Tentang Kia (Open Up)

Mulai dari awal
                                    

Kia baru saja selesai mempelajari ilmu kewirausahaan di sekolah, membuatnya tertarik untuk mencetak buku tabungan. Setelahnya, Kia menemukan nama ayahnya pada nama pengirim saldo setiap akhir bulan tersebut.

Kia ngga pernah cerita soal ini pada ibunya, lalu terpaksa membongkar waktu Mama mengatakan kalau kuliah yang ingin Kia ambil terlalu mahal. Kia punya cukup banyak uang di tabungannya, dan bilang kalau uangnya bisa dipakai untuk mendaftar dan bayar beberapa semester ke depan.

Pada saat itu Mamanya Kia terpaksa menerima keputusan itu. Toh, putrinya sudah besar.



Saat di sekolah, Kia menghindari apapun urusan yang mengharuskan Kia berinteraksi dengan lawan jenis. Tugas kelompok, absen, dan lain-lain bisa di atasi Kia selama semester awal.

Hingga cewek itu bertemu Wahyu untuk tugas ekstrakurikuler. Wahyu selalu ceroboh dan Kia terlalu jengkel untuk tidak membantu.

Sejak itu mereka lebih sering bersama, Wahyu selalu ada buat Kia begitu pun sebaliknya. Kia tetap jaga jarak sama lawan jenis, kecuali Wahyu.

Diluar Kia tampak dingin dan angkuh, matanya selalu berapi-api seakan bisa melakukan semuanya sendiri. Tapi dimata Wahyu, Kia lebih terlihat seperti anak kucing yang harus di lindungi. Terpaksa melawan kejamnya dunia, tapi tetap rapuh di dalam.

Wahyu selalu menemukan Kia menangis setelah nonton film kartun atau sekedar film dinosaurus. Wahyu juga pernah menenangkan Kia yang cukup takut dengan petir. Wahyu juga pernah melihat Kia menangis lemas setelah tanpa sengaja berbicara keras pada ibunya.

Kia sangat galak, Wahyu tau. Tapi hatinya benar-benar lembut dan mudah hancur. Wahyu ngga mau hatinya Kia jatuh ke orang yang salah.

Atas dorongan teman-temannya, Wahyu mengajak Kia menjalin hubungan lebih dari teman.

Kia sempat takut, ini pertama kalinya dan sebelumnya Kia ngga pernah mau. Tapi karena orangnya adalah Wahyu, Kia mutusin buat mengiyakan tanpa mikir terlalu lama.

Dua tahun lamanya, Kia semakin mengerti cinta seperti apa yang terjadi pada dirinya. Sementara Wahyu malah makin merasa kalau hubungan ini salah.






Wahyu sangat ingin menjaga Kia selamanya.








Seperti seorang kakak pada adiknya sendiri.










Setelah putusnya Kia dan Wahyu, keadaan ngga berubah banyak. Wahyu tetap mengantarnya pulang, dan Kia akan selalu ada kalau Wahyu membutuhkan teman cerita. Mereka tetap dalam keadaan kayak gitu meskipun statusnya kembali jadi teman.

Kia pikir begini lebih baik. Meskipun harus menahan perasaannya ketika rindu, cemburu ketika melihatnya bersama gadis lain, atau membutuhkannya di saat genting.

Meskipun harus menyakiti dirinya sendiri, hidup begini lebih baik asalkan Wahyu tidak pergi dari sisinya.

Waktu berjalan cukup cepat, tidak terasa Kia dan Wahyu kini sudah berada dalam instansi yang sama. Wahyu punya bakat lebih di bidang seni, membuatnya semakin sibuk di panggil sana sini.

Kia ikut senang, meskipun sering sedih karena Wahyu ngga selalu ada seperti biasa.

Gamal datang dan selalu ganggu Kia, entah dari mana awalnya. Kia lebih sering sendiri dimana pun, dan Gamal tidak keberatan untuk menemaninya meski menyebalkan.

Kalau di mata orang lain Kia adalah cewek jutek yang mandiri, di mata Gamal Kia memiliki tatapan seperti minta dilindungi. Kurang lebih sama dengan Wahyu, tapi perasaan Gamal lebih dalam lagi.

Seiring dengan keakraban mereka, Kia sangat sering mengisi kekosongan di hidup Gamal. Rumah Gamal yang sering berantakan akan jadi lebih rapi saat Kia berkunjung. Kulkas yang kosong, akan diisi oleh Kia kalau cewek itu membawa beberapa buah dan sayur. Meja makan Gamal yang biasanya hanya tersaji nasi putih, Kia isi dengan beberapa lauk dan buah.

[SVT LOKAL AU!] Gamal & Ezra story [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang