Di rumah kediaman
Stevano althair, seorang pria yang memberikan payung itu kepada agatha, lelaki itu duduk terdiam sambil menikmati secangkir coklat panas buatan pembantunyaEntah memikirkan apa sampai dia tidak menyadari bahwa kini adik perempuannya, jessica. Sudah duduk di sampingnya
"Woy, bang kenapa lo?" Tanya jessica dengan gaya tomboy nya
Iya jessica memang seorang gadis yang tomboy, berbeda dengan gadis gadis di usianya yang lebih memilih baju feminim atau make up yang di tata sedemikian rupa di wajah mereka namun jessica lebih suka berpenampilan ala kadarnya
Memakai hoodie , celana sobek sobek dan topi hitam yang sering sekali ia jika ia hendak keluar
"Gue gapapa " jawab althair singkat
"Lo ujan ujanan?" Tanya jessica lagi
"Hmm " althair berdeham memberi tanda jika apa yang di katakan adiknya itu benar
" bang kenapa si lo? Tumben banget biasanya aja ga mau kena ujan? Payung lo mana?"
"Gue kasih ke orang" jawab althair simple
"Lah bang, itu kan payung terakhir yang di kasih alm bunda, napa lo kasih ke orang si"
"Dia basah kuyup mungkin dia lebih butuh"
"Siapa dia? Namanya? Perempuan atau laki? Rumah nya dimana? Biar gue yang bawa payung nya "
"Udah lah jess nanti gue yang cari" ucap lelaki bersurai hitam itu
"Seriusan bang?"
"Iye , udah lo tenang aja si payung payung gue juga"
"Awas aja sampe ilang gue ga mau ngomong lagi sama lu"
"Serah, udah sana bawel"
Setelah jessica pergi meninggalkan althair, althair sedikit berpikir bahwa apa yang di katakan jessica itu ada benarnya, bahwa ia seharusnya menjaga payung itu bukan memberikannya
Payung itu adalah payung pemberian Nada dan Rama,orang tua dari althair dan jessica sebelum mereka kecelakaan pesawat dan hilang tanpa jejak.
~~~
Selesai mandi agatha pergi ke kamar ayahnya karna seingat nya saat membaca pesan reno ayahnya mencarinya
Tok...tok...tok...
"Masuk" terdengar suara lelaki paruh baya di seberang
Pintu di buka kemudian di tutup kembali
Ayahnya yang melihat agatha masuk ke dalam kamar langsung bertanya"Kamu? Darimana saja kamu? Sudah petang baru pulang?"
Agatha tertunduk sedikit, kemudian menggerakan tangannya untuk bicara bahasa isyarat
"Tadi aku ke perpustakaan ayah, lalu saat pulang aku terjebak hujan deras bajuku juga basah"
"Kamu hujan hujanan ?"
Agatha mengangguk, kemudian menggerakan kmbali tanganya
"Tapi tadi ada seorang pria yang memberikan ku payung yah... sehingga dari halte sampai sini aku tidak kehujanan"
"Payung? Pria? Siapa pria itu?"
Agatha hanya menggeleng
~~~
Selesai bicara pada sang ayah agatha menuju ke luar rumah untuk merapihkan payung tadi
Saat mengangkat payung nya dia melihat satu tulisan yang tidak ia sadari sedari tadi
(Stevano.A)
itu tulisan yang tertera di payung tersebut
"Jadi nama pemilih dari payung ini stevano.A ?" Ujar agatha dalam hati
~~~
Malam tiba...
Agatha mengetuk pintu kamar kakak nya
Tok...tok..tok..
"Iya, siapa?" Ucap pria bersurai hitam kemerahan itu
"..." tidak ada jawaban dari seberang
Terpaksa reno bangkit dari meja belajarnya
Saat membuka pintu
"Tha?" Tanya reno agak heran kenapa adiknya belum tidur padahal saat ini telah pukul setengah 12 malam
Agatha hanya tersenyum lebar melihat kakak nya
"Ada apa?" Ucap sang kakak lagi
Agatha mulai menggerakan tangannya
"Apakah tidur kakak terganggu? Ataukah kakak sedang sibuk ?"
"Tidak,aku pun tidak sedang sibuk, aku hanya sedang menulis puisi, kenapa? Kenapa kamu belum tidur tha?" Jelas sang kakak lalu sedikit bertanya
Reno merupakan seorang lelaki yang hobby membuat puisi, ia lebih menyukai puisi di bandingkan harus nongkrong bersama teman temannya, ia juga lelaki yang lebih memprioritaskan adik nya dibandingkan teman teman atau pun puisinya
"Apa aku boleh sedikit bertanya pada kakak ? Aku butuh saran"
"Baiklah, ayo masuk"
Tbc
~~~~~
Hai ges aku balik lagi
Aku nyaranin visualisasi nya sama yerin gfriend dan baekhyun Exo tapi kalo ga kepikiran gapapa, tapi nantinya aku bakal kasih foto ulzzang.
Jadi kalian bisa bebas mikirin dan berkhayal seluas mungkin
Jan lupa vote ya ges!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
smile on your face
Teen Fiction"ini bukan tentang siapa yang bahagia tapi tentang siapa yang berhak bahagia" Seseorang yang dijadikan bintang indah yang seharusnya menjadi teman bulan di langit kini harapan itu hancur. -V.agatha-