Winter kaget mendengar laki-laki gila itu berteriak, ia seketika menjadi pusat perhatian, mau tidak mau ia menghampiri lelaki gila yang mengganggu acara galaunya pagi ini.
"Lo gila ya, lo kira halte punya bapak lo apa, ngapain teriak-teriak nggak jelas njing"
"Lah galak amat sih cantik"
"Bodo"
"Naik, ke sekolah bareng gue"
"Males gila, emang lo siapa nyuruh-nyuruh gue njing
Paakk
Laki-laki berambut hitam pekat dengan mata bening itu memukul pelan mulut Winter
"Apaan sih njing"
"Tu mulut ya kasar bener"
"Mulut-mulut gue, serah gue lah"
"Sekarang gue tabok tu mulut, besok gue cium kalau masih kasar"
"Gaje lo sat"
"Mau dicium"
"Idih mending gue dicium kebo" ujar Winter kesal
Laki-laki gila yang tidak lain adalah seorang Na Jaemin itu hanya tertawa seperti orang gila, namun sesaat setelah Winter berbicara begitu, tiba-tiba gadis itu teringat Mark yang sering memanggil kebo, bukannya suka dipanggil begitu tapi rasanya kurang saja kalau tidak mendengar kakaknya bercanda lagi seperti dulu. Winter hanya menghela napas sambil tersenyum pahit sekaligus sedih.
"Napa lo?, Kayaknya lagi banyak masalah"
"Bukan urusan lo, sana lo jauh-jauh"
"Nggak jadi ikut ni? "
"Emang siapa yang bilang mau ikut sih", Winter manatap Jaemin kesal
"Sana ah, ganggu tau nggak" ujar Winter lagi namun bukan Jaemin namanya kalau ia kalah. Anak itu tidak ingin kalah.
"Naik atau gue teriak lagi" ujarnya mengancam Winter
"LEE WINTER CANTIK AYOK KE SEK-"
Winter memukul lengan Jaemin dengan keras hingga dia mengaduh
"Aduh, tu tangan kecil tapi sakit banget kalo nabok"
"Pergi nggak!? "
"Naik aja elah, kan gue niat baik"
"Eh ogeb, gue gimana mau naik motor lu, motor model kayak gini, gue pake rok", Jaemin menatap rok Winter, ia baru sadar kalau ia sedang menggunakan motor moge besar.
Sebelum Jaemin menjawab bus yang ditunggu telah datang lalu Winter berlari masuk ke dalam bus meninggalkan laki-laki itu tanpa basa-basi. Winter tidak peduli apa yang akan dipikirkan si gila Na Jaemin itu nanti.
----------
Waktu istirahat sudah tiba tapi Winter terlihat tidak nafsu untuk makan, dia menolak diajak ke kantin oleh teman-temannya, Winter hanya berdiam diri di kelas, meniduri kepalanya di meja dengan posisi menyamping dan menutup mata nya. Saat Winter membuka mata dia kaget dengan penampakan di samping nya, laki-laki gila itu kembali menganggu nya, dengan posisi sama dan saling berhadapan
KAMU SEDANG MEMBACA
Story of Winter
FanfictionKisah seorang gadis cantik dengan kehidupan sempurna-nya, keluarga yang baik, ayah dan ibu yang menyayanginya dan kakak-kakaknya yang perhatian. Takdir berkata lain, dibalik kesempurnaan itu terdapat rahasia besar yang akan menjadi akhir cerita bagi...
Do you know me ?
Mulai dari awal