"Pasang ventilatornya!" ujar Suho, lima belas menit kemudian, saat detak jantung Ji Eun kembali dan stabil untuk beberapa saat.

Ventilator sudah di pasang. Suho melakukan pemeriksaan lain dan Chanyeol terlihat diam.

Beberapa saat kemudian, Suho mendekati Chanyeol. Menerangkan keadaan Ji Eun.

"Seo Joon-ah!"

"Nde."

"Buka ruang operasi!"

Seo Joon langsung keluar dari IGD, menyiapkan semua yang diperlukan untuk operasi pasien.

"Chanyeol-ah!"

"Meski kemungkinan itu kecil. Aku akan mencobanya."

"Ya!"

"Aku tak bisa berdiam diri. Dia... Dia... Eommaku."

.

.

.

Suasana di dalam ruang operasi terasa tegang. Operasi sendiri sudah berlangsung lebih dari lima jam.

Suho dan Luhan serta Yunho juga Hye Jong menunggu di luar ruang operasi.

Ayah Chanyeol dan adiknya ada di ruang tunggu. Luhan tadi menemui mereka, menjelaskan tentang keadaan Song Ji Eun. Gadis itu juga mengatakan, meski kemungkinannya sangat kecil, tapi Chanyeol sedang berusaha di ruang operasi untuk menyelamatkan Ji Eun.

Ji Eun berkendara sendiri siang tadi, dia mengalami serangan jantung dan mobil yang dikemudikannya menabrak tiang rambu. Body mobil bagian depan ringsek, dadanya terhimpit dengan stir mobil.

Pendarahan hebat dia alami dan bukan hanya jantungnya yang kena, paru-parunya juga kena.

Hhhh...

"Gyosunim! Keadaan pasien terus menurun!"

Chanyeol melihat monitor, dia sedang berusaha menghentikan pendarahan yang dialami ibunya. Di bantu Seo Joon dan juga Sehun.

Di luar ruangan

"Aku ingin masuk. Dia harus tahu ini akan sia-sia." Luhan menatap ke dalam ruangan dengan wajah cemas.

"Tidak ada yang bisa menghentikannya. Kita tahu dan bahkan dia lebih tahu apa yang terjadi. Harapan hidupnya, 0.01%.

Luhan memejamkan matanya. Chanyeol pasti sangat hancur setelah ini.

Seminggu berlalu setelah kejadian pria itu di hajar ibunya. Dia sempat berbagi cerita dengan Suho dan Luhan tentang Ji Eun yang sangat bersemangat menyiapkan pernikahannya.

Baik Luhan maupun Suho, bisa merasakan betapa sebenarnya, jauh di dasar hatinya, Chanyeol sangat menyayangi perempuan itu.

Mereka tak bisa membayangkan kalau operasi itu gagal, Chanyeol pasti sangat terpukul.

Detik bergerak cepat, berganti jam dan tak ada perubahan berarti dari operasi itu.

Kondisi Ji Eun semakin menurun. Beberapa dokter yang menemani Chanyeol sudah menyerah. Tapi pria itu....

"Luhanie!" Suho tertunduk dalam sesaat setelah dia masuk ke dalam dan keluar lagi.

Tak terasa, air mata Luhan menetes.

Siapapun, mereka berharap ada yang bisa menghentikan Chanyeol saat ini

Sreekk!

Semua mata menoleh. Baekhyun berjalan mendekati mereka.

Luhan menatap Baekhyun dengan mata basahnya.

"Saya boleh masuk!" ijin Baekhyun.

Semua mengangguk. Baekhyun masuk ruangan itu, dia memakai jubah operasi dan kemudian mendekati Chanyeol yang sedang berusaha sendiri mengembalikan Ji Eun. Air mata pria itu mengajak sungai, nafasnya naik turun dengan sangat keras.

Hospital In Love [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang