20. :Karena dirimulah

Mulai dari awal
                                    

"Maaf pak Kepala,,tapi itu hanya lebih akan menunjukkan betapa rendah dan pengecutnya lawan dalam bersaing dengan cara instan...

Justru kalah dan menang dalam persaingan alami membuat orang banyak belajar pengalaman,,bagaimana mereka yang menang mendapat pengalaman bersama motivasi..." berlidah tajam seketika,mata (e/c)nya bergerak dengan tajam menukaskan kata-kata berlawanan sang Pria jenius.

Mulai berpihak dengan cepat merefleks,Asano tampak menghalangi pandangan Gakuhou untuk memandangi tajam gadis itu. Tampaknya dia mengerti bahwa anaknya membelot padanya,namun bukan berarti dia berani melawan,pemuda itu lebih mengerti kata-kata (Y/n) yang menginginkan sebuah persaingan sehat tanpa adanya saling ketidak adilan,setidaknya itu dapat menebus semua diskriminasi yang didapat para kelas buangan.

"Baiklah,,kalau itu ucapanmu (L/n)-san aku tidak keberatan... karena kau juga berharga bagi Asano-kun sebagai kekasihnya..."

'K-KE-KEKASIH?!Σ(Д゚;/)/' Batin keempat sahabat sang pemuda violet itu berpekik sama,sekaligus bersamaan dengan (Y/n). Hei sejak kapan pria itu ingin menjadikan gadis itu pendamping anaknya?!/slap!

"Anu... maksud anda?" Gadis itu mulai mengkikuk ria,wajah dengan polos dan bodohnya mulai tampak memberikan reaksi kekehan dan sweatdroop ria kelimanya.

"Hm? Bukankah kau tertarik dengan Asano-kun? Kalian begitu sejak pertama kali bertemu diruang musik saat kelas 1...

Jadi,kurasa kalian sudah mulai berpacaran"

Salahkan Asano yang terpaksa ember karena takut dengan Ayah iblisnya itu,seketika membuat tatapan (E/c) kini berganti pasa sang pemuda Violet yang sedang memasang wajah datar tak bersalahnya dengan swetdroop.

"Maaf pak,kurasa anda kurang konsisten,,aku tidak tahu mengapa tapi kelas E sudah berkembang pesat dalam satu tahun ini dan bahkan bisa mengejar kami yang terpilih dikelas A...

Walau menyesakkan tapi aku juga merasa kemampuanku juga berkembang,aku tidak bisa menyangkal kalau mereka memang menjadi motivasiku,,mereka memang kuat,tapi berkat anak bu-- oh,maaf berkat teman-temanku ini aku jadi kuat" sedikit terpotong karena hampir melecehkan sebutan sahabatnya sendiri,suasana hati sekitar pun sempat menjadi bahan komedi yang mati-matian ditahan pula berkat kata-kata tegas Asano.

Kembali dengan keadaan yang tegang seketika,setelah melewati beberapa menit akhirnya mereka bisa keluar dengan aman,namun mungkin tidak akan bisa pada keempat Sahabat ketua osis jenius itu,mereka telah seperti dicuci otak habis-habisan layaknya boneka yang berpengaruh dengan mudahnya.

Dan itulah yang membuat berkhawatirnya Asano yang tak luput juga sepemikiran dengan (Y/n).

"Dia... keterlaluan... dia juga sempat mencuci otakku,,tapi aku memilih mengacuhkannya tadi" Asano paling tidak berlega dalam hati,setidaknya gadis itu tak terpengaruhi obrolan iblis ayahnya yang hampir mirip dengan seorang iblis.

"Begitu,,berarti syukurlah..."

"Tapi aku percaya,,entah seberapa kejamnya tatapan Ayahmu dia adalah dia... tumbuh sebagai pengajar dan seorang ayah,dia mungkin melewatkan sesuatu yang tak pernah dia temui,,arti kata yang mungkin juga tidak pernah dipahami denga betul...

Karena bagaimanapun,mengajarkan sesuatu pun berawal dari idealisme yang didasar dari hati..."

Gadis itu mengujar dengan bijak,sambilnya sesekali memuluskan senyuman memberikan hal yang dia mulai sadari,bahwa Asano Gakushuu kini mulai mencari banyak arti kata dan ingin menjadi seperti gadis itu untuk memahami banyak orang maupun termasuk Ayahnya.

Asano pov's

Selama kini yang kuingat sampai hingga kini adalah satu atau mungkin lebih dalam masa smp paling tidak tiga tahun sekaligus,rumahku ini adalah ruang kelas dan ayahku adalah guru lalu aku adalah muridnya,sebagian besarnya lagi ruang musik adalah tempatku beradu pikiran dan alam lepas,aku adalah pengunjungnya lalu gadis itu adalah teman yang selalu menunggu kedatanganku.

Katachi no iro Ai [Asano x readers x Karma]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang