Apa sopan menelpon larut malam seperti ini? Apa dia merasa akan terganggu nantinya?
"Ahhh!! Ayolah Changmin, pencet tombolnya dan berbicaralah!!" teriak Changmin tertahan.
Changmin pun menekan tombol memanggil di sana, meletakkan ponsel itu di telinganya. Dan tak butuh waktu lama, suara Lee Hyunjae mulai terdengar.
"Halo, Younghoon? ada apa? Kenapa kau menelponku malam-malam begini? Apa terjadi sesuatu?"
Changmin sedikit gugup setelah mendengar suara Lee Hyunjae itu.
Lee Hyunjae ini sepertinya sangat khawatir dengan Younghoon.
Changmin mengigit bibir bawahnya keras. dia tidak tau harus bicara seperti apa. Hyunjae pasti sangat bingung jika mendengar suaranya nanti dan mengatakan jika Younghoon celaka karenanya. Apa dia akan dimarahi? Atau Hyunjae ini akan punya dendam dengannya? Mendengar suaranya saja sudah membuat Changmin sangat menciut. Sangat.
"Halo?"
Changmin mengerjap, terkejut dengan suara Hyunjae yang menghancurkan lamunannya. Changmin mulai panik. Kenapa dia sangat takut untuk bicara dengan Hyunjae? Dia menunggunya berbicara di sebrang sana.
"Halo, Younghoon? Kau baik-baik saja kan?"
Changmin membuang nafasnya perlahan. "H-halo,"
Tidak ada suara setelahnya. Sangat sunyi, bahkan Changmin sudah memukul tembok di dekatnya dengan tangannya secara perlahan dan berkali-kali. Apa yang akan terjadi setelah ini?!
"Halo, Lee Hyun—"
"Siapa kau? Kenapa ponsel Younghoon berada di tanganmu?"
"Kau bisa tenang dulu?"
"Bagaimana aku bisa tenang?! Dimana Younghoon?!"
Okay, Changmin mulai mendengar suara Hyunjae sedikit membentak dirinya. "Lee Hyunjae, aku Changmin. Aku ingin berbicara sesuatu padamu. Mengenai Younghoon, temanmu."
"Apa yang ingin kau bicarakan? Apa yang terjadi dengan Younghoon?"
Changmin menghela nafasnya, "Begini..."
Hyunjae berlari dengan tergesa-gesa melewati lorong rumah sakit sepi itu, sudah hampir tidak ada aktivitas. Dengan cepat Hyunjae menaiki tangga menggunakan kaki panjangnya.
Hingga tak lama dia sampai di mana tempat Younghoon berada.
Nafasnya terengah-engah, menatap seorang pria berambut coklat mulai menatapnya sembari bangun dari duduk.
"Kau, Lee Hyunjae?"
Hyunjae mengatur nafasnya, sambil menatap sebuah ruangan di sebelahnua. "Dia ada disana?"
Changmin menggangukkan kepalanya sebagai jawaban. Hyunjae menyandarkan dirinya di tembok. Mengatur nafas kembali dan membiarkan keringat membasahi wajahnya. Changmin hanya menundukkan kepala, memainkan jari tangannya. Changmin siap mendapatkan apapun yang Hyunjae berikan padanya. Termasuk pukulan sekalipun.
Hyunjae menatap Changmin yang menundukkan kepalanya, menyibak rambutnya kebelakang secara kasar. "Kau baik-baik saja kan?"
Changmin refleks mendongakkan kepalanya, kemudian menggangukkan kepalanya lagi.
"Syukurlah." Kata Hyunjae sembari menepuk pundak Changmin.
Changmin sempat terkejut dengan reaksi Hyunjae. Changmin bahkan melihat Hyunjae memberikan senyuman padanya.
"Tapi maaf... Karena aku, temanmu..."
"Tidak apa, ini bukan salahmu. Kau korban perampokan. Tapi aku sempat terkejut dengan kabar seperti ini. Aku dengan tergesa-gesa kemari. Aku sangat khawatir padanya. Sungguh. Dia tidak memiliki siapa-siapa lagi. Hanya aku yang berada di sampingnya sekarang."
Dan Changmin pun semakin merasa bersalah.
"Apa lukanya dalam?"
Changmin menggangukkan kepala. "Lumayan dalam, jadi perlu beberapa jam untuk mengobati temanmu."
"Aku harap dia baik-baik saja."
"Maaf sekali lagi." kata Changmin.
Hyunjae menghela nafasnya, kembali menepuk-nepuk pundak Changmin pelan.
"Aku tidak mengerti kenapa alarm keamanan di apartementku tidak berbunyi. Dan bodohnya aku malah ketakutan di dalam kamarku, meringkuk di kolong kasur tanpa menelpon siapapun. Aku terlalu takut. Dan aku sempat berpikir jika tidak ada temanmu, mungkin aku sudah tergeletak tidak bernyawa di apartementku—
Tapi dengan tiba-tiba dia datang, menyelamatkanku, dan membawaku keluar, tapi aku bisa apa setelah pisau itu tertusuk di perutnya? Aku bahkan tidak melakukan apapun. Dan entah dari mana polisi tiba-tiba datang lalu menyelamat kami. Aku bersyukur, tapi di sisi lain aku merasa bersalah dengannya." jelas Changmin.
Hyunjae tau apa yang dirasakan oleh Changmin sekarang. Sangat berantakan. Dia merasa telah melakukan dosa besar. Seperti berlindung di belakang orang lain demi menyelamatkan dirinya sendiri.
Itu yang Changmin rasakan sekarang. Hyunjae paham.
"Sudahku bilang ini bukan salahmu. Itu sebuah kecelakaan, jangan dipikirkan. Yang penting kau selamat dan Younghoon pasti baik-baik saja. Dia adalah pria kuat. Percaya padaku."
Hyunjae menampilkan senyum lebarnya buat Changmin sangat terpukai dengan wajah tampan milik Hyunjae. Changmin menghela nafasnya, perlahan menggangukkan kepalanya sambil tersenyum lebar. "Terimakasih." Kata Changmin.
"Tentu... Dan—ahh!! Jangan menangis!! Kenapa kau tiba-tiba menangis??!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
life | kim younghoon ✔
Fanfiction❝Just story about Younghoon life.❞ ©HY-SPEARB 2020 #1 Ji Changmin 170720 #1 deobi 140920 #4 younghoon 111120 #1 theboyz 080721 #1 younghoon 081021 #2 kim younghoon 191021 #1 kim younghoon 030522 #2 lee juyeon 020622
[15]
Mulai dari awal