#1 First Day Here

Mulai dari awal
                                    

Back to Story

" Laras, ayo sarapan dulu!" Laras segera turun dari atas menuju ruang makan, bukannya sarapan ia malah mencuri beberapa potong roti coklat lalu langsung kabur menghilang begitu saja tanpa jejak.

Kemana ya? Kok Laras ngilang gitu? Ya jelaslah ia kabur untuk berangkat ke sekolah, oh ya lupa, hampir aja sama kayak Noe, suka lupa diri, nih ada yang mau lewat dulu!!!

1 Month Later....

Tatapannya begitu tajam, takut lihatin nya gak kuat, Cool, pendiam, dan Penyendiri tapi jenius itulah Laras Sagita Bramantyo, usianya masih muda juga sama kayak Noe, tapi Laras tuh orangnya super pendiam banget, ngga peduli dengan keadaan sekitarn...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tatapannya begitu tajam, takut lihatin nya gak kuat, Cool, pendiam, dan Penyendiri tapi jenius itulah Laras Sagita Bramantyo, usianya masih muda juga sama kayak Noe, tapi Laras tuh orangnya super pendiam banget, ngga peduli dengan keadaan sekitarnya, hobinya basket juga sama kek Noe juga.

Banyak hal aneh terjadi pagi ini, begitulah dengan keluarga Laras yang super kocak kecuali Laras, kebosanan mah sering terjadi dengan Laras saat ia duduk di ruang makan sarapan pagi bersama sebelum berangkat sekolah kedua orangtuanya dan juga adiknya selalu menggoda dirinya untuk berbicara dan membuka mulut.

"Kk Ayas bisa senyum?" Ucap Arya.

" Andai saja Laras mau buka mulut untuk berbicara pasti Papa akan beliin iPhone x baru untuknya!" Sambung Pak Bramantyo.

Sebesar apapun dan seusaha apapun Laras akan diam saja.

" Wow, iPhone x?, Arya mau donk Pa!" Arya menyelosor aja kayak seluncuran.

" Sudahlah, Laras masih diam saja, tidak perlu dilanjutkan lagi!" Mama segera mengemasi bekal kedua anaknya tersebut.

Bekal telah siap, Laras langsung tancap gas track ia nyelosor aja meninggalkan area ruang makan, ia meninggalkan adiknya dan berangkat dengan sepeda ontel miliknya.

Sedikit cerita nih, Laras tuh orangnya sederhana bgt, walaupun keluarga nya kaya raya kayak Sultan, Laras tetap aja berpenampilan sederhana dan tidak seperti anak-anak yang sok kaya pada umumnya seperti Noe tepatnya, hehehehe...., Ke sekolah Ayas pake sepeda ontel, dengan tatanan rambut yang setengah panjang hitam bergelombang, membuat para cowok-cowok tertarik akan kecantikan nya, tapi sayang seribu kali sayang tidak ada yang mau mendekati nya atau bahkan mengobrol dengannya percuma loe ngobrol sama Ayas, ntar bakel di cuekin.

Laras POV

Sampai kelas aku langsung duduk di bangku paling sudut, bahkan paling belakang pulak lagi tu, tapi tak apa itu tempat favoritku, lagi pula aku ngga suka duduk didepan karena biar mereka-mereka yang belum bisa belajar dengan otaknya yang pantas duduk di depan, agak kasar dikit ya!! Jangan masuk kedalam hati entar sakit hati loh!!

Masih sibuk belajar dengerin ocehan Miss Mila di depan dengan bahasa Inggrisnya yang hanya aku saja yang memahaminya dari pada yang lain, aku malah sibuk membaca diary ku sendiri hingga jam istirahat tiba, aku masih di dalam kelas karena aku malas untuk keluar istirahat ke kantin, aku ngga begitu suka dengan keramaian lebih baik sendiri, hayoo yang jomblo mana nih kita senasib!,

Kelas kosong bagaikan rumah angker yang sudah ditinggalkan pemiliknya puluhan tahun lamanya, ahhh gue lebay amat sih!, Suara kebisingan diluar membuat otakku berhenti konsentrasi saat memakan bekalku, itu dikarenakan seluruh satu sekolah di hebohkan dengan kedatangan murid baru yang aku tidak tahu siapa orangnya, awalnya sih!, Ahhh masa bodoh lah, ngga urusan gue.

Noe POV

"O, jadi ini sekolah punya paman Rans itu?, Lumayan juga sih!," Noe baru saja turun dari mobil Alphard nya membuat para siswi terpana dengan nya dan terus memperhatikannya.

Aku melontarkan senyum manis ku kepada mereka yang memperhatikan ku, sepertinya mereka klepek-klepek denganku karena pesona ku yang begitu berbeda, padahal mereka tidak tahu aku seorang cewek Tomboy.

Aku menghampiri seorang wanita yang Ter nga-nga melihat diriku.

" Hei-Hei, tau ruangan kepsek ngga?" Aku sedikit kesal karena pertanyaan ku tidak dijawab oleh gadis itu." Baiklah aku akan mencari nya sendiri!" Gumam ku sambil pergi.

Gadis tersebut mencegatku.

" Ayuk! Akan aku tunjukkan ruangan kepsek!" Gadis itu menarik tanganku dan membawaku sampai di depan ruangan kepsek.

" Oke, Thanks ya!" Lagi-lagi gadis itu menarik tanganku.

" Aku boleh tahu namamu ngga? Nomer telpon mu juga! Dan dimana rumahmu?".

" Gue Noe, ntar gue kasih no hp gue untuk loe, tapi biarin gue masuk dulu ya!" Aku segera masuk ke ruangan kepsek.

Setelah urusan dengan kepsek selesai, gue segera pergi menuju kelas gue dengan ditemanin oleh Miss Artha guru MTK yang pelajaran nya tidak pernah bisa ku mengerti, sama seperti dirimu!!, Miss Artha begitu terlihat cantik dan ramping dengan rok span pendek selutut yang dipake nya, sambil jalan aku sedikit menggoda Miss terhot itu.

" Miss, suka ngitung ya?" Gombalku.

" Ya jelaslah! Kan Miss guru MTK!" Miss Artha sedikit cuek.

" Boleh ngga Miss hitungin Rumus cinta di hatiku!" Klimaks gombalan ku ternyata membuat Miss Artha sedikit baper, hingga kami tiba di depan kelas IPA 3.

Saat masuk kelas beberapa siswi berteriak karena melihat diriku, seluruh siswa di kelas itu heboh saat melihat diriku datang, tetapi ada sesuatu yang mencuri perhatian ku dimana disela-sela kebisingan ada keheningan di sudut bangku belakang. Terdapat seseorang disana yang tengah duduk berdiam diri sambil membaca sebuah buku.

" Hai, Gue Noe Row Lang, kalian bisa panggil gue Noe, panggil sayang juga boleh kok! Panggil Beb pun bisa juga!" Aku sedikit menggoda mereka.

" Ohhhh, so sweet bgt!!" Jawab siswi yang ada di depanku, aku mengedipkan mataku kepadanya membuat ia tambah klepek-klepek.

" Noe kamu boleh duduk di bangku kosong sana!" Miss Artha menuyuruh ku untuk duduk disamping seseorang yang aku perhatikan dari tadi.

Aku berusaha berkenan dengan nya tetapi aku dicuekin, aku akan berusaha, berkali-kali selama jam pelajaran aku terus menggodanya dan merayunya agar ia berbicara padaku.

"Hei, kenalkan Gue Noe, apa aku boleh mengenalmu?" Ucapku.

" Noe, percuma loe ngomong sama dia, ibarat loe lagi ngomong Ama batu! Dia itu Laras, dia mah emng gitu orangnya!" Sambung Dimas, yang duduk didepan ku.

" Thanks ya bro!" Jawabku.

Aku terus memperhatikan cewe yang ada di sampingku, aku mulai bingung dan kehabisan akal bagaimana ia begitu cuek padaku, ia seperti menganggap tidak ada orang disampingnya.

" Laras, ntar pulang bareng yuk! Pulang bareng aku ke KUA!, Mau ngga? Kalau mau Loe jadi pacar aku dulu!" Aku sudah berusaha tetapi itu hanya sia-sia saja, ia hanya menatapku datar tanpa ekspresi sedikitpun lalu membuang wajahnya kembali kearah papan tulis.

" Ingat ya! Usaha tidak akan sia-sia apabila lebih giat lagi untuk berusaha!"

Best Friends? [Noe Laras] S1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang