𝐏𝐀𝐑𝐓 𝐕𝐈𝐈𝐈

Start from the beginning
                                    

Aku ingin memasukinya dan ingin sekali mendengar setiap desahan yang ia keluarkan lalu memanggil namaku saat puncak, ohh no way.

"Alice kau membuatku menjadi gila sekarang, aku ingin sekali memasukimu." Bisikku di sebelah telinga Alice tapi aku yakin ia tidak bisa mendengarkanku karena sudah tertidur begitu lelap.

Aku langsung terfokus pada dada nya dan langsung melirik ke paha putih mulus milik nya, astaga.

Alice membuat bagian bawahku langsung berdiri dan menegang, oh c'mon.

Aku tidak pernah merasa puas dengan wanita-wanita jalang yang selalu ku naiki sampai menuju puncak tetapi aku selalu bergairah saat menatap keponakan ku ini, ia membuatku semakin menjadi-jadi, aku sudah tak tahan lagi.

Aku pun langsung mencium bibir Alice lembut, lama-kelamaan menjadi lumatan kasar seperti orang yang begitu bergairah lalu aku melepas ciuman ku dan tangan ku perlahan mulai meremas payudara milik Alice. maafkan uncle mu, tiba-tiba aku merasa Alice akan terbangun dan membuatku langsung menghentikan aksi bejatku, astaga aku hampir saja memperkosa keponakan ku ini, aku tak menyangka pikiran kotor ku bisa mempengaruhi ku sampai berani menyentuh keponakanku sendiri. Aku langsung berdiri supaya Alice tak curiga dengan apa yang telah aku lakukan.

"Uncle? hoamm." Tanya Alice sambil mengucek-ucek mata nya, uhh ia begitu lucu saat bangun aku ingin seperti ini melihat ia baru bangun setiap pagi nya, benar-benar sangat lucu.

"hmmm, ya ini Uncle, kenapa kamu tidur di sofa Alice?" Tanyaku sambil menatap Alice, aku melihat ia sudah sadar sepenuh nya dari tidur nya itu.

"Aku lagi menunggu uncle untuk pulang, uncle membuat ku begitu  khawatir." Ucap Alice lalu menatap sebal kearah ku, oh astaga aku ingin sekali mencium bibirnya itu.

"Hmm. benarkah? Uncle lagi banyak urusan pekerjaan jadi harus pulang subuh." Ucapku jujur. Aku melihat Alice tengah menatap ku seperti ingin mencari kebenaran dari mata coklatku ini.

"Hmm, baiklah, uncle sudah makan belum?" Tanya Alice penuh penasaran.

"sepertinya keponakan ku sedang menghawatirkan ku rupa nya." Godaku sambil menunjukkan senyum khas ku. Alice hanya memutar bola mata nya dengan malas.

"Hmm, uncle belum makan dari tadi siang karena terlalu sibuk dengan urusan pekerjaaan." Lanjutku seketika Alice menatapku tak percaya dengan apa yang aku katakan sekarang.

"Oh astaga uncle, jangan mencari penyakit, ya sudahlah uncle makan dulu, Alice sudah membuatkan uncle makanan khas orang korea." Ucap Alice penuh percaya diri dsn tersenyum manis.

Ya, kata kakak ku, Alice sangat suka memasak apalagi makanan korea, Alice sangat genius.

"Hm baiklah tapi Alice harus menemani uncle yah." Ucapku agak posesif, ya sebenarnya aku orang yang agak posesif terhadap seseorang yang kusayangi.

"huftt......baiklah, Alice akan menamani uncle makan." Ucap Alice dengan helaan napas, aku tau ia kesal padaku tapi mendengar penuturan nya membuatku senang, ia tengah menghawatirkanku sekarang.

Alice selalu membuat mood ku membaik karena saat di kantor aku selalu marah bahkan sampai pulang aku masih kurang mood tapi saat melihat Alice tangah tertidur di sofa tadi langsung membuatku tersenyum, aku sering merasakan ada yang aneh denganku, jantungku selalu berdebar tak karuan saat melihat Alice bahkan saat aku mencium nya seperti tadi, uhh.

𝗙𝗮𝗹𝗹 𝗜𝗻 𝗟𝗼𝘃𝗲 𝗪𝗶𝘁𝗵 𝗠𝘆 𝗨𝗻𝗰𝗹𝗲Where stories live. Discover now