SooJung mengangguk pelan "baiklah. Aku pergi ke kelas. Kau juga kembali ke kelas" balas SooJung.

"Iya. Aku pasti masuk kelas" Sehun merapikan poni SooJung.

Beginilah Sehun di balik sifatnya yang keras dia akan tetap bersikap lembut pada SooJung dan orang-orang tertentu terutama Eomma kandungnya.


Selepas pulang sekolah, Sehun pasti tidak akan langsung pulang ke rumah. Dia pasti pergi bermain entah itu bersama sahabatnya atau pergi bersama SooJung. Sehun selalu membawa baju ganti di dalam tas ranselnya atau di lokernya. Terkadang Sehun pergi ke area balap liar. Sehun sering memainkan itu, jika ia menang maka sebagian uang dari taruhan balap liar ia tabung dan sebagian lagi ia gunakan untuk membantu anak-anak jalanan atau ia sumbangkan ke panti asuhan.

Orang-orang sekitarnya dan keluarganya memandang Sehun sebagai anak berandalan, pembangkang dan pembuat masalah. Tapi Sehun tak memedulikan hal tersebut. Yang tahu sifat Sehun malah sahabat-sahabatnya dan SooJung.


Seperti yang dijanjikan tadi, Sehun pulang bersama SooJung dengan menggunakan motornya. Namun mereka pergi jalan-jalan di sekitar jalan Myeongdong. Hanya sekedar jalan-jalan saja. Tidak ada barang yang mereka beli. Karena mereka sedang tidak ingin beli-beli.

Karena hari sudah mulai petang mereka memutuskan untuk pulang, namun sebelumnya pulang mereka mampir ke kedai makanan untuk memenuhi makan malam Sehun. Sehun lebih sering makan di luar rumah daripada di rumahnya sendiri. Alasannya dia malas makan malam dengan keluarganya apalagi Eomma tirinya dan Kakaknya. Jika ada sang Appa pasti mereka akan membahas tentang perusahaan dan hal lain-lain dan pasti akan membuat Sehun menjadi bahan yang direndahkan.

"Kenapa kau sering makan di luar daripada di rumahmu, Hun?" tanya SooJung "kau juga sering terlambat makan. Sudah tahu kau tidak boleh terlambat makan" nasehat SooJung.

"Kau tahu aku malas di rumah" balas Sehun.

"Kalau kau di rumah malas kenapa tidak pulang apartemenmu sendiri saja. Percuma kau menyewanya kalau tidak ditempati" omel SooJung.

Sehun mempunyai apartemen sendiri yang lumayan dekat dengan rumah SooJung dan jauh dari rumahnya sendiri. Apartemen yang ia sewa adalah hasil dari tabungan Sehun yang dia hasilkan dari balapan liar dan uang saku dari Appanya.

"Setiap aku pulang ke apartemen, Jaemin terus menghubungiku untuk pulang. Minta ini itu. Aku tidak bisa mengabaikan keinginannya" balas Sehun sambil menyumpit daging panggangnya.

"Kau bisa menerimanya dia sebagai adikmu. Tapi kau tidak bisa menerima Eommanya" komentar SooJung.

"Jaemin berbeda dari Eommanya" sahut Sehun.

SooJung memanggut-manggutkan kepalanya.

"Aa..." Sehun menyuapi kimchi pada SooJung.

SooJung menerima suapan tersebut dan membalas menyuapi Sehun.

Setelah makan malam, Sehun langsung pergi mengantar SooJung pulang. Sehun mengantarkan SooJung di depan rumahnya. Rumah SooJung cukup besar. Bahkan keluarga Sehun dan keluarga SooJung merupakan rekan kerja. Akan tetapi keluarga mereka tidak mengetahui kalau Sehun dan SooJung memiliki hubungan.

"Langsung pulang ke rumah, jangan mampir-mampir" peringat SooJung.

"Siap Princess" balas Sehun memberi hormat "aku pulang dulu" pamit Sehun.

"Hati-hati" pesan SooJung.

Sehun mengangguk lalu menyalakan mesin motornya.


<<<<>>>>

What Is Life? (Sehun Fanfiction) [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang