Kau sudah bahagia, maka aku juga bahagia. Wang Yibo jagalah kekasih mu dengan baik. Sayangi dan cintai dia dengan baik. Jangan sampai kau ulang rasa sakit ini kepada dia yang telah bersinggah ke hatimu.
Yibo lepaskan aku. Jangan ikat aku lagi di dalam hubungan yang tak akan pernah bisa kita jalankan lagi. Mungkin Tuhan masih belum mengizinkan kita untuk bersama.
Yibo, cinta ku, sayang ku, hidup ku, mati ku. Kau segalanya untukku. Tapi semuanya tidak sama lagi. Aku ingin kita berhenti saja disini. Mungkin kita memang tidak akan pernah bersama seperti janji sumpah kita di depan altar.
Jika sekarang kita tidak bisa di satukan. Maka aku berharap di kehidupan selanjutnya kau dan aku akan terus bersama tanpa hambatan, tanpa halangan, tanpa rintangan.
Tak apa. Aku tak apa. Aku baik-baik saja Yibo. Jangan cari aku ya? Biarkan aku sendiri melanjutkan hidup ku. Biarkan aku memilih untuk yang kedua kalinya. Biarkan aku terbebas dari mu.
Yibo maafkan aku sayang.
Aku mencintaimu. Zhanzhan mu sangat mencintai dirimu.
From: Xiao Zhan.
To: Wang Yibo.Wang Yibo memejamkan matanya. Aliran bening tak kasat mata itu turun begitu saja. Sakit yang telah singgah ke hatinya sekarang. Cinta tulus dan suci Xiao Zhan telah ia ganti dengan kesakitan yang teramat sangat.
Ia meremas surat cerai itu lalu merobek nya menjadi kepingan-kepingan kecil. Ia menjambak rambut nya sendiri. Ia kira Xiao Zhan akan bertahan. Ia kira Xiao Zhan tidak akan marah dan meninggalkan dirinya. Ia kira...
Hei, sadar lah Wang Yibo. Xiao Zhan itu manusia. Jangan kau jadikan ia pajangan di dalam rumah mu tanpa kau sentuh tanpa kau lihat dan hanya kau pandang ketika kau ingin. Ia bukan benda. Jika kau menyesal harus nya tidak sekarang. Mungkin setelah kau mati.
Mungkin benar kata orang. Penyesalan itu datangnya di akhir jika pertama namanya apa? Pendaftaran? Benar kan? Jika tidak maka kau tidak pantas mendapatkan maaf dari seorang yang akan merelakan nyawanya hanya untuk dirimu saja Yibo.
Xiao Zhan tidak lemah Yibo. Ia hanya tak sanggup, ia juga bukan orang yang cengeng. Ia kuat sekuat baja. Tapi baja itu telah kau gores dengan pedang tajam hingga baja itu tak akan pernah akan baik lagi seperti semula.
"Kau tidak akan pergi dari ku Xiao Zhan! Tidak akan!!" Teriakan Wang Yibo membuat Zhen Ting terbangun. Dengan cepat ia mendatangi Yibo di dalam kamar nya Xiao Zhan.
Ia memandang Wang Yibo yang kacau ini. Ia beralih kepada benda yang tengah di pegang oleh Yibo sendiri. Cincin. Itu cincin pernikahan nya pada Xiao Zhan. Dengan tidak tau malunya ia merebut cincin itu dan memakai kan nya di jari manis.
Wang Yibo dengan cepat tersadar lalu menatap tajam tangan yang sudah terhias oleh cincin Xiao Zhan di jemari Zhen Ting yang sedikit gemuk.
"Lepas" Yibo berkata dengan suara rendah dan dalam. Zhen Ting tidak mau mendengarkan.
"Bagus Yibo aku suka. Untuk ku saja ya??..." Rengek nya manja.
"Lepas" Yibo menarik paksa jemari Zhen Ting membuat pria manis itu memekik kesakitan. Tangannya lebih berisi dari Xiao Zhan yang jemari nya lebih lentik dan anggun.
"Tidak Yibo. Sakit..." Memang cincin itu tidak bisa di lepaskan begitu saja. Kemudian Yibo menarik tangan Zhen Ting ke wastafel memberikan sabun lalu melepaskan nya.
Terlepas!
Yibo berjalan ke arah kamar nya tanpa mempedulikan raut tak senang dari Zhen Ting karena perlakuan Wang Yibo. Ia kemudian mengekor di belakang Yibo sampai ia masuk ke dalam kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Thank you For Goodbye [✓]
FanfictionMessage: If you don't like it, don't read Kepercayaan yang sudah terikat oleh janji tuhan jaga. Jika tidak, jangan berharap maaf akan selalu ada di sela kesalahan. Ini tentang Yibo yang berselingkuh, Xiao Zhan yang sakit hati dan jatuh ke pelukan le...
03. Please Don't
Mulai dari awal