Shasha_53|PERTEMUAN KETIGA|

Mulai dari awal
                                    

"Bim nanti bangun, jangan kaya gitu."

"Perhatian bet Pak." Goda Bimo lalu menghentikan aksi nya.

"Enak anjir pipi nya, kenyel-kenyel, kaya yupi."

"Lu laper? Ada nasi bungkus tuh." Tawar Gibran

"Yess, kebetulan banget memang."

"Bran, lu gak kasian ama emaknya? Pasti lagi sedih tuh anaknya kagak tau kemana, eh ternyata malah sama lu." Ucap Bimo di sela-sela makan nasi bungkus.

"Ya trus mau gimana, gua gak tau rumah dia dimana. Bim lu mau tidur di kamar mana serah lu, gua tidur deluan yak,ngantuk gua." Gibran pun langsung tidur di sebelah Farel.

"Asiap."

"Bimo, satpam baru udah ada? " Tanya Gibran sebelum masuk ke alam mimpi..

"Udah, besok pagi dia masuk." Jawab Bimo santai lalu kembali menikmati nasi bungkusnya.

*********

Sedangkan ditempat lain.

"Farel, kamu dimana? Bunda nyariin dari pagi sampai malem tetep gak ketemu, hiks, maafin Bunda gak bisa jagain kamu."

"Kepala aku pusing, badan aku masih lemes, anak aku ilang,kenapa jadi kaya gini, coba aja tadi pagi aku larang Farel keluar pasti gak kaya gini kejadiannya." Karena badannya yang lemah, Shasha pun memutuskan untuk kembali kerumah gubuknya itu.

"Aku harus cari kemana lagi? Hiks."

pagi harinya..

"Aku coba tanya Farel ke kantor yang sering Farel anter kue itu aja deh. Semoga aku bisa nemuin Farel." Shasha yang sedang lemah pun berusaha berjalan kaki ke kantor yang berada di dekat taman tempo hari..

*********

"Yee si Gibran masih tidur, gua ngantor deluan aja lah." Bimo yang sudah rapi memakai baju kerja yang di bawa semalam pun langsung pergi ke kantor.

Beberapa menit kemudian Gibran terbangun.. Ia terkejut karena ada tangan mungil yang memeluknya.

"Haha, kaya Shasha, suka meluk aku pas tidur." Ujar Gibran lalu ia pun melepas pelukan Farel dan langsung mandi, karena mau ke kantor..

"Engghhhh. Hoammm.." Engah Farel sambil mengumpulkan nyawanya. Farel pun langsung mengubah posisinya menjadi duduk.

"Eh, ini kok mirip Bunda? Iya ini Bunda kan ya?" Tanya Farel pada dirinya sendiri saat melihat foto pernikahan Shasha dan Gibran di atas meja sebelah Farel.

"Yaampun, Bunda Farel tinggal sendirian, pasti Bunda sedih." Saat ingin beranjak dari kasur, Farel memegangi kepalanya yang pusing.

"Emmm, badan Farel kok lemes? Kepala Farel sakit. " Titahnya ..

Brakk..

Gibran yang baru keluar dari kamar mandi terkejut melihat Farel pingsan.

"YaAllah. Farel." Teriak Gibran khawatir lalu langsung mengangkat tubuh anak kecil itu dan membawanya kerumah sakit..

***********

"Kantor ini? Ini kan kantor Mas Gibran. Bener ini kantor yang mesen kue aku? " Shasha pun langsung berjalan ke arah satpam yang sedang berjaga.

"Pak, permisi, apa ada anak kecil disini? Umurnya 4 tahunan, dia jualan kue."

"Waduh, maaf Buk, saya satpam baru disini, baru aja kerja hari ini, kurang tau saya Buk." Ujar Satpam yang bernama Agung itu dengan ramah.

"Agung, ada siapa? " Tanya seseorang yang baru datang, dari belakang ia melihat ada sosok perempuan sedang berbicara dengan Agung.

"Ini Pak, ibu ini cari anaknya." Shasha pun berbalik melihat siapa yang datang.

Jlebb!

"Shasha? "

"Bimo? "

Bimo masih tertegun, ia sangat terkejut ketika melihat Shasha datang ke kantor pagi-pagi..

Drrtttttt..
Gibran calling..

"Halo Bran."

"Bim, Farel pingsan lagi otw ke rumah sakit nih gua." Ujar Gibran di sebrang sana.

"Apa? Farel pingsan? Yaudah yaudah, gua otw ke RS." Bimo langsung menutup teleponnya.

Deggg!!

"Farel? " Tanya Shasha khawatir.

"Iya Farel, lu kenal Sha? "

"Farel yang jualan kue itukan? "

"Iya." Jawab Bimo.

"Itu anak aku."

Degggg!!

"Serius? " Tanya Bimo.

"Yaudah ikut gua." Shasha pun mengangguk. Dan pergi bersama Bimo menyusul Gibran ke rumah sakit.

*************

Gimana partnya kali ini? 🤔

Note!
Di ketik 21 Juni 2020.
Publish 21 Juni 2020.

Maapin kalau ada typo yaw😃

Makasih🖤

Shasha(end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang