After married

217 34 0
                                    

Hayung resmi jadi ibu rumah tangga seutuhnya, tapi dia gak segabut itu juga sih. Kadang dia juga bantuin Seungwoo diskusi kasus gitu, tapi akhir-akhir ini Hayung hobi bikin kue juga.

Hayung merasa Seungwoo benar-benar mencintai dia, entah kenapa dia selalu merasa bahwa Seungwoo memberikan semuanya dan sangat percaya dengan dia. Hayung kadang salah, tapi Seungwoo selalu mengarahkan dan bilang ke Hayung bahwa pernikahan adalah jalan mereka untuk bertumbuh bersama.

Rutinitas setiap pagi setelah Hayung menikah benar-benar berbeda. Kayak beda gitu, waktu Hayung buka mata disampingnya udah ada Seungwoo yang lagi meluk dia. Orang bilang pernikahan itu sesuatu yang tidak selalu indah, Hayung percaya itu tapi Hayung juga percaya bahwa Seungwoo akan berusaha yang terbaik untuknya dan keluarganya.

Selain itu, Hayung juga rutin membangunkan Dongpyo dan Yohan lalu membuat sarapan dan mengatarkan mereka berdua ke sekolah.

Hayung ini perhatian, pakai banget. Dongpyo yang sekarang udah resmi kelas 2 SMP akhir aja masih diantar jemput, Yohan juga gitu meskipun dia kadang bareng Hangyul dan harus laporan dalam bentuk apapun ke mamanya itu. Dongpyo dan Yohan seneng, karena Hayung berharga.

"Maa..." Hayung lagi bikin sarapan, tapi udah dipelukin sama anak sulungnya.

"Kenapa nih? Adek udah bangun belum bang?" Tanya Hayung. Yohan menggeleng tanda tidak tahu.

"Bangunin adek dulu sana terus mandi.." Ujar Hayung, Yohan mengangguk. Seungwoo membenarkan bajunya sambil berjalan menuju meja makan.

Mereka masih tinggal di apartemen yang dapur dan meja makan bergandengan dengan erat.

"Ma, papa mikirin sesuatu" Ujar Seungwoo, Hayung menoleh dan meletakkan roti dihadapan Seungwoo.

"Ma! adek mau sereal aja.." Teriak Dongpyo tiba-tiba.

"Iya! Sini dulu, di kamar mandi ada abang!" Teriak Hayung.

"Apa kak?" Tanya Hayung pada suaminya. Mereka duduk berhadapan. Hayung masih pakek baju tidur dengan rabut di cepol, sementara Seungwoo udah rapi dengan jasnya.

"Mau beli rumah nggak?" Tanya Seungwoo

"Kenapa? gak nyaman ya?" Tanya Hayung. Seungwoo menggeleng.

"Kayak kurang luas aja, anak-anak udah makin gede. Kalau temennya main gak ada tempat" Jelas Seungwoo.

Hayung mengangguk mengerti.
"Anak-anak ngajakin beli rumah bareng" Ujar Seungwoo, Ah pantas saja suaminya ini tiba-tiba membahas rumah.

"Siapa aja?"

"Biasalah Jinhyuk sama Seungyoun. Kukun, Sejin sama Chan masih berkelana mereka, belum nentuin rumah"

"Wooseok?"

"Iya, dikomplek perumahan Wooseok cuma beda gang doang gitu ma" Hayung mengangguk ngerti.

"Oke, gak jauh kan dari kantor?"

"rumah Wooseok paling tengah.." Jelas Seungwoo.

"Gak masalah pa, nanti mama bicarain sama abang dan adek" Jelas Hayung. Seungwoo mendongak menatap Hayung dengan senyum yang sangat menawan.

"Jangan senyum!"

"Hehehehe, makasih mama Hayung!" Tegas Seungwoo. Hayung udah tahu rencana ini sejak lama. Persahabatan mereka benar-benar luar biasa, mereka beneran memegang janji buat punya rumah dalam satu komplek kalau udah kaya. Hayung seneng-seneng aja soalnya dia jadi ada temen Mami Mijoo sama Bunda Bona.

Seungwoo selalu berangkat terlebih dahulu, kemudian Hayung baru bersiap untuk mengantar anaknya.

"Ayo, turun!" Ujar Hayung, Dongpyo dan Yohan mengikuti langkah Hayung.

INSIDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang