"Apa maksud mamah? Mama tahu aku hanya hamil pura pura hiks.. Sekarang aku terjebak mah hikss bagaimana caranya aku melahirkan sedangkan kehamilan ku sendiri palsu hikss hiks.. " ucap verlita dan menangis.
"Berhentilah menangis, aku tidak suka dengan anak cengeng. Untuk masalah itu mama sudah sewa seorang dokter yang rela di bayar untuk masalah ini.. Mama akan mencari bayi sewaan dan akan membayar mereka dengan jumlah yang sangat besar agar mereka mau memberikan bayinya kepada kita. " ucap rissa yang membuat verlita terdiam.
"Astaga.. Itu suara mobil pasti itu aditya, ayoo lakukan acting mu lita!! " ucap rissa dan verlita pun mulai berakting kesakitan.
"Arghhh perut aku sakit mahh..." ucap verlita memulai akting nya.
"Sabar nak, ayo pelan pelan.. Kita kerumah sakit. " ucap rissa dan memegang tangan verlita.
Aditya sangat panik ketika melihat keadaan verlita yang seperti itu.
"Astaga kamu kenapa? " tanya aditya dan mulai merangkul verlita.
"Aditya istri mu akan melahirkan, ayo kita bawa kerumah sakit dr hasna. " ucap rissa.
"Tidak mah. Kita bawa ke rumah sakit terdekat saja.. " ucap aditya dan memasukan verlita ke dalam mobil.
"Astaga tidak,, hanya dr hasna yang mengetahui rencana ku. Tidak,, aditya tidak boleh membawa verlita ke rumah sakit lain. " ucap rissa dalam hati.
"Aditya.. Selama masa kehamilan verlita ditangani dokter hasna. Dan bersalin nya pun harus dokter hasna lah yang menolongnya. " ucap rissa dan aditya pun hanya menangguk saja.
Sementara disisi lain fatin semakin berteriak keras di dalam mobil karena merasa tidak kuat.
"Arghh nak, bawa saja fatin ke rumah sakit DR hanna. Hanya itu rumah sakit terdekat di daerah kita." ucap sarah yang langsung di angguki oleh reyhan.
Setelah sampai disana..
"Susterr... Tolong kursi roda.. " ucap reyhan dan mengangkat fatin dengan berhati hati.
Setelah mereka pergi ke dalam datanglah mobil aditya.
"Suster.. Cepat kursi roda nya, istri saya akan melahirkan. " ucap aditya dan membawa verlita ke dalam.
Saat berjalan di sepanjang kooridor dengan tidak sengaja rissa melihat fatin berada disana.
"Astaga.. Anak itu masih hidup! " ucap rissa dan berusaha mengalihkan aditya agar tidak berjalan ke arah tempat yang dimana disana ada fatin.
"Aditya.. Kita jalan lewat sini.. " ucap rissa mengalihkan perhatian aditya.
Dan tak lama kemudia datanglah dokter hanna.
"Selamat siang, bawa pasien verlitta ke ruang bersalin. " ucap dr hanna. Dan saat aditya ingin masuk ke ruang bersalin. Rissa menghentikan nya.
"Tidak adit.. Ibu mohon,, ijinkan ibu yang berada di samping verlita. " ucap rissa memohon.
"Tapi bu, aku suaminya. Seharusnya aku yang berada di dalam sana. " ucap aditya yang membuat rissa mulai meneteskan air mata palsunya.
"Aku mohon sekali lagi adit hiks.. Verlita adalah anak mama satu satunya, dan impian mamah ingin menemaninya saat ia melahirkan. Kau pun tahu, saat verlita melahirkan zara aku tidak ada bersamanya. Jadi ini lah kesempatan ku untuk memenuhi keinginan ku. " ucap rissa yang membuat aditya tidak bisa menolaknya dan akhirnya mengangguk dan mengijinkan rissa masuk kedalam.
Setelah beberapa jam berlalu suara bayi menggelegar membuat rasa lelah fatin menjadi kebahagiaan yang amat dalam.
"Selamat bu, anak ibu laki laki. " ucap suster yang membuat fatin menguatkan diri untuk menggenggam tangan bayi itu.
Dan saat menggenggam tangannya fatin membulatkan matanya sangat sempurna karena tepat di jari kelingking tangan kanan bayi itu memiliki tanda lahir yang persis seperti tanda lahir abihnya yaitu ustadz fakih.
"Hiks.. Mungkin ini adalah bukti kasih sayang abih kepada ku hikss, lihat lah abih hikss putraku memiliki tanda yang sama sepertimu. " ucap fatin dalam hati dan meneteskan air mata bahagia nya.
Sementara di sisi lain verlita hanya duduk kebingungan memikirkan bagaimana dia bisa melahirkan jika dia sendiri tidak mengandung.
Dan rissa pun mendekar ke arah dokter itu.
"Dok, saya akan bayar berapapun yang dokter mau asal dokter melakukan apa yang saya inginkan. "Ucap rissa yang membuat dokter itu menatapnya.
"Apa yang harus saya lakukan? " tanya dokter itu yang membuat rissa tersenyum licik.
"Di sana ada seseorang bernama fatin yang sedang melahirkan, saya minta dokter membawa bayinya kemari lewat pintu belakang. Dan setelah itu, buatlah rumah sakit ini kebakaran. " ucap rissa yang membuat dokter itu menggeleng.
"Tidak tidak.. Selain dosa, rumah sakit ini adalah rumah sakit saya. Saya tidak akan membakarnya karna jika saya membakarnya saya akan mengalami kerugian yang amat besar. " ucap dokter itu menolak.
"Dok, anda tau siapa saya! Saya akan mengganti kerugian itu 2 kali lipat. "Ucap rissa yang akhirnya membuat dokter itu mengangguk.
Dan tak lama dari itu sang dokter akhirnya pergi lewat pintu lain yang menghubungkan antara pintu ruang persalinan dan ruang bayi.
Dia pun membawa bayi fatin setelah sebelumnya mematikan cctv itu. Tak lama dari itu dia membakar sebuah kabel yang terhubung dengan listrik lalu berlari ke tempat persalinan verlita.
"Mah itu bayi siapa? " tanya verlita yang tidak tahu apa apa.
"Itu bayi fatin, dia masih hidup dan mamah melihat dia juga sedang melahirkan di rumah sakit ini. " ucap rissa yang membuat verlita shock.
" tapi berdoa saja. Semoga kebakaran ini akan membuatnya lenyap, dan bayi itu akan menjadi milik kamu dan aditya. " ucap rissa.
Verlita pun membawa bayi itu dari pangkuan dokter, sedangkan rissa membawa sesuatu untuk memukul dokter itu.
"Apa yang mamah lakukan? " tanya verlita panik ketika melihat dokter itu tergeletak dengan belakang kepala penuh darah.
"Dia mengetahui semua rahasia kita, jika kita tidak menyingkirkan nya maka selamanya hidup kita tidak akan pernah tenang. " ucap rissa dan mulai waspada karena suara alarm kebakaran semakin keras.
Dan terdengar di luar aditya yang terus berteriak karena panik.
"Verlitaa... Mamah,,, keluarlahh terjadi kebakaran disini.. " ucap aditya dan begitu senangnya saat verlita dan rissa keluar membawa seorang bayi.
"Apakah ini bayi ku?" tanya aditya yang membuat verlita mengangguk lemas agar terlihat seperti orang yang baru saja melahirkan.
"Baiklah ayo keluar, disini terjadi kebakaran. "Ucap aditya dan membawa mereka pergi.
Next part?
Vote nya yaa gass
KAMU SEDANG MEMBACA
Separuh Jiwa Ku Yang Hilang
Spiritual"Umi hiks.." ucap bayu dan memeluk amell yang sudah ambruk karena lemas. "Astagfirullahaladzim... astagfirullahaladzim.. ya allah... ya robb.. astagfirullahaladzim.." ucap ustad fakih beristigfar sambil memeluk amell, bayu dan fatin. "Fatihhh.. putr...
Part 70.
Mulai dari awal