Cacapun menoleh ke arah Renjun, Caca sempat terkesima melihat ketampanan Renjun dengan hidungnya yang mancung.

Tapi setelah di lihat lagi, Renjun lebih terlihat pria tampan berwajah menyebalkan dan juga dingin.

"Caca". Ucap Caca sambil mengulurkan tangannya dan tersenyum manis.

"Renjun". Ucap Renjun sambil membalas uluran tangannya dan tersenyum.

"Caca sekolah dimana niel?kelas berapa?dan posisinya apa?". Tanya tante Wendy bertubi-tubi.

"Caca sekolah di Saegi high school, kelas 11, dia juga jadi ketos disana". Jelas ayah.

"Mentang-mentang pemilik Saegi, gak mau anaknya disekolahin ditempat lain". Goda om Chanyeol.

"Bisa aja, lagian dia sendiri gak ada tujuan SMA favorit waktu itu, jadi yaudah saya taruh di Saegi aja". Ucap ayah sambil tertawa.

"Jadi posisinya sama ya? Caca sama Renjun ini juga selisih satu tahun, ya gak masalah sih". Ucap tante Wendy terlihat sangat setuju.

"Renjun kelas 12 dong berarti? Emang Renjun sekolah dimana?". Tanya Jihyo.

"Iya, Renjun sekolah di SOPA, dia juga disana jadi ketos". Jelas om Chanyeol, Jihyo pun mengangguk.

"Jadi gimana? Udah saling kenal kan? Jadi bisalah kita langsung bahas acara pertunangan mereka". Ucap ayah santai.

Renjun yang sedang minumpun tersedak sampai menyemburkan minumannya.

Caca yang ada disampingnya gak tinggal diem dong, kan kasian, Caca langsung ngambil tissue terus dikasih ke Renjun.

Namun respon Renjun cuma diem ngeliatin tissuenya terus ngeliatin Caca, abis itu dia ambil tissue sendiri, Caca melongo melihat respon renjun.

"Ngartis amat, masih untung gw mau bantu, kek gini jadi suami gw?, gimana hidup gw nanti?". Batin caca pasrah.

"Hati-hati dong". Ucap tante Wendy memperingati.

"Tadi om bilang apa? Pertunangan?". Ulang renjun yang terlihat panik dan tidak tau apa-apa.

"Nih orang bolot apa gimana ya? Tapi kalau bolot gak mungkin dia sampe keselek bahkan nyembur gitu". Batin caca.

"Jadi kami berniat untuk menjodohkan kalian, ini adalah janji kami dimasa lampau". Jelas ayah.

"Papah serius?". Tanya renjun ke Chanyeol.

"Enggak sih, cuma prank... Ya serius lah!!". Jawab om Chanyeol, Caca menahan tawanya, ternyata Chanyeol itu orangnya humoris.

"Pahh, renjun masih sekolah". Ucap Renjun berusaha menolak.

"Yang bilang kamu udah gak sekolah siapa? Lagian bentar lagi kamu lulus, dah kamu diem aja, caca aja diem gak malu kamu sama caca?". Ucap tante Wendy tegas.

Renjun menatap caca sekilas setelah itu kembali meluruskan pandangannya sambil menghembuskan nafasnya kasar.

"Gimana kalau langsung besok aja tunangannya?". Usul om Chanyeol, caca terkejut begitu juga renjun.

"Baik, lebih cepat lebih bagus". Ucap bunda menyetujui, caca semakin terkejut.

Mati dah caca lama-lama gara-gara kaget mulu.

"Kamu tau kan kalau SOPA itu punya saya?". Tanya om Chanyeol ke daniel.

"Iyaa, lalu?". Jawab daniel sambil mengangguk.

"Gimana kalau caca di pindahkan ke SOPA aja? Jadi pulang pergi bisa sama renjun, kan setelah tunangan mereka tinggal bersama di apartement milik renjun". Usul om Chanyeol, daniel dengan senang hati setuju.

"Ayah serius? Tugas caca disana masih banyak loh yah, caca juga barusan ngadain rapat". Ucap caca berusaha menolak, ini pertama kalinya untuk caca.

"Bukankah masih ada vernon, jadi kamu bisa lepas kendali, lagipula kamu juga bisa datang ke acaranya". Ucap daniel berusaha meyakinkan.

