♿Chapter 52 : Membaik♿

Mulai dari awal
                                    

Taehyung marah, ia meluapkan semua yang ia pendam dari dulu.Taehyung ingin Youngsun tau betapa lelahnya ia menunggu kehadirannya, Taehyung dulu hanya anak kecil yang masih ingin merasakan kehangatan keluarga yang utuh tapi sayangnya ia tidak bisa mendapatkannya belum lagi Youngsun yang tidak pernah datang membuat harapan Taehyung hilang dan digantikan oleh rasa kecewa.

"Maafkan papa, Taehyung.Papa menyesal saat itu tidak langsung menyusulmu dan mamamu, aku juga merasakan apa yang kau rasakan.Aku juga sama kehilangannya denganmu.Papa tidak bisa mengembalikan masa kecilmu, nak ??? Papa juga tau kalau kau tidak akan pernah bisa memaafkan papa karna kesalahan yang papa lakukan benar - benar besar.Tapi, jika dengan cara membenci atau membunuhku bisa membuatmu tenang kau bisa melakukannya." Ucap Youngsun sambil mengambil batu besar yang ada di taman lalu menyerahkannya pada Taehyung.

Taehyung melihat batu besar yang kini ada di tangan kanannya, ia menatap batu itu lekat - lekat.

"Pukul aku hingga aku mati, nak.Jika ini cara agar kau bisa hidup dengan tenang, maka aku rela melakukan untukmu." Ucap Youngsun sambil berlinang air mata.

Taehyung menatap bola mata Youngsun yang berkaca - kaca, Taehyung bisa melihat kalau Youngsun juga sama terluka seperti dirinya.

"Ayo pukul aku." Perintah Youngsun dan Taehyung bisa melihat kesungguhan Youngsun.

"Itu maumu kan ??? Aku akan melakukannya." Ucap Taehyung.

Youngsun melihat Taehyung mengangkat tangannya ke udara, Youngsun yang melihat hal itu segera memejamkan matanya ia benar - benar rela kalau dengan cara ini mengurangi sedikit rasa sakit yang dirasakan oleh anaknya itu.

Bugh

Prak

Prang

Grep

Youngsun tidak merasakan sakit di bagian kepalanya, ia malah merasakan kalau ada seseorang yang memeluknya dengan sangat erat pelukan hangat yang sangat menenangkan.Dengan perlahan Youngsun membuka kedua kelopak matanya, ia terkejut saat tau yang memeluknya adalah Taehyung.Taehyung memeluk Youngsun dengan erat sambil menangis tersedu - sedu.

"Apa yang kau lakukan ???." Tanya Youngsun bingung.

Taehyung melepaskan pelukannya, lalu menatap Youngsun dengan mata merahnya.

"Papa fikir aku akan membunuh papa ??? Di dunia ini aku hanya memiliki papa, sudah cukup aku kehilangan mama, aku tidak ingin kehilanganmu lagi.Aku ingin membencimu tapi aku tidak berhasil, aku ingin melupakanmu tapi aku semakin berharap bahwa kau akan datang.Seseorang bilang padaku kalau sebenarnya aku tidak membenci papa." Terang Taehyung sambil menangis.

"Jadi, kau memaafkan papa ???." Tanya Youngsun.

Taehyung mengangguk, melihat Taehyung mengangguk membuat Youngsun benar - benar senang.Ia segera memeluk Taehyung erat, ia sungguh senang juga lega saat ini.Taehyung yang di peluk oleh Youngsun juga membalas pelukan Youngsun.Taehyung benar - benar merindukan pelukan ini, pelukan yang membuatnya terasa terlindungi, pelukan yang dulu menjadi tempatnya bersandar dan mencari kekuatan.

Kedua pria dewasa itu menangis bersama - sama, mereka menumpahkan semua kerinduan juga rasa sakit yang mereka rasakan selama ini.Youngsun masih menyesal kenapa ia menelantarkan putra dan istrinya dan Taehyung ia sangat senang Papa nya kini bisa kembali memeluknya.Keduanya benar - benar larut dalam tangis, tapi ternyata tidak hanya Youngsun dan Taehyung yang menangis.Yerin yang bersembunyi di balik pohon juga ikut menangis.

Yerin tadinya ingin membawakan mereka teh, tapi saat Yerin ingin memberikannya ia mendengar Taehyung marah - marah jadi ia mengurungkan niatnya untuk memberikan teh dan memilih diam bersembunyi di balik pohon sambil mendengarkan obrolan mereka.Yerin ikut menangis karna ia senang Taehyung bisa kembali bersama papanya dan Yerin berharap tidak ada masalah lagi yang menerpa mereka.

"Mau sampai kapan kau bersembunyi disitu, Yerin ???." Sindir Taehyung.

Ia tau kalau istrinya ada di balik pohon dan mendengarkan pembicaraannya dengan Youngsun, Yerin yang mendengar ucapan Taehyung sekarang benar - benar merasa malu karna ia ketauan bersembunyi dan menguping walaupun sebebarnya Yerin tidak bermaksud seperti itu.

"Kemarilah, nak." Ucap Youngsun.

Yerin keluar dari tempat persembunyiannya lalu berjalan kearah Taehyung dan Youngsun dengan wajah menunduk karna malu.

"Istri nakal." Ucap Taehyung sambil mencubit hidung Yerin gemas."Kau tau menguping pembicaraan orang itu tidak baik, sayang." Lanjut Taehyung membuat Yerin semakin malu.

"Maaf, aku tidak bermaksud menguping.Tadinya aku ingin mengantarkan teh tapi kalian sedang bicara serius." Jelas Yerin.

Taehyung tersenyum tipis mendengar penjelasan Yerin, Taehyung menarik pinggang Yerin lalu memeluknya sambil sesekali mencium kepala Yerin, Taehyung benar - benar lega sekarang karna bantuan istrinya ia bisa kembali dekat dengan papanya.Youngsun yang melihat perilaku anak dan menantunya itu hanya bisa tersenyum senang, ia senang kalau ternyata menantunya bisa menghibur anaknya dan mau menemani anaknya itu.

"Kau menangis, nak ???." Tanya Youngsun saat menyadari mata Yerin yang merah.

"Kami yang punya masalah kenapa kau yang menangis, hmm ???." Tanya Taehyung membuat Yerin semakin malu.

Youngsun yang melihat menantunya sedang dilanda malu berat hanya bisa terkekeh pelan.

"Berhenti menggodanya." Ucap Youngsun.

"Dia sangat menggemaskan, Pa." Balas Taehyung sambil tersenyum lembut.

"Kalian berdua berbahagialah, Papa harap kalian bisa melewati setiap ujian yang Tuhan berikan.Taehyung jagalah Yerin dengan baik dan Yerin tetaplah disisi Taehyung." Pinta Youngsun.

"Papa tenang saja, aku akan tetap berada di sisi Taehyung apapun yang terjadi." Balas Yerin sambil tersenyum lebar.

---oOo---

Annyeong guys !!!

Akhirnya masalah Taehyung sama Youngsun selesai, selanjutnya apa ya ... masalah mana nih yang bakalan di bahas duluan ??? Taehee sama Jennie ??? Mino ??? Tzuyu ??? Atau hal lain ??? Tunggu chapter selanjutnya.

Oke
See you on the next chapter

To be continue

Unperfect [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang