BAB 10 - Dorama Part 2

Mulai dari awal
                                    

“ya benar! Permainan bola kelapa jadi tambah menyenangkan karena sekarang jumlahnya menjadi genap!” si bebek menimpali

Sementara Tyrex tersenyum puas menyadari bahwa para calon makanannya terlihat menaruh kepercayaan padanya. Hanya Baboon abu-abu saja yang menunjukan reaksi waspada.

“ baiklah mulai hari ini kita bersahabat?”tanya Tyrex penuh percaya diri, mengulurkan tangannya pertama kali pada si monyet dan bebek yang dengan cepat membalas jabatan tangan tersebut.

Namun ketika Sang Tyrex hendak menyalami si Baboon, hewan abu-abu tersebut tampak terlihat ragu untuk membalas dan memilih diam. Sampai akhirnya dengan enggan ia pun akhirnya membalas uluran tangan Tyrex tersebut, membuat sang Tyrex semakin tersenyum puas.

Selesai bermain, keempat hewan tersebut tampak sedang istirahat sambal bercengkerama dengan akrab. Sesekali Tyrex melihat ketiga teman barunya yang terlihat begitu lelah, disanalah dia merasa ini adalah saat yang paling tepat untuk menyantap mereka. Rasa lelah akan membuat mereka menjadi semakin lemah dan tak berdaya sehingga mudah menyerahkan diri begitu saja untuk menjadi makan malam bagi Tyrex yang licik.

Dan benar saja, saat ketiganya memang tampak lengah saat itulah dengan tangannya yang besar serta kuku-kuku yang tajam. Sang Tyrex mencengkram kaki Monyet yang terkejut, lalu dengan sebelah tangan lainnya Tyrex itu juga mencengkram kaki Bebek yang memekik nyaring karena kesakitan. Lalu dengan gagahnya Tyrex itu mengangkat kaki kedua hewan tak berdaya tersebut keatas, hendak memakannya.

Melihat gelagat aneh pada hewan yang baru saja dikenalnya tersebut, Baboon tak tinggal diam. Segera disambarnya tubuh Tyrex tersebut hingga jatuh ke tanah.

“ entah kenapa sejak awal aku sudah curiga, bahwa ini yang akan terjadi! Gigi taring pemakan daging sepertimu sepertinya bukan sosok yang pantas untuk dijadikan seorang sahabat!” seru Baboon dengan marah

Sementara itu Monyet dan Bebek segera berlari dengan kaki terluka kebelakang Baboon untuk meminta perlindungan.

“sudahlah kalian menyerah saja. Kalian bertiga tidak akan mampu menang melawanku!” ucapnya dengan nada sombong. Dan segera langsung menyerang Baboon yang juga sudah siap melawan Tyrex yang gagah.

Perkelahian sengit pun terjadi diantara mereka. Menit demi menit yang bergulir begitu lambat serta menegangkan bagi Monyet dan Bebek yang hanya bisa diam sambal menahan sakit pada kaki-kaki mereka yang terluka. Sesekali berbagai upaya juga mereka lakukan untuk membantu Baboon mengalahkan Tyrex, seperti melempari dengan batu namun usaha mereka tak kunjung berhasil. Hingga akhirnya yang terjadi dihadapan mereka kini adalah sahabat terbaik mereka yang akhirnya menjadi santapan pertama Tyrex, ditengah upaya melindungi diri.

Merasa belum puas dengan santapan pertamanya, dalam satu kali gerakan Tyrex kembali menyerang dua mangsa yang memang telah diincarnya sejak tadi. Dan tak lama kemudian, Monyet dan Bebek tersebut pun mati menyusul Baboon yang mati lebih dulu.

Kini Tyrex tersebut bersandar pada sebuah pohon, karena dirinya merasa sangat kekenyangan. Dia tak menyangka bahwa ia akan melahap sekaligus tiga teman barunya. Karena pada awalnya ia hanya ingin menyantap satu atau dua diantaranya saja. Namun keserakahan hatinya ternyata lebih menguasai dirinya. Sehingga tanpa sadar ia justru memakan habis tiga temannya tersebut.

Dan tiba-tiba saja Tyrex merasa mulai menyesal. Rasa kenyang tak mampu mengurangi rasa kesepiannya ketika ia merasa kini tak memiliki teman lagi. Dalam hati ia merutuki sifat jahat dalam dirinya karena menghancurkan kepercayaan teman-teman barunya… perlahan ia pun menitikkan airmata karena teramat sedih.

Happy 4 You Happy 4everTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang