D A Y S .Suasana hening rumah dengan desain arsitektur minimalis modern di pinggiran Ibukota yang hening menjadi gaduh, terjadi perdebatan sengit antara Ibu hamil 9 bulan dan suaminya yang belum sempat membuka sepatu bahkan kemeja kerja yang menempel di badannya. Ia bekerja di salah satu firma hukum terkenal kota ini, tentunya sudah biasa berhadapan dengan berbagai jenis perdebatan dan dia selalu memastikan dirinya menang. Tapi untuk yang satu ini, ada baiknya dia mengalah.
"Gausah ngomong sama aku,"
"I dont want to hear your explanation,"
"You hear me? Kamu denger aku kan? Gausah ngomong sama aku lagi. Selamanya."
"Sayang—"
"Diem."
"Gausah banyak ngomong Jeff. Pergi aja. Dont go back. Gak mau liat muka kamu."
"Aku— aku ga banyak ngomong. Daritadi kamu loh yang banyak ngomong"
Aline terdiam. Merasa omongan Jeff benar. Sedari tadi, sejak Jeff pulang kerja pembicaraan ini di dominasi oleh dirinya, dia butuh pelampiasan untuk apa yang terjadi pada dirinya. Entah kenapa, hari ini pinggulnya terasa sakit.
Dan itu menyebabkan ia kesal karena tidak bisa beraktifitas dengan leluasa. Hal ini bertepatan dengan sikap Jeff yang menurut dirinya menyebalkan.
"Gausah banyak ngebantah ke ibu hamil!,"
Jeff diam. Ia tidak mau habis dicerca oleh Aline yang sejak hamil emosinya tidak stabil.
Ia tidak mau menjadi Jeff penyet hari ini. Dan ia tidak mau diplomasi dengan istrinya semakin alot. Lagipula, ia ada keperluan pekerjaan mendadak. Jika flight dilakukan hari ini, maka lusa malam ia sudah diperkirakan kembali ke rumah.
Hari ini tanggal 23, jika mengejar flight malam maka tanggal 25 ia sudah bisa kembali ke rumah dan kembali tepat sehari sebelum perkiraan due date yang diinfokan dokter kandungan istrinya. Tanggal 26 anak kembarnya akan lahir, dan sialnya Jeff lupa. Tiga bulan lalu ia salah mengkalkulasikan jadwal pekerjaannya. Karena ia tidak punya sekretaris.
Bukan maksudnya tega meninggalkan Aline melahirkan sendirian. Tapi keberangkatan Jeff untuk urusan pekerjaan ini sudah ia bicarakan dengan Aline. Toh nanti setelah istrinya lahiran, seminggu penuh Jeff akan cuti dan menemani Aline.
Tapi kembali lagi. Dalam pernikahan ini, ada sebuah aturan tidak tertulis dimana yang pertama dan utama, Aline itu selalu benar dan Jeff selalu salah. Dan jika Aline berbuat salah, mereka harus kembali ke peraturan awal, jadi kesimpulannya, Aline selalu benar.
"Babe.." Jeff masih berusaha membujuk Aline.
"Dont baby me, im IM NOT YOUR BABY!."
"BABY KAMU TUH YANG ADA DIPERUT AKU JEFF!"
"I-Iya sayang iya ...."
Jeff mendudukan dirinya di sofa persis berhadapan dengan Aline yang sibuk mengelus perutnya sambil menyandar. Sesekali meringis kesakitan.
"Kenapa?,"
"Gausah nanya - nanya! Sana pergi!," Aline menghardik Jeff. "Noah.. Natta.. Papa kalian hiks... Nggak peduli... Hiks.... Sama kita,"
Jeff melongo. Ia baru saja menunjukan bentuk kepedulian. Belum ada menit berlalu sejak ia bertanya Kenapa?
Ngomong - ngomong, Noah dan Natta adalah nama kedua anak kembar mereka yang sebentar lagi lahir. Diperkirakan, jenis kelamin mereka adalah perempuan dan laki - laki. Maka Noah— adalah nama untuk si bayi laki - laki. Dan Natta, untuk yang perempuan.
YOU ARE READING
DAYS. [ON GOING]
Fanfictionjust like days, our life passes by. [extra chapter and epilogue on trakteer!]