Gadis itu hampir saja menangis saat melihat banyak darah yang mengalir dikaki mommynya itu. Ditambah lagi wajah kesakitan sang mommy.
"Raisha, tolong panggilin bi Sumi." perintah Shakti. Raisha mengangguk dan segera menuju dapur untuk memanggil pembantunya itu.
"Bi, bi Sumi." panggil Raisha.
"Ada apa non?"
Tanpa menjawab pertanyaan bi Sumi, Raisha menarik tangan wanita paruh baya itu menuju sang daddy.
"Ya Allah tuan, nyonya kenapa?" tanya Bi Sumi saat melihat keadaan Radhika.
"Bi suruh Agus siapin mobil sekarang. Saya mau membawa Radhika kerumah sakit."
Bi Sumi segera berlari keluar rumah dan menyuruh Agus, supir keluarga Shakti untuk menyiapkan mobil.
Setelah itu bi Sumi segera kembali kedalam. "Sudah siap tuan."
Shakti mengangguk dan segera membawa menuju mobil yang diiringi Raisha dan Bi Sumi.
"Bi Sumi jaga rumah dulu ya? Nanti kalau Radhika dirawat saya bakal hubungin bibi."
"Siap tuan."
Setelah menutup pintu mobil, mobil itu pun melaju menuju rumah sakit. Shakti terus menerus menggengam tangan sang istri. Wajah istrinya itu mulai memucat.
"Gus bisa lebih cepat lagi gak?"
"Bisa tuan." Agus pun mempercepat laju mobilnya.
Setelah 20 menit akhirnya mereka sampai juga dirumah sakit. Saat ini Radhika sudah berada didalam ruang UGD.
Shakti menunggu dengan gelisah didepan ruang UGD. Raisha sedari tadi tak berhenti menangis.
Tak lama kemudian kedua orang tua Radhika dan Shakti datang. Tadi Shakti menelpon mereka saat diperjalanan menuju rumah sakit. Dia juga sudah menelpon sahabat-sahabatnya.
"Gimana Shak?" tanya Angga.
"Belum tau pa. Dokternya belum keluar."
5 menit kemudian dokter yang mereka tunggu akhirnya keluar. "Keluarga pasien?"
"Saya suaminya dok."
"Nyonya Radhika mengalami pendarahan yang hebat. Kami akan melakukan sesar untuk mengeluarkan bayi yang ada dikandungannya."
"Tolong lakukan yang terbaik untuk istri dan anak-anak saya." kata Shakti tegas.
"Saya akan mengusahakannya." Dokter itu tersenyum dan berlalu dari hadapan Shakti dan keluarga.
Shakti terduduk lemas dilantai rumah sakit. Shakti berharap istri dan kedua anaknya baik-baik saja.
Raisha menghampiri daddynya dan memeluknya dengan erat. Shakti bahkan hampir melupakan putrinya itu.
"Mommy lagi berjuang didalam sana buat ngelahirin kedua adik kamu, sayang."
*****
2 jam sudah Shakti, Raisha, kedua orang tua Radhika dan Shakti, serta para sahabat Shakti dan Radhika menunggu didepan ruang operasi.
Ravjeet dan Tisha datang dengan membawa putra laki-laki mereka yang kini berusia 6 tahun. Namanya Reyhan Furkan.
Riti dan Gautam juga membawa Garetta yang kini berusia 7 tahun. Garetta bahkan bolos sekolah.
Begitu juga dengan pasangan Arjun dan Vannya, mereka membawa anak kedua mereka, Sheva Mardinata. Saat ini usianya adalah 5 tahun.
"Ya Allah semoga istri dan kedua anak saya baik-baik saja." Shakti tak henti-hentinya berdoa untuk keselamatan istri dan kedua anaknya.
Tak lama kemudian dokter yang menangani Radhika keluar. "Selamat kedua anak bapak sudah lahir. Yang kakak laki-laki dan yang adik perempuan."
Semua yang mendengarnya langsung mengucapkan syukur.
"Terus istri saya gimana dok?" tanya Shakti.
Raut wajah dokter itu berubah. Yang tadinya tersenyum berubah menjadi sedih.
"Maaf, tapi istri anda koma."
Degh
Jantung Shakti seperti berhenti berdetak. Istrinya koma?
---TBC---
Vote dan komennya dong
Hayoloh Radhikanya koma
KAMU SEDANG MEMBACA
Baarish [SHADIKA] ✅ #DF1
FanfictionIni kisah tentang dua anak manusia yang di pertemukan lewat hujan. Shakti Diren, siapa yang tak mengenal cowok itu? Dia seorang playboy dan bad boy yang menjabat sebagai ketua OSIS di SMA Pelita Bangsa. Dia di pertemukan dengan seorang gadis yang be...
Extra Part 2
Mulai dari awal