"Iya"jawabnya
"Sayang gak sama cindy?"tanyaku
"Iya"jawabnya
"Kalau sayang sama cindy, jangan buat cindy nangis ya ataupun gangguin cindy"ucapku yang di angguki kepala oleh gilang
"Tante mau tanya, waktu om farhan tidur sama kamu. Itu kamu yang minta?"tanyaku"Iya"jawabnya pelan
"Jangan gitu lagi ya, cindy aja jarang tidur bareng papahnya"ucapku yang di angguki gilang
"Yaudah kalau gitu habisin makanannya, habis makan bebas kamu mau ngapain aja"sambungku lalu pergi meninggalkan gilang di ruang makan••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
2 hari kemudianAku yang tadinya sangat benci dengan gilang entah kenapa jadi merasa iba mendengar tangisannya yang tidak berhenti dari semalam.
Aku akan memberika kabar yang mungkin dapat dibilang gembira dan burukYakni, citra yang sudah meninggal. Karena pendarahan di otaknya yang memang sudah parah menyebabkan citra berujung pada akhir hidupnya.
Gilang yang mendengar bahwa mamahnya meninggalpun menjadi sangat depresi dan menangis tanpa henti.Ia jadi sulit untuk di ajak bicara dan makan.
"Gilang"panggilku pada nya yang di abaikan
Aku berjalan ke arahnya lalu duduk di sebelahnya.
Aku mendekatkan badannya padaku dan kupeluk dirinya"Tante paham kamu sedih karena mamah meninggal, tapi gilang juga harus sehat. Yuk makan ya, dari kemarin gilang belum makan. Nih badan gilang udah panas karena nangis terus"ucapku sembari mengelus punggunnya
"Gilang mau sama mamah"ucapnya sesenggukan sembari terisak. Ah! Aku benar benar tidak tega mendengar ia menangis seperti ini
"Lin, gimana?"tanya farhan sembari menggendong cindy
"Gilang!"panggil cindy pada gilang
"Ayo kita berenang"ucap cindy yang dibalas gelengan kepala oleh gilang"Kak"ucap maura yang tiba-tiba datang
"Dia masih nangis?"tanya maura yang ku angguki"Gilang, ayo ikut kakak yuk. Kita pergi ke timezone main mobil mobilan sama cindy juga"ucap maura pada gilang
"Gamau"jawab gilang sesenggukan
"Atau mau makan apa? Biar kak maura beliin"ucap maura
"Gamau"jawab gilang
"Gilang mau ikut mamah"sambungnya yang membuatku benar benar sedih"Mamah memang udah harus pergi dan gilang harus bisa terima, kalau gilang kaya gini nanti mamah sedih disana"ucap ku pada gilang
"Kan disini ada tante alin, om farhan, cindy sama kak maura yang sayang gilang"sambungkuAku terus menatap gilang yang masih menangis
"Kalau udah waktunya pasti gilang akan ketemu mamah juga"ucapku yang membuat gilang menatapku
"Kapan?"tanya gilang
"Bisa cepat bisa lambat, dan tante harap saat kamu bertemu waktu itu. Kamu dalam keadaan sebagai anak yang baik supaya mamah gak sedih disana"ucapku
"Gilang gamau mamah sedih"ucap gilang
"Makanya gilang harus jadi anak baik, nurut sama tante alin dan om farhan juga baik sama cindy dan kak maura"ucap ku yang di angguki gilang
"Sekarang nurut ya, kita makan kebawah"sambungku yang di angguki gilang"Ayo gilang! Kita maem"ucap cindy yang masih berada di gendongan farhan
*****
Kamar alin dan farhan
21:02 WIB"Kamu yakin membiarkan gilang tinggal sama kita?"tanya farhan padaku
"Iya"jawabku
"Tapi bukannya kamu gasuka sama dia? Ini kesempatan kamu supaya gilang bisa pergi dari sini dengan nitipin dia ke tantenya"ucap farhan
"Tantenya yang jahat itu? Ya aku gamau lah!"ucapku
"Aku gak akan maksa supaya gilang disini"ucap farhan
"Udahlah gpp mas, gilang juga gak buat repot"ucapku sembari tersenyum palsu.
Saat nanti alin sekolah aku yakin dia akan butuh bantuan dari seseorang entah untuk melakukan yaaa apapun itu.
Dan gilang pantas untuk itu, tidak mungkin aku membesarkannya cuma-cuma."Kamu banyak berubah lin dan mas semakin bangga sama kamu"ucap farhan
"Memang seharusnya gitu kan?"ucapku
"Iya"jawabnya sembari tersenyum
"Mas janji sama aku, kamu harus tetap lebih perhatian ke cindy"ucap ku
"Itu jelas, cindy anak kandung mas dan dia yang paling mas sayang"ucap farhan
Aku akan mulai berdamai dengan kehadiran gilang, karena suatu saat ini dia akan ku pergunakan untuk keperluan cindy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dekade Rengkuhan Alin (COMPLETED)
Romance[COMPLETED] "Jangan harap aku akan diam saja melihat kalian bersama!"
D U A P U L U H S A T U
Mulai dari awal