"Yah benar, bukan sekali dua kali saja melainkan sering terjadi" jawab nenek tersebut yang membuat Keysia dan Udin terkejut dan ketakutan.

"Tapi nek, kalo sering terjadi pembunuhan, kenapa warga tidak melaporkannya pada polisi?" Udin bertanya karena ini tidak masuk akal, mengapa warga disini hidup damai sementara sering terjadi pembunuhan? Bukankah itu tidak wajar?

"Ada seorang pria yang entah datang darimana masuk ke desa kami, awalnya pria tersebut menjalani hidupnya dengan baik. Banyak warga yang menyukainya bahkan sampai ingin menjodohkan anak wanitanya dengan pria itu, tapi suatu hari ia pulang larut malam dan itu terlihat oleh warga yang sedang meronda. Ia menenteng karung yang dipenuhi oleh darah, saat ditanya oleh warga, ia menjawab "ini hewan hasil buruanku" dan warga tidak curiga sama sekali. Hingga pada suatu hari, tercium bau busuk dari rumah pria tersebut. Warga resah dan akhirnya menjebol rumah pria itu dan menemukan seorang wanita cantik yang dipenuhi luka tusuk sudah membusuk disana" nenek itu bercerita dengan sangat jelas hingga membuat Keysia dan Udin merasa takut.

"Dimana sekarang pria tersebut?" tanya Udin karena Keysia sudah tidak sanggup bertanya.

"Pria tersebut kini tinggal di hutan terlarang" Udin dan Keysia mematung saat mendengar jawaban sang nenek.

Bukankah Cero, Kevin, Rey dan Luna berada disana? Mereka harus segera pergi ke hutan tersebut.

"Nenek, terima kasih banyak atas informasinya. Kami harus segera pergi ke hutan tersebut, karena teman kami berada disana" ucap Udin dan langsung membawa Keysia pergi dari sana.

Nenek tersebut terkejut dengan apa yang di ucapkan Udin.

"Astaga anak bodoh, mencari mati. Aku harus membantu mereka" nenek tersebut berjalan dengan cepat untuk memanggil warga.

Udin dan Keysia menghampiri Bela dan Jessy dengan tergesa-gesa.

"Kalian kenapa?" tanya Bela.

"Cero sama yang lain dalam bahaya" jawab Udin dengan nafas ngos-ngosan.

"Apa?!" teriak Bela dan Jesy bersamaan.

"Emang kenapa?" tanya Jesy dengan sangat khawatir.

"Dia psychopat" jawab Udin dengan cepat.

"Ayo kita bantu mereka" Bela yang akan masuk di cegah oleh Udin.

"Kalian bertiga tetep disini, gua bakal cari Cero sama yang lain. Kalo perlu kalian lapor polisi, ini rekaman nenek sama gua sebagai bukti" Udin memberikan hp nya pada Bela.

"Din jangan pergi, gw takut" Keysia menarik baju Udin.

"Doain gua supaya gua sama yang lain baik-baik aja, kalo gua gk balik lagi, gua minta maaf dan jaga diri Lo" ucap Udin yang membuat Keysia menangis.

Udin masuk ke dalam hutan setelah berkata itu.

Rey terus membaca masa lalu hingga akhirnya ia menemukan tempat dikuburnya mayat tersebut.

"Deket pohon kelapa samping aliran air" kata Rey dengan keras pada Cero dan Kevin.

Cero dan Kevin langsung bergegas mendekati aliran air dan mulai menggali tanah nya.

Rey melihat seseorang dengan pakaian sobeknya berjalan ke arah mereka dengan membawa bambu runcing.

"Lun bangun lun, plis suruh Luna bangun dulu. Kalo Lo emang mau dibantuin sama kita" kata Rey entah pada siapa.

"KEVIN CERO!! ADA ORANG BAWA BAMBU RUNCING!!" teriak Rey yang membuat Kevin dan Cero langsung menghentikan kegiatan mereka dan melihat ke arah orang tersebut.

Horor School AttackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang