22- Aksara, Rindu, dan Axel.

Mulai dari awal
                                    

Rindu mengangguk. "Nunggu kak Mila dijemput supir ya."

"Oh udah baikan ya kak? Syukur lah."

Mila tersenyum. "Makasih Kiara, udah nemenin Rindu waktu itu." Kiara hanya mengangguk dan tersenyum. "Iya kak, aku juga seneng kok. Kak rindu orang nya baik."

"Haha, banget."

Rindu hanya menggeleng dengan sikap Mila dan Kiara yang berlebihan mendeskripsikan diri nya. "Mil, itu lo udah di jemput."

"Yaudah gue duluan, kalian hati hati ya." Ujar Mila tulus, Rindu dan Kiara hanya tersenyum dan mengangguk iya.

Kini mereka sudah berdua. "Yuk kak!"

"Yuk."

Suara montor dari belakang itu membuat Rindu dan Kiara menengok ke belakang. Sudah ada Aksara yang sendiri, Azka
ngebonceng Babon dan Ucup yang ngebonceng Bima.

"Halo Rindu! Kita pulang dulu yak," ujar Babon yang di belakang Azka. Dan rindu hanya tersenyum. "Iya bon, yang lain hati hati ya."

"Pasti nya!"

"Rin! Itu jok belakang nya aksara kosong tu! Gamau di temenin?" Tanya Azka dengan seraya terkekeh.

"Yaampun Ka, tanpa di suruh pun itu aksara bakal ngajak pulang bareng. Orang berangkat sekolah bareng pernah!" Ujar Ucup yang sudah melirik Aksara.

"Em kak, aku berangkat dulu ke halte ya. Kapan kapan bareng lagi,"

"Pulang bareng aja sama dia." Rindu menengok ke Aksara. Dan yang lain nya hanya mengedikan bahu nya.

"Aduh kayak nya perbincangan ini untuk orang orang bucin, oke Babon pulang aja deh!" Ujar Babon dengan menatap Azka. "Ayo ka, nanti jangan lupa ke IndoApril buat beli kuaci gue!"

"Iye bon, pikiran lo kuaci Mulu." Azka dan Ucup menyalakan montor nya dan sudah pergi duluan itu. "BABAY RINDU BABAY ADEK MANIS EWEKWKWK" ujar Babon, peningkatan. Dan Rindu dan Kiara hanya mengangguk dan tersenyum.

"Kak Aksara, gapapa kok Kiara pulang sendiri. Toh Kiara itu ada temen kalo turun. Tapi kak rindu? Gada, dia sendiri kak. Jadi biar Kiara aja yang sendirian." Ujar panjang Kiara. Yang buat rindu menunduk karna semua nya itu benar.

"Duluan ya kak Rin! Duluan juga kak Ra!" Kiara tersenyum kikuk lalu pergi untuk ke halte. Kini hanya ada Rindu dan Aksara. "Naik,"

"Rindu?" Dengan menunjuk diri nya sendiri dan Aksara hanya mengangguk pelan.

"Tapi nanti ke kafe Alana ya, Ra."

"Lo laper?" Tanya aksara. Dengan cepat Rindu menggeleng untuk meyakini nya. "Engga Ra, sekarang Rindu partime. Ya itung itung cari uang tambahan."

Aksara terdiam lama, apakah beban cewek yang ada di depan nya itu sangat sulit sampai sampai di partime seperti itu? "Gue anterin Lo."

Rindu tersenyum lebar lalu dia naik ke montor Aksara, Rindu sangat tau batasan jika bersama Aksara. Rindu hanya berpegangan dengan rok nya itu.

"Udah Ra," sebenar nya Aksara ingin mengatakan ada yang kurang. Tapi bagi nya, ini lebih aman. Lalu aksara menancapkan gas nya itu dengan kecepatan rata rata.

Cewek dengan jaket hitam nya dan tas yang di sampirkan itu melihat dengan jelas dimana Aksara berboncengan dengan Rindu.

Cowok tegap dengan hidung yang mancung itu menghampiri cewek itu. "Lo ga pulang?"

"Males."

Cowok itu mengangguk lalu mendekat ke cewek itu. "Apa rencana lo kali ini, Wilona?" Tanya dengan pelan tapi mampu terdengar Wilona dan Cowok yang ada di samping nya.

AksaraRindu. [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang