Mas dadan menatapku lekat kemudian menatap bu mayang

"Kita lihat aja hasil mediasi gimana kalau masih bisa dibicarakan, saya sama mayang akan balik"ucap mas dadan yang membuatku sedikit terluka.

Sudahlah
Cukup sampai disini.
Perasaanku tidak sepenting itu untuk di pertahankan.

Ada banyak hal yang harus ku perhatikan.
Perasaan alin,
Citra perusahaan papah
Dan keinginan mamah agar ku kembali menjadi wajar dalam urusan percintaan.

Dari Awal aku memang sudah salah karena menerima kontrak sebagai simpanan mas dadan.
Dosenku yang ternyata sugar daddy ku.

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Fakultas Teknik
10:45 WIB

Aku berjalan menyusuri koridor bersama lita juga dyan yang di penuhi dengan canda tawa kami.

"Emang siapa diaa! Ganteng juga enggak! Pengen gue kirim kaca rasanya"ucap dyan yang membuatku tertawa.

Julid memang nikmat
Kenapa perbuatan tidak baik sangat nikmat

"Besok dia sertijab loh, officially jadi kabem. Status sosial di fakultas makin naik. Yakinn gamauuu???"tanyaku meledek dyan yang sedang di dekati oleh calon ketua BEM (Badan eksekutif mahasiswa) fakultas.

"Mau dia tiba tiba jadi dekan juga, gue sih ogah! Heh walaupun lemot mikir gini tapi otak gue masih berfungsi buat milih mana cowo yang bener mana yang enggak buat hidup gue"ucap dyan

"Gaya lo dyan, awas lo ya sampe pacaran sama dia!"ucap lita

"Yaampun, iya lit gak akan gue jadian sama dia. Lo kalau mau gue persilahkan"ucap dyan

"Gakk bangettt!!! Hahaha"ucap dyan

Saat kami berjalan menuju Lobby utama, tiba tiba muncul sosok mas dadan dari samping kanan kami yang berasal dari departemen teknik sipil.

Aku dan mas dadan sempat saling menatap lalu kemudian aku menatap ke arah lain.

"Kalian bertiga sini"ucap mas dadan memanggil kami

"Kenapa pak?"tanya dyan

"Saya mau tanya, ada yang bisa ikut ke tim saya untuk seminar di bandung?"tanya pak dadan

"Jess! Bisa gak? Lo kan gak sibuk apa apa"ucap lita

"Maaf pak saya gak bisa, kebetulan saya ada urusan seminggu ini"ucapku

"Yahhh saya juga ga bisa pak"ucap lita

"Oh yaudah kalau begitu"ucap mas dadan

"Loh saya gak di tanya pak?"tanya dyan

"Haduhh mending saya kekurangan orang di tim daripada masukin kamu ke tim. Yang ada acaranya kacau"ucap mas dadan yang membuatku dan lita tertawa

"Yaampun pak, perasaan yang selalu saya buat kacau tuh acaranya BEM kenapa jadi disangkut pautin ke hal kaya gitu. Saya profesional kok pak serius deh"ucap dyan

"Udah udah sana"ucap mas dadan lalu meninggalkan kami.

Mas dadan berjalan mendahului kami menuju ke arah parkiran.

Saat di parkiran aku melihat ada bu mayang yang tengah berdiri di depan mobil mas dadan, aku berhenti sejenak melihat aktifitas mereka.
Bu mayang terlihat sangat menyambut mas dadan lalu mas dadan mencium kening bu mayang.
Memang begitu seharusnya
Sepertinya mediasi mereka berjalan ke arah yang baik.

Saat hendak masuk mobil, bu mayang menatapku dengan senyumannya.
Aku kembali senyum padanya dan berjalan menuju mobilku yang terparkir.

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Keesokan harinya
08:30 WIB
Kelas

Saat mas dadan memasuki ruang kelas, seluruh mahasiswa spontan langsung terdiam. Trauma, takut-takut mas dadan marah seperti semester sebelumnya karena kelasku yang terlalu berisik.

Aku melihat raut wajah mas dadan berseri-seri. Yang pasti bukan karena ku seperti sebelum-sebelumnya.

"Maaf ya semuanya saya telat, tadi saya nungguin istri saya selesai masak dulu biar bisa sarapan di rumah"ucap mas dadan dengan tersenyum. Aku hanya ikut tersenyum dengan terpaksa.

Keluarganya kembali!
Alin pasti senang

"Sarapan apa pak?"tanya dyan

"Kamu mau tau aja. Ya yang pasti bukan nasi kotak curian dari acara fakultas"jawab mas dadan menyindir dyan yang kerjaannya mengambil nasi kotak acara fakultas, sontak seluruh mahasiswa di kelas tertawa

"Salah mulu saya tuh"ucap dyan

"Oh iya, gimana jurnal yang beberapa hari lalu saya kirim sudah di baca?"tanya mas dadan

"Sudah pak"jawab seluruh mahasiswa

"Saya mau nunjuk satu orang beruntung untuk maju dan review isi jurnalnya"ucap mas dadan yang membuat wajah seluruh mahasiswa berubah pias.
Haduhh!!! Gawat!
Bahkan rasa sakit hatiku pun hilang di gantikan rasa deg-deg an di tunjuk maju untuk menceritakan isi jurnal.

Mas dadan lalu menatap seluruh mahasiswa secara bergantian hingga akhirnya pilihan jatuh pada "coba alif maju"ucap mas dadan yang membuatku mengela nafas lega.

Untung saja ada alif si anak kesayangan mas dadan di kelas ini.

Dengan gaya sombongnya, alif maju ke depan kelas dan mulai menjelaskan review jurnal juga di bumbui berbagai ilmu baru. Yayaya manusia cerdas katanya

"Sekarang kamu tunjuk satu orang untuk menanggapi jurnal kamu"ucap mas dadan

Tatapan alif tepat menghujam ku

"Jessie pak"ucap alif yang membuatku semakin deg-deg an.

"Jessie maju ke depan"ucap mas dadan

Aku kemudian maju ke depan kelas dan menghirup nafas panjang
Lalu menghembuskannya

"Berdasarkan penjelasan alif tadi, hal yang ingin saya tanggapi mengenai pemilihan referensi tambahan yang semuanya berasal dari Sydney, yang saya tau jurnal ini berisi penjelasan mengenai konstruksi di belanda bukan negara sydney. Jadi apakah relevan semua referensi tambahan tadi?"ucapku

Alif lalu menjawab pertanyaanku dengan panjang lebar.
Aku tidak memperhatikan apa yang alif jelaskan, aku hanya fokus pada mas dadan yang terus menatapku dengan lekat.

Aku rindu dengannya.
Tapi rasa bersalahku pada alin lebih tinggi jika memutuskan kembali mendekati mas dadan.

Dosenku sugar daddy (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang