👻 Multimedia Horror Story [Yedam]

Mulai dari awal
                                    

Seperti sekarang ini contohnya. Yedam, Yuna, dan Eunsang disibukkan dengan berbagai persiapan diklat jurnalistik yang akan dilaksanakan sabtu besok. Makanya ketiga orang itu sejak tadi pagi terus berkutat dengan komputer juga beberapa lembar kertas persetujuan.

"Bentar lagi jam 5 lho," Ujar Eunsang sambil melirik jam yang di pojok ruangan komputer. Yedam yang masih menandatangani proposal diklat, ikut melihat ke arah jam lalu berdecak kesal. Sebenarnya dia tidak peduli dengan mitos dan cerita mistis sekolahnya, tapi bagaimana dengan Yuna? Apalagi Eunsang yang sangat penakut.

"Dilanjut di rumah Yuna aja gimana? Udah sore lho ini daripada—" Begitu rumahnya disebut, Yuna langsung menggelengkan kepalanya hebat. Dia tidak mau membawa Yedam dan Eunsang ke rumah karena disana lagi ada acara arisan. Daripada kerjaan mereka gak selesai-selesai karena takut dua anak itu bakal digodain sama teman-teman ibunya. Yedam mengangguk ketika mendengar penjelasan Yuna, sedangkan Eunsang masih berkutat dengan pikirannya. Antara ikut lembur atau pulang saja.

"Sang, kalo takut ikut lembur pulang aja ya?" Ujar Yedam ketika melihat ekspresi kebingungan Eunsang.

"Gak usah deh, Dam. Gue ikut lembur aja." Yuna dan Yedam menaikkan alisnya tanda tak percaya lalu kedua mata mereka menyorot Eunsang seolah-olah berkata 'yakin?'

Eunsang langsung mengangguk dengan mantap lalu melanjutkan kegiatan mengetiknya. Yuna dan Yedam saling bertatapan lalu menghembuskan nafas pasrah. Ketiga orang itu pun langsung larut ke dalam pekerjaan mereka lagi.

Sampai ketika jarum jam menunjukkan pukul 17:45, pekerjaan mereka bertiga telah selesai. Bertepatan dengan itu juga suara adzan berkumandang dari arah masjid sekolah.

"Sholat aja dulu. Nanti kalau mau ngeprint barengan aja," Usul Yuna sambil membereskan barangnya.

"Kalau ngeprint, mending kalian berdua aja yang berangkat. Gue masih ada perlu sama Pak Shindong di UPJ." Eunsang dan Yuna langsung mendelik ketika Yedam berkata ingin ke UPJ. Sendirian lagi. Mata mereka menatap tajam sambil melototi ketua ekstrakurikuler jurnalistik itu lalu berteriak, "LO GILA!?"

Yedam hanya mengendikkan bahunya lalu berjalan duluan meninggalkan Yuna dan Eunsang yang masih berdiri mematung karena kaget.

"Dia gila ya?"

"Yedam udah gila dari dulu kali."

***

Selesai sholat, Yedam langsung kembali lagi ke ruang komputer lalu berjalanan menuju UPJ yang letaknya tak jauh dari sana. Matanya terfokus pada ponsel sambil mengetikkan balasan pesan ke Pak Shindong. Beliau mengatakan jika sudah menunggu dirinya disana. Yedam pun langsung memasukkan ponselnya ke dalam tas dan berlari menuju UPJ takut kalau Pak Shindong sudah menunggu lama.

Ketika sampai di UPJ, Yedam pun langsung membuka pintu dan masuk ke dalam. Matanya menelisik mencari keberadaan Pak Shindong. Sampai tiba-tiba terdengar suara dehaman dari ruang dubbing. Yedam yang mengira kalau itu Pak Shindong, tanpa pikir panjang langsung masuk ke dalam ruangan tersebut.

Cklek

Yedam mengernyit heran setelah masuk ruangan. Kosong, gelap, dan tidak ada siapapun disini. Detak jantungnya mulai berdetak hebat dan berbagai cerita tentang seramnya UPJ mulai berputar di otaknya. Merasa kalau pikirannya mulai bermasalah, Ia langsung menggeleng-gelengkan kepalanya lalu melangkahkan kakinya ke meja kecil yang biasanya digunakan untuk menaruh microphone.

Mata Yedam melotot ketika mengetahui ponsel Pak Shindong tertinggal di meja itu. Sampai tiba-tiba ponsel Pak Shindong menyala dengan sendiri dan menampilkan kontak whatsapp nya.

Drrrtt..

Drrtt..

Drrttt...

Yedam sama sekali tidak mau mengecek ponselnya karena dia tahu kalau yang sedang mengirimkan pesan whatsapp kepadanya ialah ponsel milik Pak Shindong. Tidak ada yang mengetikkan pesan di ponsel tersebut, tidak ada yang memegang ponsel tersebut, tapi ponsel itu terus mengirimkan pesan ke whatsapp Yedam. Ditambah spam chat yang daritadi diketikan adalah "Lihat ke belakang"

Dengan mengumpulkan keberanian, Ia perlahan menoleh ke belakang mencari tahu ada apa disana. Yedam menelan ludahnya kasar ketika mengetahui kalau tidak ada siapapun di belakangnya. Namun tiba-tiba, dari arah rak DVD terdengar suara orang bersenandung padahal tidak ada siapapun disana.

Mitos yang selama ini Ia kira ternyata benar. Bahkan Yedam sendiri melihat bagaimana semua DVD di rak berjatuhan dengan sendirinya padahal tidak ada yang menggerakkan.

Karena takut, akhirnya Yedam memilih langsung keluar dari sana. Tak peduli dengan getaran-getaran di ponselnya.

Namun ketika hendak keluar, pintu UPJ ternyata dikunci dari luar. Membuat Yedam berkali-kali mendobrak pintu tersebut. Sampai tiba-tiba, Ia merasakan kalau ada seseorang berdiri di belakangnya. Ekor mata laki-laki itu menangkap sekelebat selendang berwarna merah berayunan di kakinya. Bisa dia pastikan kalau yang di belakangnya ini hantu nenek penari.

"Mau kemana? Kan kamu belum menemui saya."

Sedetik kemudian, muncul sosok nenek-nenek di jendela luar UPJ menyeringai dengan seram sambil menatap Yedam dengan tatapan kosong. Bahkan leher sosok itu berputar-putar 180° sampai tiba-tiba kepalanya putus dan terbang melayang di luar UPJ.

Yedam yang ketakutan langsung saja jatuh terduduk dengan tubuh berkeringat. Tiba-tiba, sosok hantu nenek di luar UPJ sudah berada di depannya sambil tertawa dengan menyeramkan. Bahkan dari matanya keluar sebuah cairan berwarna hitam dan jangan lupakan berbagai belatung keluar dari mulut hantu itu.

"AAAAAA...!!!!"

***

"Dam, Yedam, bangun!"

Selang beberapa menit, Yedam ditemukan pingsan di dalam UPJ oleh Eunsang, Yuna, dan Pak Shindong yang asli. Kebetulan Ia mau mengambil ponselnya dan membawa kunci UPJ. Namun ketika di tangga multimedia, dirinya dikejutkan oleh perkataan Eunsang dan Yuna kalau Yedam ada di dalam UPJ.

Semenjak kejadian itu, Yedam kapok bermalaman di ruang komputer. Dan akhirnya Ia percaya kalau sebenarnya cerita-cerita mitos sekolahnya adalah asli dan bukan sekedar gosip belaka.

END

END

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Creepypasta [TREASURE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang