"Waalaikumsalam" Memutuskan sambungan telfon dan kembali bergabung dalam obrolan yang sempat terputus tadi.
Namun tak lama handphonenya berdering kembali, dengan malas ia menerima tanpa melihat nama yang tertera dan berucap tanpa salam "Aku akan memblokirmu jika terus menghubungiku untuk membicarakan hal yang sama"
"Assalamualaikum. Wah kenapa kau tampak kesal? Padahal aku baru menghubungimu "
Mateen tersadar, suara ini milik... "Anisha, maaf aku kesal karena sejak pagi tadi Ahmad terus mengubungi dan mengatakan hal yang sama"
Anisha terkekeuh karena tau sifat keduanya "Kau bahkan tak menjawab salamku Mateen" dengan nada yang dibuat seakan kesal.
"Yaampun maafkan aku, Waalailumsalam. Apakah kau akan pulang besok?"
"Ya, aku akan pulang besok, kau pasti senang, bukan?" Kemudian dibalas dengan kekehan Mateen, tentu saja ia senang.
"Baiklah aku tutup, aku harus packing sekarang. Sampai jumpa besok, sampaikan salamku untuk yang lain. Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam, sampai jumpa besok" kemudian sambungan terputus dan berakhir dengan senyuman diwajah Mateen, tidak seperti sebelumnya.
"Memang beda jika mendapat panggilan dari kekasih, bahkan aku yang kakaknya saja belum ia dihubungi" ucap Danial -Kakak Anisha-
"Mungkin kau sudah dilupakan, kasihan sekali" disahuti oleh Abin yang langsung mendapat lemparan bantal.
"Sudah sudah, aku tiba-tiba ingin pergi ke Mall. Tidak, lebih tepatnya aku ingin membeli sebuah airpods yang hilang kemarin" ucap Mateen dan langsung disahuti Azemah -Kakak Mateen- "Jom lah, aku pun ingin makan diluar" Dan langsung di iyakan oleh semuanya.
***
Setelah dirasa cukup beristirahat, sekarang disinilah Nazla berada, disalah satu pusat belanja untuk membeli beberapa barang yang tertinggal. Setelah memberi uang -berasal dari kantungnya- kepada driver taksi kemudian ia bergegas ke sebuah tempat dimana ia bisa membeli charger untuk handphonenya baru setelah itu membeli barang-barang yang lain.
Ketika Nazla sudah memasuki toko perlengkapan handphone dan menemukan apa yang dicari kemudian bergegas untuk pergi kekasir, ia ingin cepat-cepat, waktu sudah sore dan ia belum mengisi perutnya sama sekali karena tertidur. Ketika sudah sampai kasir dan ingin membayar Nazla mendapati sebuah masalah, ia tak menemukan dompetnya. Mampus Lu Nazla ucapnya dalam hati. Sambil terus mencari Nazla berdoa dalam hati. Bahkan Nazla mengeluarkan seluruh isi tas kecilnya ia tetap tak menemukan -dompet-.
Kasir yang sudah menunggu pun akhirnya angkat bicara "Ada apa Kak?"
"Ma.. maaf Mbak, dompet ku tertinggal"
"Ya ampun Kak, jangan bercanda"
"Aku nggak bercanda Mbak, ini serius"
"Lalu bagaimana Kak? Ini sudah diinput kedata, kami hanya pegawai jangan dipermaikan seperti ini"
"Mbak, aku ngga sama sekali berniat seperti itu, aku seriusan ngga bawa dompet"
Sambil memperhatikan penampilanku kasir pun berkata "Kak, kalau tidak mampu jangan bertingkah mampu membeli barang disini, ini bukan tempat mengemis yang memberi barang dengan cuma-cuma" dengan nada bicara dan ekspresi yang meremehkan.
Saat ini aku memang hanya mengenakan daster dan sendal jepit dengan rambut yang aku ikat asal karena menurutku ini sangat nyaman, lagi pula aku hanya keluar sebentar pikirku. Mendengar itu aku kesal "Mbak, aku bukan pengemis, aku hanya ketinggalan dompet. Walaupun aku bukan orang berada tapi aku mampu membli barang di tempat ini"
"Oh ya? Buktikan kalau bergitu" tantang kasir
Ketika ingin menjawab tiba-tiba ada suara pria mendahului "Permisi, apa yang terjadi"
Tanpa menoleh aku pun menjawab "Ini Mas, aku hanya tertinggal dompet bukan ingin mengemis, tapi Mbak ini malah merendahkanku" Karena melihat ekspresi Kasir tersebut berubah menjadi kaget dan takut akupun membalikkan badan untuk mengetahui penyebab perubahan ekspresi kasir.
Deg. Prince Mateen. Akupun ikut terkejut.
-BERSAMBUNG-
————————————————————————
Hallo! Aku balik lagi!
Terimakasih sudah Baca ya!❤️
Gimana part ini? Lanjut ngga nih?
Kalo mau lanjut vote+komennya aku tunggu ya, aku ngga tau kalian baca karena suka atau kepencet aja huhu
Sejujurnya aku masih takut dan belum PD dalam pembuat tulisan ini, jadi maaf ya masih banyak salahnya
Aku juga sangat menerima jika ada yang mau mengkritik karena pasti ngga luput dari kesalahan dalam penulisan atau apapun
Salam Sayang
Nida
KAMU SEDANG MEMBACA
2 Worlds (unexpected love)
RomanceKetika 2 dunia yang berbeda bertemu. Berbenturan diawal kemudian lambat laun tercipta saling ketertarikan dan membutuhkan satu sama lain untuk melengkapi. Namun semua tahu bahwa menyatukan yang berbeda memang bukan perkara mudah seperti membalikan t...
#2 - Pertemuan
Mulai dari awal