“pulang ke istana kita” goda Carlene.
“istana iblis ya miss”.
Carlene melotot “kamu bilang saya iblis?”.
Navee menggaruk tengkuknya yang tak gatal “kalo lagi melotot gitu sih mirip, ups”.
“sialan banget kamu Navee, besok nilai kamu D” ancam Carlene.
“idih ngancem mulu Miss, atuh jangan Miss kalo kayak gitu kapan saya lulusnya” melas Navee.
Carlene sudah tertawa puas dalam hati karena melihat tampang memelas Navee yang sangat menggemaskan dimatanya.
Gimana gue gak cinta sama ini bocah kalo gemesin gini.
Carlene segera menarik tangan Navee keluar dari perpustakaan menuju parkiran mobil khusus dosen dimana mobilnya berada disana. Carlene memberikan kunci mobilnya pada Navee membuat Navee mendesah pasrah dan masuk kedalam mobil merah menyala itu yang entah sudah keberapa kalinya ia menumpangi mobil mewah itu.
“kita kemana nih Miss?” tanya Navee sesaat mobil sudah keluar dari area kampus.
“ke mall saya mau belanja” jawab Carlene.
“kan saya mau pulang Miss”.
“temenin saya dulu” ucap Carlene.
“boleh nolak?”.
“gak boleh!”.
“haduh pasrah, tiap kali ketemu miss saya apes mulu kayaknya”.
“heh mulut!”.
“maaf miss, kenyataan soalnya”.
“dasar murid nyebelin”.
“makasih pujiannya miss”.
Walaupun dengan terpaksa akhirnya Navee tetap mengikuti kemauan Carlene untuk berbelanja disalah satu mall paling besar di Jakarta dan termasuk kedalam mall mewah.
“Miss jangan terlalu kalap kalo belanja ya” peringat Navee karena dia tahu bagaimana orang-orang berduit saat berbelanja.
“iya kamu tenang aja” balas Carlene.
Navee hanya bisa mendesah setiap kali Carlene mengajaknya masuk ke toko satu dan lainnya. Semua barang yang ia sukai hampir semua dibeli oleh Carlene seolah saat ini Carlene sedang menghambur hamburkan uangnya.
Emang dasar orkay kalo belanja gak sayang duit.
Sore menjelang malam ini, Navee harus rela menjadi jonggos Carlene. Menemani dan membawakan barang belanjaan dosennya itu yang tak sedikit. Rasa pegal sudah menyerang kakinya sedangkan si pelaku seolah tak merasa berdosa membuatnya kelelahan.
“kamu capek?” tanya Carlene saat melihat Navee duduk lemas disalah satu bangku.
Navee mendengus “banget, kaki saya kayak mau patah ini Miss”.
“lebay banget, baru segitu juga”.
“segitu gimana, miss belanja kayak kesetanan dari lantai satu kelantai enam semua toko dimasukin” dengus Navee.
KAMU SEDANG MEMBACA
YMGY
Teen Fictioncerita gxg yang gak suka menyingkir Tentang Naveena yang disukai banyak orang, entah pada siapa hatinya berlabuh..pada Laura sahabatnya yang memang dia cintai atau pada dosen killernya yang semakin lama semakin membuatnya penasaran. Homophobic gak u...