"Tapi yah, ini udah kewajiban caca sebagai ketua osis". Ucap caca kukuh, jika dijodohkan caca masih bisa ikhlas, tapi pindah sekolah? Cukup dijodohkan saja jangan pindah sekolah juga.

Caca melihat perubahan raut wajah daniel yang menjadi datar dan juga dingin membuat nyali caca menciut, caca hanya bisa pasrah.

"Maaf yah, apapun keputusan ayah, caca setuju". Ucap caca dengan nada yang sedikit sedih, caca ingin sekali menangis rasanya.

Caca tidak bisa jika harus meninggalkan saegi high school, apalagi meninggalkan teman-temannya.

"Caca gausah sedih, kamu di SOPA juga akan jadi anggota osis bareng renjun kok, renjun pasti akan jagain kamu". Ucap om Chanyeol berusaha menghibur caca.

Jagain? Yakali, dikasih tissue aja dia cuma ngeliatin, apalagi jagain? Di buang yang ada cacanya.

"Makasih om". Ucap caca lalu tersenyum dipaksakan.

"Mulai sekarang, jangan panggil om tante, tapi panggil papah mamah dan ayah bunda, ngerti renjun? Caca?". Ucap tante Wendy memberi tahu caca dan juga renjun.

"Iya". Jawab mereka bersamaan.

Merekapun memakan makanan yang baru saja datang dengan tenang, setelah selesai makan, caca hanya mendengarkan kedua orang tuanya yang sedang bernostalgia.

Caca juga baru sadar kalau ternyata disini gak ada samuel, ngelayap mulu tuh anak, digondol banci baru tau rasa, ehh? Banci kok digondol banci?:>.

"Lebih baik sekarang kalian berdua jalan-jalan, sekalian perkenalan lebih dalam lagi antara satu sama lain". Ucap bunda, caca hanya mengangguk, mereka berduapun pamit pergi.

Caca memasuki mobil lamborgini milik renjun, sebelumnya tak ada percakapan apapun, caca hanya sibuk melihat-lihat jalan.

"Kok lo gak kaget pas denger mau dijodohin?". Tanya renjun yang memulai percakapan.

"Gw dah tau, ngapain kaget?". Jawab caca acuh.

"Lo setuju?". Tanya renjun.

"Lo gila? Gw masih kelas 2 SMA yakali mau dijodohin, gw juga gak kenal lo siapa". Jawab caca semakin acuh.

"Terus kenapa gak nolak?". Tanya renjun.

Akh ni anak banyak tanya, nyolot lagi!

"Percuma gw nolak, gabakal didengerin, yaudah sih mereka udah terlanjur janji, janji kan harus ditepati". Ucap caca,renjun hanya mengangguk paham.

"Lo punya pacar?". Tanya caca, sebenernya rada gaenak nanya gini, ya tapi mau gimana lagi? Caca kepo, kenapa dia nolak banget.

"Punya, lo sendiri?". Tanya renjun balik.

"Pantes nolak, dah punya cewe". Batin caca.

"Gak minat". Jawab caca, renjun langsung tau kalau caca gapernah pacaran, jawaban caca aja kek gitu, renjun hanya mengangguk paham, kemudian hening.

"Ini mau kemana?". Tanya caca setelah dirasa mereka muter-muter tak tentu arah.

"Gatau". Jawab renjun jujur.

"Sial bat gw hari ini". Batin caca berusaha sabar.

"Anter gw pulang aja". Ucap caca, renjunpun menurut, lagian gatau juga mau kemana.

Sampainya dirumah caca, caca langsung turun terus ngucapin terimakasih, abis itu caca masuk kedalam rumahnya tanpa menunggu jawaban renjun.

Renjunpun langsung pergi setelah itu, sedangkan caca langsung mandi terus ganti baju.

"Gimana ketemu sama pangerannya? Seneng mbak?". Tanya samuel menggoda caca.

"Seneng-seneng ndasmuu! Pergi sonoo!! Ngelayap mulu kerjaan lo". Caca memaki-maki samuel, samuel hanya tertawa lalu pergi.

Caca menghela nafasnya kasar, caca pusing memikirkan ini semua, niatnya pengen ngejalanin dengan ikhlas, tapi malah dapet jalan grenjolan kek gini, mau ikhlas gimana coba.

My Handsome Husband ~ Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang