"I love you alexa." Ucap gio sambil membingkai wajah alexa dengan kedua tangannya.

Alexa langsung menarik kepala gio agar mendekat padanya, tanpa menunggu waktu lama alexa langsung menyambar bibir merah alami milik gio.

Tepukan tangan dan sorakan semakin menjadi-jadi ketika adegan tersebut berlangsung, hingga banyak kilauan blitz yang mengabadikan moment tersersebut sebagai bahan untuk pemberitaan di televisi maupun majalah.

Alexa menjauhkan dirinya dari gio lalu menatap mata lelaki itu lekat, gio membalas tatapan alexa singkat lalu menarik tangan alexa agar ikut turun bersamanya. Ia tidak ingin alexa juga menjadi tatapan banyak orang lebih lama lagi.

Alexa terus mengikuti langkah gio hingga ia melihat dari kejauhan ibunya carla melambaikan tangan ke arahnya sambil tersenyum hangat.

Gio melepaskan genggaman tangan alexa ketika sudah didepan carla, carla memeluk tubuh anaknya lalu mencium pipinya singkat, kemudian keduanya menatap gio sambil tersenyum.

"Terima kasih aunty." Ucap gio tersenyum.

Carla berjalan mendekat lalu memeluk tubuh gio, "Aku senang kau bersama nya. Jaga dia, sayangi dia, Aku percayakan kau." Bisik carla.

Carla kembali menjauhkan tubuhnya dari gio lalu tersenyum. Alexa hanya menatap gio dan ibunya secara bergantian, sejujurnya ia sudah cukup bahagia jika tuhan memberi jalan dirinya dan ibu kandungnya bertemu, tetapi ternyata ada hal yang lebih membahagiakan yaitu ibunya menyetujui hubungannya dengan lelaki yang ia cintai.

Tak lama kemudian lilian dan liam menghampiri alexa sambil tersenyum, alexa membalas senyuman lilian dan liam. Ia memeluk tubuh lilian, "Ohh alexa, aku tidak menyangka kau begitu hebat bisa membuat anak nakalku menjadi lelaki yang begitu mencintaimu." Ucap lilian menatap mata cerah alexa sambil memegang kedua pundak alexa.

Alexa hanya tersenyum malu ia sampai dibuat tidak bisa berkata-kata karna pujian wanita paruh baya didepannya ini. Liam hanya menatap wajah merona alexa karna menahan malu, tak lama tawa hangat khas liam pun mulai pecah.

"Aku bahkan menyukai wajahnya ketika malu, selera anak-ku memang dalam katagori tinggi ternyata." Ucap liam disertai nada candaannya.

Gio melirik ayahnya sekilas karna merasa ayahnya menyindir dirinya secara halus, ayahnya itu selalu saja meremehkan dirinya, "Tentu saja, sejak kecil aku memang memiliki selera yang tinggi dad." Ucap gio menatap ayahnya sombong.

Lilian dan carla tertawa mendengar jawaban dari gio, sedangkan alexa hanya menatap malu semua orang.

"Baiklah, apa boleh sekarang aku bawa alexa bersamaku?" Tanya gio pada lilian dan carla.

"Hey anak nakal, aku bahkan belum menyapanya. Kau sudah akan membawanya saja, dasar anak durhaka." Ucap liam dengan wajah yang datar tetapi terkesan tegas dan gagah.

Gio menghembuskan napasnya pelan, ayahnya memang senang sekali menggodanya, "Maafkan aku, baiklah akan ku beri waktu untukmu dad." Ucap gio berusaha sabar.

Liam menatap gio singkat lalu berjalan mendekati alexa, sedangkan alexa hanya menatap ayah dari lelakinya dengan tatapan bertanya-tanya.

"Hai alexa, kau sungguh cantik. Wajar saja jika anak-ku menyukaimu. Kau tau, gio adalah anak yang keras kepala dan sulit membagi waktunya, tetapi setelah mengenalmu, aku rasa anak itu sudah sepenuhnya berubah menjadi pria dewasa seperti kemauanku dulu. Aku melihat rasa sabar anak itu baru saja, hal itu cukup membuatku kaget jika anak itubisa bersabar untuk daddy nya sendiri. Alexa, kuharap kau menjadi gadis yang kuat dan jauh lebih baik dari ibumu." Ucap liam menepuk pelan bahu alexa kemudian membawa alexa kedalam pelukannya.

Alexa membalas pelukan liam, ia benar-benar bahagia hari ini bisa merasakan pelukan dari liam, ia kira liam tidak jauh berbeda dengan gio yang memiliki sikap dingin dengan tatapan intimidasi, tetapi ternyata liam justru adalah pria yang hangat.

'Ohh pelukan liam, ia merasa ingin memeluk ayahnya sekarang!' Batin alexa.

Liam menjauhkan tubuhnya dari alexa, hingga kedua wanita di depannya tertawa kecil dengan mata yang berkaca-kaca, ia adalah carla dan lilian.

Liam berjalan ke arah istrinya, lilian mengusap pelan bahu liam ketika lelaki itu menghampirinya. Gio berjalan mendekat pada alexa lalu melingkarkan tangannya pada pinggang alexa posesif.

Ia berjalan melewati liam, lilian dan carla.

"Mom, aunty aku pergi dulu, dan ohh yaa mom aku ingatkan jangan membawa lelaki tua itu keluar sampai malam hari karna angin malam sungguh tidak baik untuk orang tua." Ucap gio kemudian mengedipkan sebelah matanya pada daddynya.

Liam baru saja akan mengeluarkan sumpah serapah pada anak semata wayangnya tetapi istrinya lebih dulu mencegahnya.

"Biarkan saja." Ucap lilian tertawa.

MSB (Sedang Dalam Tahap Revisi) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang