sasha hanya membacanya, tidak niat membalas. lagipula, dia tidak tau mau membalas apa? dijelaskan juga emangnya jeno akan percaya?
dan berakhirlah hari ini dengan sasha yang menangis sampai ketiduran, dan tidak makan malam.
▭ 𝓫 𝓪 𝓭 𝓫 𝓸 𝔂 𝓯 𝓻 𝓲 𝓮 𝓷 𝓭 ▬
sasha terpaksa masuk sekolah hari ini. mamanya sebenarnya sudah mengizinkan sasha untuk beristirahat dirumah, tapi sialannya abangnya malah bilang ke mamanya kalau sasha cuman alasan karena dia sebenarnya sedang berantem besar dengan jeno. jadi dia tidak mau kesekolah karena tidak mau menemui jeno.
padahal selain karena itu, sasha merasa kepalanya berat sekali. bahkan untuk jalan aja rasanya lemas.
"kenapa gak dirumah aja sih, sha?" yuqi meringis kasihan.
"gue maunya gitu, bang jungwoo malah ngomporin mama gue bilang kalau gue lagi berantem sama jeno makanya gue gak mau kesekolah. padahal serius ini gue udah lemes banget," lirih sasha dan bernafas lega setelah berhasil duduk di kursinya.
"belum sarapan kan? nih cepet makan 5 menit lagi masuk." yuqi memberi dua bungkus roti selai nanas ke sasha, yang diterima cewek itu meski dia ngerasa gak selera makan.
tadi itu sasha udah marah sama jungwoo, dan mamanya yang langsung percaya gitu sama abangnya, jadi dia mutusin buat suruh yuqi jemput dia dan nunggu diluar.
"sha, udah baikan?" tiba - tiba chani datang, terus senyum ke sasha.
sasha menggeleng, lalu ikut senyum.
"loh terus ngapain sekolah?" tanya chani mulai panik. yuqi yang melihat itu menahan tawa.
"abang gue tuh, malesin." gerutu sasha sambil mengunyah rotinya.
"kalau udah gak kuat ke uks aja, ya?" chani menepuk - nepuk puncak kepala sasha, membuat cewek itu sedikit gugup. lalu yuqi berdeham, seolah memberi tau kalau masih ada dia disana.
kemudian chani kembali ketempat duduknya. dan untung aja haechan sunwoo belum dateng. dan gak lama kemudian sanha nyamperin sasha.
"sha, duh harusnya gue dateng aja kemarin ya biar bisa nonjok si jeno," ujar sanha sambil megang - megang wajah sasha, memastikan sepupunya itu nggak terluka.
"gue gapapa, san. lagian kemarin kan lu sakit bege." sasha tertawa pelan kepada sanha.
"kalau dia apain lo bilang ke gue aja? gue pastiin babak belur tuh anak," sasha mengangguk lalu mengusir sanha untuk kembali ketempatnya.
yuqi menyolek sasha, lalu menatapnya dengan tatapan kepo. "kemarin lo kan dipanggil ke bk tuh, terus gimana?"
iya jadi kemarin sebelum kejadian dimana sasha mengejar jeno yang hendak ke toilet itu, shuhua dan sasha dipanggil ke bk.
disitu ada bu taeyeon, guru konseling mereka. dan pas menyuruh sasha untuk cerita dari awal, sasha malah dibentak katanya sasha bohong, soalnya kata saksi - saksi dikantin sasha yang mancing masalah sama shuhua.
duh mengingat itu rasanya sasha ngakak banget. entah ada apa dengan mata anak - anak dikantin saat itu, atau mereka udah disogok shuhua biar bohong kalau diminta keterangan?
"dih udah gila emang," cibir yuqi.
sasha lantas bingung, "siapa?"
yuqi berdecak kesal. "lo lah jir! bisa - bisanya nganggep itu lucu."
sasha hanya diam.
▭ 𝓫 𝓪 𝓭 𝓫 𝓸 𝔂 𝓯 𝓻 𝓲 𝓮 𝓷 𝓭 ▬
"gue aja yang pesenin, ntar lo pingsan yang susah juga gue, sha." final yuqi setelah sedari tadi dia dan sasha berdebat tanpa henti mengenai siapa yang akan memesankan makan kali ini.
sasha tidak enak karena dari kemarin selalu yuqi, tapi yuqinya tidak mengizinkan yasudahlah.
"yaudah, gue indomie aja. yang lain gak selera." yuqi mengangguk dan pergi.
sasha menatap sekeliling kantin. ternyata masih banyak yang menatapnya dengan raut benci, berbisik - bisik.
kemudian mata sasha berhenti, pada netra jeno yang menatapnya tajam. tapi sasha dengan cepat memalingkan wajahnya.
capek.
▭ 𝓫 𝓪 𝓭 𝓫 𝓸 𝔂 𝓯 𝓻 𝓲 𝓮 𝓷 𝓭 ▬
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boyfriend
FanfictionJadi pacarnya Jeno, ternyata gak seindah yang Sasha bayangkan. © GETTINEBULA, 2020 All Rights Reserved. Lowercase version.