Aku mengkompres kakiku dengan es dipinggir lapangan sambil melihat team ku bermain menunggu beberapa menit lagi selasai.

" Sini aku bantu kompresin." Bundalan plastik es ditanganku sudah bepindah ketangan chita.

" sakit banget ga kakinya hmmm?" chita terlihat khawatir menatapku.

" Ga apa kok udah ga tralu sakit."

" Ngeselin banget itu perempuan mau main basket atau sumo sih sradak sruduk aja, bikin orang celaka, kaki kamu jadi korbannya deh."

" Chita sakit.. aarrghhh.." Chita yg sedang mendumel malah menekan - nekan ankle ku yg sakit dengan kencang.

" Ehhh maaf maaf sayang ga sengaja." chita langsung mengelus - ngelus kakiku dengan pelan.

" Kamu bilang apa tadi?" Aku berusaha memastikan pendengaranku.

" Ehhh bukan apa - apa" chita tersenyum lebar kepadaku, dan terdengar pluit dibunyikan menendakan babak pertandingan terakhir ini sudah usai dengan skor yg imbang.

" Sorry.." Wanita yg berpunggung no 15 itu menghampiriku dan mengulurkan tangannya untuk berjabat.

" sorry.. sorry bijimata lo, kaki temen gue jadi keseleo gara - gara lo nih!" Gigi yg masih kesal langsung menghampiri wanita tersebut.

" Lo salah masuk club olahraga kalau hobby lo sumo!!" Chita ikut menimpali.

" Permisi.. Sudah selesaikan yah?" perdebatan ini terhenti melihat seseorang yg baru saja hadir.

" wwooowww cantik.." No punggung 15 dan Gigi bersamaan mengucapkannya. Gigi langsung melirik sengit ke orang tersebut.

" Eehhh lo kartika yah?" Eka langsung menghampiri kartika yg berdiri tidak jauh dariku.

" Haiii eka, akhirnya kita ketemu langsung yah." Eka dan kartika berjabat tangan.

" ngapain lo disini?!!" Chita langsung menghampiri tika.

" Upsss pertumpahan darah gesss, bubar... bubar sana..." Gigi mengusir beberapa yg tidak berkepentingan. " dan lo cabut sana." Gigi mengusir juga no punggung 15 tersebut.

Tika mengabaikan chita yg berdiri didepannya dan langsung menghampiriku. " Bebby.. ayok kita pulang, kita ke dokter supaya kaki kamu cepet sembuh." tika berjongkok dihadapnku dan memberikan senyum manisnya.

" Hahhh.." seperti biasa aku selalu tergugu didepan kartika.

" Yg sakit kaki kamu kan bebb kenapa kaya orang kesambet sih bengong - bengong gitu." aku merasakan tika mengelus - ngelus pipiku dengan jarinya.

" Oowww so sweet.." Eka melihat aksi kartika dengan mata berbinar - binar.

" Isshh apaan sih nih perempuan kenapa disini." chita menghentak - hentakan kakinya kelantai.

Ku melirik ke arah gigi dan mengisyaratkan kearah chita. Gigi yg langsung paham dengan maksudku langsung menghampiri chita. " Kamu laper ga? ke mall yuk, ada restoran yg baru buka lohhh.. Yukkk tapi temenin dulu kekamar mandi, aku mau ganti baju.. Ya...Ya...Ya.."

" Hmmmm..." Chita langsung menggangguk, melirik ku, tika dengan tajam dan pergi begitu saja.

" Heiii cantikk.. nitip temen gue yah." Gigi mengedipkan sebelah matanya ke Tika dan langsung pergi menghampiri chita.

angels wing ( Tamat )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang