DUA PULUH DUA

Mulai dari awal
                                    

Sekarang mereka sudah sampai didepan mobil, "Elsa bakalan gak kenapa-kenapa kok, Ian?" ucapan Leo membuat Adrian menoleh kearahnya. Kenapa Leo begitu gencar membahas tentang Elsa, semakin membuat Adrian malu.

"Ya" timpal Adrian.

Leo menghela napas panjang, "Gue mau ngomong serius nih!" kali ini mimik wajah Leo berubah menjadi serius, berbeda 180° dari sebelumnya.

"Apa?" jawab Adrian sesaat setelah berhasil duduk di jok bagian kemudi diikuti Leo yang duduk disampingnya.

Leo memulai pembicaraannya, "Kayaknya, ini gak pure kecelakaan. Kaya ada yang janggal gitu" ucap Leo yang masih mempertahankan mimik wajah serius-nya.

"Udah, Le. Yang penting sekarang keadaan Elsa, dia mau di operasi" balas Adrian tanpa mengalihkan fokus kearah jalan raya.

Leo salut dengan jawaban panjang Adrian saat ini. Manusia es macam Adrian menjawab dengan kosakata yang panjang karena seorang Elsa, ini adalah sebuah keajaiban.

"Mau lewat mana?" kali ini mereka berada di persimpangan menuju rumah Leo.

"Hem, hari ini gue tidur dirumah lu aja. Gue takut dirumah sendirian" ucap Leo cengengesan.

"Gak!"

"Please Adrian calon pacar Elsa!"

Adrian menghela napas panjang mencoba untuk bersabar menghadapi manusia seperti Leo ini.

***

Sudah sepuluh menit lamanya, Kenzo termenung duduk dikursi menatap kearah jendela, berharap pikirannya teralihkan dengan menatap langit malam, walau hanya kegelapan yang dihadirkannya.

Tidak ada kegiatan berarti yang Kenzo lakukan, dia hanya mengetikkan sesuatu untuk menjawab chat WhatsApp dari Cira beberapa menit lalu. Dan sekarang? ia mengabaikan ponselnya yang sekarang tergeletak dimeja dekat kursi yang ia duduki.

Sudah sejak beberapa hari ini, Kenzo enggan melakukan kebiasaannya. Ia hanya menghabiskan waktu untuk merenung, merenung dan merenung, ia merasa semuanya terasa kacau saat ini, Elsa yang tak kunjung memberi kepastian, Cleo yang masih saja mengganggu hidupnya. Sangat kacau!

Mungkin dia butuh waktu sendiri, sembari menunggu jawaban dari Elsa, itupun jika Elsa ingat akan hal ini. Kenzo hampir putus asa tentang kisah cintanya bersama gadis yang diam-diam disukainya semenjak dua tahun lalu ini.

Elsa yang masih berstatus menjadi pacarnya semakin menjauh dari hidupnya. Cleo yang berstatus sebagai pengganggu hidupnya semakin mendekat. Kenzo tidak ingin hal ini.

Drrttt.. Drrtt...

Ponsel yang semenjak tadi terabaikan oleh Kenzo berhasil mencuri perhatian dengan getarannya.

Sungguh, saat ini Kenzo enggan mengangkat telfon dari siapapun. Namun setelah membaca siapa yang menelepon, Kenzo langsung mengangkatnya dengan cepat,

"Kenzo!!"

"Iya, Win?"

"hiks Elsa kecelakaan, Ken"

Deg,
Kenzo berharap ia hanya salah dengar. Ia baru saja menghabiskan waktu dengan Elsa hari ini. Bagaimana mungkin Elsa kecelakaan?

"Apa?"

Kenzo berusaha memastikannya sekali lagi,

"Elsa kecelakaan!"

Kalimat ini mampu membuat Kenzo merasa bersalah seketika. Mengapa tadi ia membiarkan Elsa begitu saja? Sial! ini semua kesalahannya, kesalahannya.

"Sekarang dia dimana?"

"Rs. Amanda"

"Gimana keadaannya?"

"Dia kritis, besok pagi bakal dioperasi, Ken.  Lo berdoa aja untuk kebaikan Elsa"

Ya, mungkin hanya ini yang bisa Kenzo lakukan, berdoa berharap semuanya akan baik-baik saja. Ia sangat paham bahwa kehadirannya tidak dibutuhkan oleh Elsa. Walau sebenarnya dalam hati ingin sekali melihat keadaan Elsa, sekali lagi mungkin ini hanya akan menjadi angan.

"Lo mau kan jenguk dia abis pulang sekolah besok?"

"Gue gak bisa"

"Ken? Lo gak-"

Tut... Tut... Tut...

Kenzo memutus sambungan telepon begitu saja, ia lebih baik tidak mengerti detail tentang yang Elsa alami.

Kejadian di taman menyadarkan Kenzo, mungkin saat ini ia harus menjauh dari Elsa agar tidak menjadi pengganggu dihidupnya, bisa terlihat dari cara Elsa menjauhi dirinya selama ini, dan penolakan secara tidak langsungnya tadi.

Satu hal yang Kenzo ketahui saat ini, ia tidak lagi diharapkan oleh Elsa.

Satu hal yang Kenzo ketahui saat ini, ia tidak lagi diharapkan oleh Elsa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mas Kenzo😍

Thanks buat yg udh support cerita ini 😊
Maaf ya kalau ceritanya jadi kek gini :v
Jangan lupa comment + vote, oke 👌

My Cold PartnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang