Everything Changes 🍂🌾

Mulai dari awal
                                    

Cheryl mengenali suaranya.

Dia Devan, ketua Revolver.

"Devan?" Tanya Cheryl yang tak percaya. Bisa bisanya lelaki itu membela dirinya. Padahal Devan yang dia kenali sangat membenci dirinya.

"Iya, gua Devan. Kenapa?" Tanya Devan

"Lo kenapa bela gue? Kesambet apa lo?" Tanya Cheryl dengan heran. Benar benar heran

"Gua bela Lo bener kan? Dulu, gua marahin Lo karena Lo yang salah," Jelas Devan sambil menyirup es teh nya.

"Oh. Makasih" Ucap Cheryl lalu berjalan menuju toilet.

"dulu gua marahin Lo karena Lo yang salah"

Pikiran itu muncul di benak Cheryl. Dia heran, sejak dulu Devan duluan yang membuat masalah dengan dirinya. Lalu Cheryl tersadar sesuatu. Dia dengan cepat mengambil kesimpulan.

"Devan berubah. Dia ga kayak dulu," Ucap Cheryl dengan lega lalu mulai masuk ke toilet.

"Cheryl!! Ada anak baru di kelas kita. Dari Jepang. Gila kan?" Teriak Sarah tiba tiba mengetuk ngetuk pintu toilet.

"Hah? Yang bener Sar? Btw kok kamu tau?" Tanya Cheryl dari dalam toilet

"Ya tau lah! Dikasih tau Bu Rodiah tadi," Jawab Sarah. Lalu mulai mengetuk ngetuk pintu toilet lebih keras lagi.

"Sabar Sar! Aku baru aja masuk astaga" Omel Cheryl yang kesal.

Lalu Cheryl keluar dari toilet dan Sarah langsung menarik tangan Cheryl.

"Apaansih Sar? Terus kalo ada anak baru kenapa? Kamu suka? Belum aja liat mukanya" Tuduh Cheryl tiba tiba

"Anjir. Bukan Chei, dia katanya pinter. Kamu tau kan maksud aku apa?" Tanya Sarah yang tersenyum licik.

"Apa? Aku ga ngerti Sar hehehehe" Jawab Cheryl

"Kita bisa nyontek sama dia lah Chei!! Astagaa hahahahha" Tawa Sarah yang meledak

"Astaghfirullah Sarah. Ada ada aja" Ketus Cheryl.

"Ide aku cemerlang kan?" Tanya Sarah dengan tertawa bahagia.

"Iya hahahaha" jawab Cheryl yang tertawa juga. "Eh Sar, tadi aku ketumbur anak anak lagi lari lari. Eh tiba tiba Devan dateng ngebela aku. Ya aku speechless dong. Bisa bisanya dia bela aku. Aneh banget, kan?" Sambung Cheryl

"Hah? Yang bener Chei? Dapet hidayah tuh anak," Ceplos Sarah

"Makanya aku juga heran banget. Aku takut dia buat rencara baru. Gimana ya tapi aku masih ga yakin. Dia bener bener berubah apa engga" Jelas Cheryl yang khawatir

"Tenang aja. Ada aku kok. Yang penting sekarang kamu merasa tenang. Syukurlah kalo dia berubah" Ucap Sarah lalu mengajak Cheryl kembali ke kelas.

Saat tiba di kelas, mereka duduk di bangku lalu Sarah menyadari sesuatu.

Dia mulai membayangkan Gio yang menolong perempuan yang jatuh tadi. Sarah tidak habis pikir, sebaik itu kah Gio?

"Kamu kenapa Sar?" Tanya Cheryl

"Eum, gapapa Chei. Aku cuma keinget anjing aku di rumah belum dikasih makan heheheh" Kata Sarah yang berbohong.

"Kenapa aku mulai kepikiran Gio terus sih?" Tanya Sarah didalam hati.

"Sar" Panggil Cheryl lagi

"Eh? Apa Chei?" Tanya Sarah

"Aku sedih banget akhir akhir ini. Hidup aku kayaknya labil hanget. Rey yang aku anggap baik banget, sebagai sahabat sejati malah berubah. Devan yang istilahnya musuh aku, eh malah ngebela aku. Kayak ga adil aja gitu. Kayak tukeran peran. Ah sumpah aku bingung gitu" Curhat Cheryl dengan sedih.

"Semua akan baik baik aja. Everything will be alright. Inget kata aku kemarin, Rey kayak gitu ada alasannya. Nanti pasti kita sama sama tau. Gausah dipikirin Chei, dan satu lagi, si Devan gausah dipikirin juga," Omel Sarah

"Makasih Sar. But, aku gabisa berhenti mikirin. Kamu tau kan aku wataknya gimana?" Tanya Cheryl

"Iya aku tau. Kamu sahabat aku yang paling kuat. Aku gatau kalo di posisi kamu. Pulang sekolah, kita ke toko buku ya. Mau ga? Aku yang bayarin heheheh" Tanya Sarah yang berupaya mengembalikkan mood Cheryl.

"Hah? Serius Sar? Mau banget lah!!" Jawab Cheryl antusias.

Sepulang sekolah, Cheryl berjalan menuju gerbang dan melihat seseorang.

Dia Rey!

Dengan cepat dia berlari kencang mengejar Rey.

"Hai Rey!! Gimana sekolahnya?" Tanya Cheryl basa basi.

"Haa? Ga gimana gimana. B aja. Kenapa nanya terus?" Tanya Rey dengan kesal

"Oh. Maaf ya kalo ganggu. Cuma mau bilang, jangan pernah lupain persahabatan kita. Jujur, aku kangen banget masa masa SMP dulu. Kita akrab banget, deket banget" Jelas Cheryl dengan marah didampingi sedih.

"Yaya. Basing kamu deh" sahut Rey lalu pergi meninggalkan Cheryl

"aku ngelakuin ini demi kebaikan kamu Chei. Aku gamau kamu terus terusan tersiksa"

Dalam hati Rey.

"Kamu kenapa sih Rey?!" Tanya Cheryl lagi dengan kesal.

"AKU GAPAPA! MASIH GA DENGER?" Bentak Rey yang membuat Cheryl benar benar tidak percaya.

"Kamu bukan Rey yang aku kenal," Ucap Cheryl dengan penuh marah lalu pergi.

Sebenarnya Cheryl tak tega melihat Rey seperti itu. Dia tahu, Rey sahabatnya itu tidak akan secepat itu melupakan kenangan bersama dirinya. Dia paham sekali sifat Rey.

Semuanya akan terbongkar. Cheryl akan mengetahui semuanya kelak.

Haiiyo!! 😅
Seperti biasa gimana ya kelanjutan Cheryl sama Rey?

Jangan lupa vote dan komen.. makasih 💕

See u in the next part!

You are not Alone.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang