"San bego pokoknya- DUH!!"
San natap sepupunya sambil nyengir. Sementara yang ditatap reflek misuh karena dikagetin sam kemunculannya tiba-tiba.
"Turun, ada tamu gaboleh sembunyi di kamar terus," katanya dibalas tatapan tajam cewek itu.
"Bodo ah! Lagian itu tamu lo bukan tamu gue!"
"Itukan temen lo juga."
"Halah. Terus kenapa lo gak ada ngasih tau kalo mereka mau datang? Malu San, muncul gitu aja pake kondisi muka buluk. Belum mandi jug-"
"Makanya bangun pagi."
"Mereka yang datangnya kepagian Sannn," kata Umji frustasi. "Mana ada orang waras namu kerumah orang jam tujuh pagi heh?!"
"Jam tujuh menurut gue gak pagi betul, soalnya," balas San terus nyamperin sepupunya yang masih mencak-mencak gak jelas dikasurnya. Terus narik tangan cewek itu. "Turun sekarang."
Umji cemberut. Bete banget parah. Rencana ngebo seharian mumpung Mama sama Papa lagi bantu-bantu nyiapin acara ditempat sodaranya, lenyap seketika. Padahal besok sudah mulai sibuk karena persiapan ulangan tengah semester, itu sebabnya dia mau ngebo biar ngumpulin tenaga buat belajar.
"Ada Vernon itu nanyain elu."
Umji natap sepupunya yang masih bersikeras bikin dia keluar kamar dengan mata terbinar.
"Eh beneran?"
"Iya goblin."
"Oke, gue keluar. Awas bohong," ancam Umji sambil ngerapiiin rambutnya yang berantakan karena ulahnya sendiri lewat kaca.
"Nggak. Udah keluar sana, cantik kok cantik," balas San.
Umji nyengir terus keluar kamar ngikutin langkah sepupunya yang sudah duluan turun kebawah.
"Mumpung deket dapur, Ji. Sekalian buatin minum ya?"
San senyum terus bergegas keruang tamu nyusul teman-temannya. Sementara Umji menahan diri biar nggak misuh.
Bajigur, itu alasannya kenapa San ngebet nyuruh dia itu keluar kamar.
***
"Sini, ngobrol bentar. Buru-buru amat," ucap Seungkwan saat Umji naruh baki berisi delapan gelas es teh dan satu teko besar refillnya.
Buat makanan, jajan bejibun yang dibeli San sudah setengah kandas dimakan orang-orang itu.
"Nggak, gue masuk aja. Takut ganggu," balas Umji setelah naruh seluruh gelas ke meja.
"Nggak kok," sahut Juyeon. "Ya kan, Non?"
Vernon yang tadinya anteng ngeliatin cewek didepannya itu langsung gelagapan sendiri. Juyeon terkekeh waktu cowok itu natap dia tajam.
"Iya kata Vernon, Yeon," jawab Moonbin yang duduk disebelah Vernon. Ceritanya dia lagi jokiin temen bulenya itu ngejawab pertanyaan Juyeon.
"Apaan dah," sanggah si cowok bule pelan.
Umji natap temen-temennya bergantian dan akhirnya tetap berbalik buat kembali ke kamarnya.
Sret
"San,"
"Ji,"
Umji melotot sambil nggerakin tangannya pelan yang lagi di cekal sama San. Moonbin cekikikan disebelah San waktu dengar temannya itu sama Umji manggil satu sama lain bersamaan.
"Drama hayu drama," celetuk Juyeon yang sukses dapet sikutan dari Q. Iya, si bego itu nggak liat kalau mukanya Vernon sudah asem.
"WETS KOK ADA MAKANAN GAK NGAJAK-NGAJAK." Suara Seonghwa bikin seluruh atensi mengarah ke dia. Cowok berambut hitam itu nyengir pas disapa Seungkwan dan yang lain. Matanya beralih ke kedua sepupunya yang juga noleh ke dia. "Heh pegang-pegang kayak pacaran aja."
"Bang.."
Yunho yang tadinya ngekorin Seonghwa reflek nendang kakak sepupunya itu biar diem.
"Anj- lu ngapa sih?"
"Kak Umji ada telpon diatas," kata cowok jangkung itu terus narik tangan Umji biar menjauh dari sana. "Dari mama tuh. Cepetan angkat."
Umji merogoh saku bajunya dan nemuin kalo ponselnya ada disana, tapi Yunho keukeuh biar dia pergi dari sana.
"Oke-oke."
Umji gak sadar aja kalo Yunho begitu biar pegangan tangannya sama San lepas.
Dan biar si cowok bule yang lagi natap dia gak nahan panas dihatinya sendirian.
Iya, Yunho sepeka itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepupu « San-Umji ✔
Fanfiction[AU, COMPLETE] "bisa gila gue punya sepupu gak waras kayak lo!"- Yumna Jihan (18) "gila sih gila aja gausah ngajak-ngajak."- Ikhsan Malik (17) tentang umji yang harus berhadapan dengan sepupunya, san. ft. 98&99 liner ¤28042020- publish: 11052020
O32
Mulai dari awal