"Aduh taa maaf, aduh bego banget si gue ah elah maaf ya ta" oceh Rasya seraya membersihkan area muka genta yang basah dengan tissue yang terkena air warna merah.

Genta sedang meminum ale - ale rasa strawberry dan membuat bajunya yang berwarna putih seketika berubah menjadi warna merah seperti darah.

"Iya sya gapapa" balas Genta dengan memegangi tangan Rasya yang sedang mengelap pipi Genta Rasya pun mematung.

Dan membuat mereka sangat berdekatan saling tatapan sampai - sampai nafas yang hangat itu terasa di wajah Rasya.

Tetapi kejadian itu tidak berlangsung lama teman - teman nya pun datang entah bagaimana dia bisa keluar kelas, alasan apa yang mereka buat sampai guru mengizinkan nya.

"Wahh! lo berdua mesum dikantin?!" ucap Andini dengan nada kencang membuat mereka berdua pun melepaskan pandangan matanya ke arah teman - temannya.

"Ah anjing kaget gue goblok" balas Genta yang emosi kehadiran teman - temannya.

"Astagfirullah astagfirullah astagfirullah " sahut Ica ya mengajak Genta beristigfar karena sudah berkata kasar.

"Astagfirullah huhh"

"Eh sya gue duluan aja ya btw diminum airnya" ucap Genta sambil menyentuh pundaknya Rasya.

"Iya, bajunya buka aja lo pake baju lagikan?" balas Rasya

"Pake dong, nih baju gue" ucap Genta dan berlalu meninggalkan rasya dan teman - temannya.

Teman - temannya pun ikut duduk bersama Rasya dan Genta, tetapi Genta memilih untuk meninggalkan kantin dan meninggalkan baju sekolahnya di samping Rasya.

Genta memakai kaos berwarna hitam. kalian pasti tau dong kalo cowo pake kaos hitam tampak membuat lebih tampan berkali lipat ketampanan nya

"Kok bisa si lo pada keluar pelajaran pake alasan apaan lo sampai tuh guru terhipnotis dengan kata - kata lo pada?" ucap Rasya sambil melipatkan baju Genta.

"Wiss gampang itu mah sya hal kecill nyari alesan biar keluar kelas mah" balas Andini dengan nada angkuh nya.

"Kita tuh keluar bilangnya mau jemput lo" ucap Ayu dengan frontal.

"Ohhhh jemput gue gece gendong gue, gue cape banget nih mana nanti latian lagi" oceh Rasya sambil mengangkat tangannya ke atas.

"Ogah amat gue gendong lo sya berat iya" balas Najwa yang menjawab ocehan Rasya.

"Oh iya anjir latian u--" ucap Andini yang belum selesai berbicara tetapi dipotong.

"Gak pake lagi ni pasti bocah" balas Ayu yang sudah suudzon.

"Pake dong gue gitu Andini Octa Viandra yang cantik mebahana meww" jawab Andini dengan nada percaya diri mau yang diucap memang adanya, ya dia cantik sekali.

"Merinding anjing gue dengernya sampai mau muntah, panas dingin nih huek hahahha" balas Shahnaz dengan dramanya seperti muntah tipu.

"Yee tai lo nas"

"Yaudah ayo ke kelas. Eh nanti aja ah males" ucap Rifka.

"Nahhh good nanti aja ah" balas Shahnaz.

Ditempat lain....

"Assalamualaikum, permisi" ucap Genta yang memasuki ruang kelasnya dengan menggunakan kaos berwarna hitam, membuat semua orang tertuju kepada Genta.

'Ahhh Genta lemes aku bwangg liatnya' batin siswi siswi

'eh sumpah itu Genta kok lebih gans si wah saingan' batin siswa

"wa'alaikumsalam" serentak. membuat guru itu menyambut kedatangan Genta dengan senang hati.

"Sini dulu Genta ibu mau bicara dengan kamu" ucap Reana ya dia gurunya yang masih muda, dia berkerja sambil kuliah.

"iya bu" balas Genta yang menyusuli bu reana.

"Ada apa bu?" tanya Genta dengan kedua tangannya di meja.

"Mana Rasya? Kamu kenapa dateng tidak pake baju seragam?" ucap guru itu dengan matanya yang menatap Genta dengan bola matanya menghadap ke atas.

"Rasya lagi dikantin sama teman-temannya dia lagi haus karena dia cape dari pelajaran pertama sampai istirahat berdiri dilapangan di bawah sinar matahari yang sangat terik" balas Genta dengan menjelaskan dengan sangat jelas

Guru tersebut pun sangat paham, paham sekali mendengarkan penjelasannya dari Genta tetapi dia tidak menjawab pertanyaan kenapa tidak pakai baju seragam.

"Terus baju kamu kemana? kamu mau pamer kalo kamu ada perut kotak kotak?!" tanya reana.

"Apaan si bu! tadi seragam saya ketumpahan ale - ale jadi warna merah, bajunya ada di Rasya" balas genta yang sepertinya sudah malas terlalu banyak berbicara dengan guru tersebut.

Sedangkan yang berada didalam kantin sedang tertawa tertiwi.

Sudah setengah jam pelajaran bu Reana Rasya dan teman -teman pun baru kekelas, Rasya yang sudah kelihatan lebih segar dan tampak lebih semangat.

"Eh udah yu nanti dicariiin lagi sama bu Reana" ucap Shahnaz

"Hayuk meluncurrr"

Sudah sampai kekelas.....

tok tok tok

"Assalamualaikum" ucap Andini yang sembari mengetuk pintu kelasnya dan membuka pintunya, perlahan lahan wajahnya mulai kelihatan.

"Waalaikumsalam duduk kalian kecuali Rasya" ucap Reana

"Siap bu" balas serentak dan mereka semua menuju ketempat mereka entah Rasya mendengarkan yang di ucapkan oleh Reana atau tidak.

"Rasya kok lo ikut si? lo dipanggil ama bu reana budeg banget!!" bisik shahnaz

"Eh emang iya? Eh iya tuh guru manggil oon banget" balas Rasya dengan nada berbisik, dan kaget nama Rasya di panggil oleh gurunya.

"Eh iya bu saya tadi bengong" spontan Rasya.

Sepasang mata yang sedang memandangi Rasya pun tertawa kecil.

"Baik kamu jelaskan kenapa kamu lama dikantin? " ucap Reana.

"Saya tadi istirahat dulu bu tadikan saya gak istirahat bu cape saya bu, terus saya cuci baju dulu deh abis itu baru ke kelas" balas rasya sambil membawa baju Genta yang masih setia ditangan Rasya.

"Baju? Baju Genta?" ucap Reana yang alisnya mengerut pertanda sedang bertanya.

"Iya bu baju genta, tadi saya tidak sengaja menepuk pundak genta pas dia lagi minum ale ale" jawab rasya

"Ya udah kamu boleh duduk. Lain kali jangan kaya gitu lagi sya"

bel pulang...

TBC

VERLOREN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang