paris? London? Australia? Katakan padaku."

"Sungai Han, bagaimana?" Ara terkekeh karena melihat ekspresi kesal Taehyung setelah mendengar jawabannya barusan.

"Kau bisa memikirkannya nanti dan katakan padaku jika kau sudah memutuskan ingin pergi kemana. Kita pergi kesana untuk honeymoon." Ujar Taehyung sambil menyelipkan beberapa helai rambut Ara ke belakang.

Taehyung menarik tubuh istrinya untuk didekap dengan erat. Dagunya ia letakkan diatas kepala Ara dan kedua matanya terpejam selama beberapa saat. Tak henti - hentinya ia mengucapkan rasa syukur karena bisa menjadikan Ara sebagai istrinya, wanita yang akan hidup bersamanya sampai tua nanti, wanita yang akan ia bagi kehidupannya bersama. Taehyung selalu merasa terharu setiap kali teringat bahwa Ara mau menerimanya menjadi seorang suami disaat masih ada banyak pria diluar sana yang jauh lebih baik darinya.

"Terima kasih sudah memilihku untuk menjadi pendamping hidupmu. Aku akan berusaha untuk menjadikanmu sebagai wanita sekaligus istri paling bahagia di dunia. Aku sangat mencintaimu."

Ara tersenyum dan membalas pelukan hangat Taehyung. Telinganya bisa mendengar suara detakan jantung Taehyung yang membuatnya nyaman. Terima kasih untuk semesta yang sudah menyatukannya dengan pria seperti Taehyung. Dan ia siap untuk memulai kehidupan barunya bersama Taehyung mulai dari sekarang.

"Aku juga mencintaimu."

Kim Ara tersenyum karena musim dingin bukan lagi musim yang ia benci dalam hidupnya karena Taehyung sudah mengubah musim dingin menjadi musim yang paling membahagiakan untuknya. Musim dingin dan Taehyung adalah perpaduan yang indah untuknya.

Terima kasih untuk pahit dan manisnya, Musim Dinginku.

The End.
Terima kasih sudah membaca cerita ini sampai akhir! Tetap beri vote dan support kalian ya karena itu sangat berarti untukku. Terima kasih sudah menemani perjalanan Kim Ara dan Kim Taehyung sejak awal dengan semua kisah pahit manis mereka.
Sampai jumpa pada kisah berikutnya dalam cerita lainnya! See you! With Love,
-prettyprasetya.

THAT WINTER✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang