Chapter V: Nyonya Hatake

Mulai dari awal
                                    

"Yuk, buat sarapan," ajak Hinata untuk mengalihkan pembicaraan.

Hanabi, yang memang pada dasarnya mengetahui watak saudarinya, hanya mengangguk sambil bersorak.

Hinata akan bercerita jika sudah waktunya. Dan Hanabi akan menunggu waktu itu.

***

Siang itu, Kakashi Hatake kembali mendapat undangan dari Hiashi Hyuuga. Kakashi sedikit merasa khawatir, takut-takut ia diamuk Hiashi karena Sasuke memilih meninggalkan Hinata.

"Terima kasih sudah berkenan menerima undangan dariku, Hokage-sama," Hiashi berujar sambil tersenyum sangat tipis.

"Sasuke Uchiha memutuskan untuk pergi," lanjut Hiashi.

Kakashi mengangguk, tanda ia sudah mengetahuinya.

"Saya ..."

"Mohon maaf, Hiashi-sama," Kakashi memotong ucapan Hiashi. Kakashi tidak bisa menahannya. Ia akan menyampaikan semua uneg-unegnya.

***

Hinata meletakkan beberapa tangkai bunga matahari di pusara bertuliskan Neji Hyuuga.

Hinata menatap sendu pusara di depannya. Seharusnya ia yang berada di sana. Tidak ada gunanya ia hidup. Masa depannya tidak ada harapan. Mungkin saja jika Neji masih di sampingnya, Hinata masih memiliki sedikit harapan. Setidaknya ia memiliki tempat untuk bercerita.

Perlahan, Hinata tertunduk, terisak-isak menangis sialnya kisah romansanya. Mulai dari Naruto Uzumaki yang mengabaikan perasaannya, Kakashi Hatake yang tidak pasti, sampai Sasuke Uchiha yang memilih meninggalkannya karena mereka berdua sama-sama tak ingin menyakiti.

Apa memang hidupnya harus semengenaskan ini?

Sepertinya iya.

"Hinata-nee sama!" panggil Hanabi Hyuuga.

Gadis itu berlari-lari menghampirinya dengan raut yang berbinar.

"Hinata-nee sama, Hinata-nee sama, aku turut bahagia untuk lamarannu!"

Apa, sih, yang dikatakan adiknya?

***

Kakashi mengembuskan napas panjang.

"Aku nyaris mati, aku nyaris mati menjomlo," ocehnya.

"Apa, sih?" Shikamaru meliriknya jijik. Kenapa hokagenya ini tidak pernah waras, sih?

"Aku melamar Hinata, dan berkata jujur pada Hiashi-sama. Dan kau tahu? Hiashi-sama nyaris mengeluarkan jurusnya!" cerita Kakashi.

"Serius? Kau akhirnya melamar Hinata-san?" Shikamaru terkejut. Akhirnya opera sabun dadakan akan usai.

Kakashi mengangguk lemas.

"Aku turut bahagia," timpal Shikamaru.

Kakashi mendengus, "Tapi ... aku tidak berani untuk berhadapan dengan Hinata."

Shikamaru tertawa mendengarnya.

"Tidak berani mendapat penolakan?" tebak laki-laki berkepala nanas itu.

Her Heart Is (Not) Mine [KakaHinaSasu] [Complete✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang