dua belas (revisi)

Mulai dari awal
                                    

Seperti saat ini, Gama baru saja sampai di kantin, Khanza langsung pergi meninggalkan kantin.

'Dia kenapa?' batin Gama keheranan.

Gama langsung mengejar khanza dan mencekal tangannya, namun segera ditepis dengan kasar oleh khanza.

"Bilang sama gue. Gue salah apa?" Tanya Gama dengan lembut sambil memegang kedua pipi khanza.

"Hiks,, lo jahat! Gue benci sama lo!" Bentak khanza

Gama langsung membawa khanza ke taman belakang sekolah.

"Gue kenapa? Apa yang salah sama gue? Bilang." Tanya Gama yang menggenggam tangan khanza.

Flashback on

Khanza pov

Diego dan gavin kembali ke kelas dengan nafas tersenggal.

"Za, huhh.. huhh.. Itu.. huhh... Gah.. Ma.." Ucap Diego terpotong potong.

"Tarik napas... Tahan jangan dibuang mubazir" Diego langsung mendengus mendengar perkataan gue.

"Kenapa lo? Gama kenapa?" Tanya gue

"Ituan anuan,, ehmm,, anu"

"Apaan si anuan anuan."

"Gama ada di rooftop sama anak baru itu"

Gue langsung bergegas pergi ke rooftop. Sesampainya disana gue melihat Gama yang menonjok nando.

Terus gue nguping

"lo pacaran sama Khanza karna cinta atau penasaran?"

"Ga perlu mikirin gue bisa tau darimana. Yang jelas gue tau semuanya"

"Oke, gue emang cuma penasaran sama khanza"

Degg

'Lo jahat Gama. Semua laki laki sama aja!' gue langsung pergi dari sana.

Khanza pov end.

Flashback off

Author pov

"Lo ga denger yang selanjutnya za.. Gue tulus cinta sama lo!" Gama membela dirinya

"Bohong!"

"Oke, apa yang harus gue lakuin biar lo percaya lagi sama gue"

"Jauhin gue!"

"GA! gue gabisa!"

"Oke, kalo gitu, lo buktiin kalo lo bener bener cinta sama gue!"

"Apapun akan gue lakuin demi lo"

'Sial. Kenapa mereka ga putus si. Gagal rencana gue.' batin seseorang

= = = = =

Saat Khanza sedang asik membaca wattpad di ponselnya, ia mendapat notif dari nomor yang tidak dikenal.

My possessive leader gengsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang