● RAVANIA ~ 37 ●

Mulai dari awal
                                    

" Ngga, lebih baik amanin tu cewek dari pada dari tadi cuma lo lihatin aja "- celetuk arfan menatap lia dengan seringainya lalu kembali menatap rangga, itu membuat nya kelabakan.

" Apaan sih lo "- rangga menatap arfan tak suka


" Maaf, tapi vania keliatan ketakutan "- jelas lia masih berusaha menjelaskan pada lelaki keras kepala itu, ia sama sekali tak tau siapa lelaki yang sedang memaksa vania, bukannya tidak tau melainkan ia tak tau jelas sifat asli rafi.

" Lo "- rafi menunjuk lia, setelah nya rangga menarik gadis berponi itu menjauh hingga di iringi dengan sorak - sorakan serta tepukan dari arfan dan tama yang kelihatan begitu senang saat rangga pergi dengan gadis berponi itu.

Rafi menarik paksa vania dan tentunya gadis itu hanya diam tanpa melawan. Membukakan pintu mobilnya untuk vania dan menyuruh gadis berkuncir kuda itu masuk.

Sedangkan rafi berjalan memutar lalu duduk di jok kemudi, beberapa detik kemudian ia menjalankan mobilnya meninggalkan pekarangan sekolah yang sudah benar - benar sepi, entah kemana.


" Ka-kak ini mau ke-kemana sih"- cicit vania merasa begitu ketakutan kala melihat aura menyeramkan yang terpancar dari wajah rafi

" Gausa banyak omong "- rafi memilih tetap fokus pada kemudinya

" Tap-tapi aku harus pu-pulang kak "- cicit vania dengan suara pelannya yang masih bisa didengar oleh rafi

" Berisik "- rafi nampak begitu acuh. Vania hanya diam berusaha untuk bersabar, kenapa lelaki itu begitu keras kepala, dia selalu saja melakukan apapun yang di inginkan tanpa peduli dengan perasaan orang lain sama sekali. Lelaki itu menepikan mobilnya, menatap vania yang hanya diam.

" Ini, Sebagai gantinya karna gue lo sampe ditampar sama selvi "- rafi menyodorkan beberapa lembar uang berwarna merah. Tentu itu membuat vania menatap rafi dengan tatapan tak percaya, apa dia pikir harga dirinya semurah itu sampai - sampai bisa dibeli. Benar - benar lelaki yang tak punya hati.


" Gak perlu kak, aku gak butuh uang itu "- tolak vania berusaha untuk menahan diri agar tak menunjukkan rasa sedihnya pada rafi, ia benar - benar kecewa karna sikap lelaki itu yang semena - mena.


" Ck, gausa sok jual mahal, gue tau lo butuh uang itu "-

" Maaf sebelumnya, semua gak bisa dibeli dengan uang, jadi lebih baik kakak simpen aja uangnya, aku gabutuh "- vania berusaha seberani mungkin, sebenarnya sedari tadi ia hanya mencengkram ujung rok nya merasa sangat takut karna melawan rafi.


Rafi terdiam berusaha mencerna semua ucapan vania, entah kenapa ia merasa sedikit bersalah pada gadis itu, sebisa mungkin ia tetap menjunjung tinggi rasa angkuhnya.


□□□~□□□


" Jus mangga nya satu ya "- ucp salah satu pelanggan, gadis berkuncir kuda itu mengangguk mulai mencatat pesanan, tak lupa menampilkan senyum ramahnya


" Ada lagi?"- tnyanya begitu sopan

" Udah cukup "- gadis itu tersenyum manis lalu mengucapkan permisi dan pergi dari sana untuk mengirimkan pesanan sang pelanggan pada bagian kasir.

" Vania "- vania reflek menoleh dan mendapati kedua gadis yang sangat ia kenal datang kemari

" Anggi, lia, ka-kalian datang kesini "- vania sedikit heran kenapa keduanya tiba - tiba datang kemari

" Hehe, lagi bosen gue, mangkannya ajak anggi ke cafe dan ternyata lo ada disini "- jelas lia

" Eh um, tapi lo ngapain disini, pake baju pelayan cafe ini juga? "- tnya lia penasaran

" Ak-aku kerja disini "-

" Wah, ih sumpah ya, apa lo gacapek? "- lia sedikit heran, kenapa gadis itu begitu sibuk dengan banyak pekerjaan seperti ini

" Dia kan rajin gak kayak lo "- ejek anggi

Lia menatap anggi dengan tatapan tajam " Heh sadar diri, lo juga gak rajin kalik "-


" Sialan!"- umpat anggi " kita cari duduk dulu, ntar ngobrol sama vania lagi "- seru lia


" ntar lo samperin kita ya van "- pinta anggi

" Iyahh "- vania mengangguk, memilih untuk segera menjalankan tugasnya kembali


Bahkan di hari jum at malam sabtu ini begitu ramai karna memang besok nya adalah hari libur bagi semua anak sma, tentu mereka menghabiskan waktunya untuk bersantai dicafe - cafe semacam ini.


□□□□□□□□□□□□□□□□□□□□□□□□□


Semangatt semuanyaa uhuhuuhu.

Nexttttt??

#Dibaca aja seneng apalagi divote :) .



R A V A N I A  [ SEGERA TERBIT ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang