"Ayo kejar , kejar, terus kejar !" Ucap seseorang memanas manasi keadaan.
"Ayo Luna semangat!!"
"Aji lari!! Dia gila ji"
"Luna mending Lo sama gue daripada sama dia!"
Begitu lah suara para pesorak yang ada di kantin, Aji dan Luna seperti main kucing dan anjing di kantin, padahal mereka sudah besar.
Tapi seperti anak-anak.
Dira hanya melihat dengan sekejap, setelah itu dia bangun dari kursinya. Bersiap untuk kembali ke kelas karena dia sudah menghabiskan makanannya.
Tapi Aji malah menghampiri nya, dan memegang tangan Dira dengan erat.
disaat Dira ingin melepaskan genggaman nya, Aji malah memperkuat. Sehingga tak bisa dilepas.
"Kak! Kan udah gue bilang, gue punya pacar. Lo lupa? Atau budeg? Hosh... hosh..." Ucap Aji pada kak Luna sambil ngos-ngosan, dia lelah berlari.
Bagaimana tidak, dia baru aja keluar kelas hendak pergi ke toilet. Luna malah memeluk nya dari belakang. Membuat Aji mendorong nya hingga Luna terjatuh.
Bukan nya meringis kesakitan Luna malah bangun dan hendak memeluk Aji lagi, maka dari itu Aji memilih untuk berlari berkeliling sekolah, hingga dia sampai di kantin.
Untung saja di kantin ada Dira, jadi dia bisa beralasan lagi pada Luna.
"Oh jadi ini pacar Lo?" Ucap Arga pada Dira dengan tatapan meremehkan.
"Ra? Sejak kapan Lo pacaran sama Aji?" Tanya Bella lagi pada Dira. Dira hanya mematung dia sedang memikirkan bagaimana cara nya dia melepaskan genggaman Aji saat ini. Tangan nya berkeringat, Dira tak suka.
"Sejak gue memutuskan untuk pacaran," ujar Dira pada Arga dan Bella datar. 'senyum dikit kek apa kek' bunyi batin Aji kira-kira seperti itu. Luna yang mendengar pernyataan Dira tersebut lalu menarik rambut Dira.
Terjadilah pertengkaran antar perempuan di sana. Ralat cuma 1 yang nyerang.
"Heh Lo pelakor bisa-bisa nya ngambil doi gue Lo bangs*t!!" ucap Luna sambil menarik Dira lalu menjambak rambut Dira.
Dira hanya diam tak melawan, dia tak mau kena masalah di sekolah apalagi jika harus dihukum lagi. Maka dari itu dia membiarkan Luna menyakiti diri nya.
Tapi Aji langsung melepaskan tangan Luna yang menjambak rambut dira.
Aji meleraikan, dia memisahkan Luna dari dira.
Disaat dia berhasil memisahkan, Bella malah maju dan membalas perbuatan nya Luna.
"Jaga mulut lo! Temen gue bukan pelakor! Dasar cewek centil," ucap Bella mengatai Luna dengan mulut pedas nya. Walaupun Bella baik dan ramah dia tak akan tinggal diam jika orang tersayang nya diperlakukan seperti itu.
"Dia pelakor! Dia rebut cowok gue!" -Luna.
"Lo yang centil nempel Mulu sama si aji!" -Bella
"Diem! Lo gak tau apa-apa!" -Luna
"Dasar centil! Ngaca!!!" -Bella
Dira yang mendengar mereka adu mulut mulai bingung, sebentar lagi bel masuk jika ada guru yang melihat mereka bertengkar disini gara-gara dia bagaimana?
"Udah!" Ucap Aji pada kedua nya.
"Gue mau bilang dua hal sama Lo," ucap Aji sambil menunjuk jari nya pada Luna. Aji terlihat serius kali ini.
"Pertama : gue bukan cowok Lo.
Kedua : gue pacar nya Dira,"
Ujar Aji menyudahi pertengkaran mereka lalu membawa Dira pergi dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brightest Star [HIATUS]
Teen FictionCover by @friscabalqistya Kata orang gelap itu hitam, sunyi, suram dan konotasinya selalu berujung pada hal negatif. Namun dia berbeda, dia yang hidupnya gelap dan kelam membuatku semakin yakin bahwa cahayaku mampu menerangi hidupnya! Aku bukannya m...
7. langit malam
Mulai dari awal