"Tau lama amat sihhh" Geram nura
"Bentar dong. Ga sabaran banget jadi temen. Gue masih nunggu pinjeman sendal nih" Balas nara tak santai
Nura memutar bola matanya malas.
"Siapa suruh lo ga bawa sendal. Pikun lo udah setengah mampus. Mana masih muda" Ucap nura yang sukses membuat sisi tertawa .
Nara mendengus kasar. Matanya berotasi kesana kemari mencari sesuatu. Lalu pandangannya terhenti pada satu benda yang berada didepan musholla.
"Eh itu ada sendal nganggur didepan musholla. Gue pinjem itu aja deh. Lagian cuman buat wudhu doang" Ucap nara
"Yaudah deh kuyy"
Mereka bertiga kemudian berlalu menuju tempat berwudhu. Nara membelokkan diri ke musholla terlebih dahulu untuk meminjam sendal. Pandangannya tertuju pada sepasang bakiak kayu berwarna khas kayu. Em gimane tuh, pusing dah lo pada bacanya wkwkw. Tanpa berfikir panjang, ia langsung memakai bakiak tersebut lalu beranjak menyusul kedua sahabatnya ke kamar mandi.
**
"Eh apaan tuh rame-rame" Tanya sisi setelah mereka bertiga keluar dari tempat berwudhu
Nura mengedikkan bahunya tanda tak tahu
"Liat aja yuk" Ucap Nara kemudian diangguki oleh kedua sahabatnya.
"Siapa sih yang pakai bakiak orang sembarangan! Heh kalian!! Ada yang tau sendal bakiak saya dimana?" Tanya pak sabar kepada salah satu murid yang sedang memakai sepatu didepan musholla.
Pak sabar adalah wakil kesiswaan di SMK nara. Pak sabar adalah guru yang terkenal galak. Lupakan saja arti dari namanya. Karena sifatnya berbeda 360° dengan namanya.
Murid yang ditanyai pak sabar hanya menggelengkan kepalanya.
"Ck! Kurang ajar banget yang pakai bakiak saya. Awas saja kalau ketemu"
Jdarrrr!!
Bak disambar petir di siang bolong. Ketiga cewek yang berdiri tak jauh dari musholla tersebut hanya mematung. Jantung mereka seakan mau copot dari tempat nya. Nara melirik kebawah, tepat ke arah sendal bakiak yang dikenakannya.
Glekk !!!
"Mampus gue. Mati lo Nara" Ucapnya dalam hati.
Matanya melirik ke kedua sahabatnya. Kedua sahabatnya hanya menggelengkan kepalanya sambil menatap miris ke arah Nara.
Nara menengguk salivanya susah payah. Kemudian melangkahkan kakinya menuju musholla diikuti ke dua sahabatnya dibelakang.
Suara dari bakiak yang dipakai Nara sukses membuat pak sabar melirik ke arah nya. Ralat!! Ke arah bakiak yang dikenakannya.
Nara yang ditatap intens oleh pak sabar hanya menunduk takut."Mm-maaf pak. Ss-saya kira tadi i-ini sendalnya temen-temen. Ehh ternyata pp-punya bapak" Ucap Nara terbata-bata sambil melepaskan bakiak yang dipakainya kemudian menyerahkannya kepada pak sabar.
Mampus gue! Ini namanya cari makan dikandang harimau ! Batinnya
"Emangnya kamu gabisa baca tulisan di alasnya? Enak aja main pake barang orang" Tanya pak sabar sarkas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Wira
Teen FictionMungkin orang - orang banyak yang tidak percaya kalau cinta pandangan pertama itu ada, tapi lain halnya dengan yang dirasakan dengan seorang gadis yang baru saja masuk dibangku perkuliahan. Seorang gadis berusia 18 tahun yang baru menginjak bangku...
PART 10 - Bakiak Pak Sabar
Mulai dari awal