"Lo siapa sih. Ngapain sampe sini?" - Park y/n
"YA LO BONYOK MASA GUE BIARIN!" - Son Sungjun
❝Ini tentang Sungjun saat dia memberikan hatinya kepada seseorang yang lebih indah dari senja di laut.❞
Enjoy!♡
~ Slynnex
Status: complete
Setelah sampai di depan kelas 11 IPA 2, kelasnya tahun ini, y/n memasang wajah datar lalu duduk di bangku paling belakang dekat jendela, dibelakang Hwamin dan Junhyuk.
Dirinya tidak duduk bersama Hwamin karena Hwamin dan Junhyuk berpacaran, lagipula y/n lebih suka duduk sendiri.
"Heh, lo dateng mepet banget anjir 5 menit sebelum bel. Padahal gue ada gosip baru. Ya gak, Yang?" kata Hwamin lalu berbalik menghadap y/n diikuti dengan Junhyuk.
"Gasuka gosip Min."
"Dih tapi ini tuh seru banget, noh tanya aja ama Junhyuk."
"Bodo." kata y/n lalu menopang dagu dengan tangannya dan menatap mereka berdua dengan tatapan malas.
"Jadi gini," Hwamin tetap bercerita walaupun sudah ditolak.
"Katanya ada anak baru. Masuk kelas ini tau, cowok katanya si Yeji."
'Anak baru doang heboh banget. Pantes berisik banget ternyata ketambahan satu manusia lagi.' batin y/n.
"Kelas kita penuh."
"Dodol, lo lupa apa hah?"
"Lupa?"
"Sebelah lo kosong."
Duer
Sudah dipastikan mulai hari ini y/n tidak akan duduk sendiri lagi.
"Oh." walaupun terlihat tidak peduli, di dalam hatinya dia sudah mengabsen seluruh isi kebun binatang.
- わがままな -
Author p.o.v
Kringg
Bel tanda masuk sekolah berbunyi. Terlihat seorang wali kelas laki-laki yang berkepala errr-plontos masuk ke kelas 11 IPA 2, dibelakangnya diikuti seorang laki-laki muda yang menggendong tasnya dan berjalan santai.
Duak duak
Suara meja di pukul dua kali menandakan mereka semua harus berdiri dan memberi salam.
"SELAMAT PAGI PAK CAHYO!"
"Ya selamat pagi anak-anak. Silahkan duduk. Jadi disini sesuai dengan kabar yang beredar akan ada murid baru."
Seisi kelas menjadi berisik, dominasi diisi oleh suara para siswi yang membicarakan tentang anak baru tersebut. Tapi y/n, dia malah terganggu oleh suara berisik yang dibuat oleh anak-anak sekelasnya.
"Tenang anak-anak. Kamu, silahkan memperkenalkan diri!" kata Pak Cahyo menunjuk anak baru tersebut.
"Pagi semuanya, nama gue Son Sungjun, bisa dipanggil Sungjun. Pindahan dari Amerika, terimakasih."
"Ada yang ingin bertanya kepada Sungjun?" kata wali kelas.
Para murid perempuan berebut untuk memberi pertanyaan kepada anak baru.
"Tzuyu, silahkan kamu ingin bertanya apa?" kata pak Cahyo mempersilahkan seorang siswi untuk bertanya.
"Hai Sungjun, kamu udah punya pacar belum?" kata Tzuyu menggoda Sungjun.
"Hehe, belum punya." Sungjun menanggapi pertanyaan Tzuyu.
Para murid menyoraki Tzuyu. Lalu salah satu siswi meminta izin untuk bertanya.
"Silahkan, Nancy."
"Kamu mau nggak jadi pacar aku?" Nancy yang langsung mendapat teriakan dari murid lainnya.
"Hehe, maaf gamau," jawaban Sungjun langsung membuat tertawa seisi kelas.
Disatu sisi, y/n hanya bergumam menanggapi para siswi tersebut.
"Freak. Ga pernah liat cowok apa?" gumamnya pelan.
"Iya tuh, y/n. Ganjen banget buset." kata Hwamin. Ternyata perkataan y/n didengar oleh Hwamin.
"Hey, sudah, pertanyaan tidak bermutu. Sungjun, silahkan duduk di kursi kosong yang tersisa."
y/n sudah muak. Sungjun lalu berterimakasih kepada guru dan berjalan ke meja di sebelah y/n.
"BAIK ANAK-ANAK. BUKA HALAMAN 125!" perintah Pak Cahyo dan beliau mulai mengajar.
Junhyuk dan Hwamin membalik badan mereka menghadap y/n dan Sungjun.
