•°°• _68_ •°°•

Mulai dari awal
                                    

Acara begitu ramai ketika sudah memasuki acara resmi. Taehyung sudah berdiri di depan dan mengatakan pidato kecil yang sudah disiapkan. Matanya menatap ke arah pintu masuk dan berpaling menatap ke arah Nayeon yang sudah berdiri diantara kedua orang tuanya. Dia benar-benar bahagia melihat semuanya akur. Taehyung tersenyum dan menatap Nayeon lekat.

Nayeon merasa jantungnya akan lepas ketika namanya dipanggil Taehyung untuk maju ke depan. Setelah memberanikan diri untuk maju, kakinya segera melangkah pasti. Taehyung yang melihat langsung tersenyum senang. Taehyung segera melangkah mendekati Nayeon yang sudah siap menaiki tangga. Seperti adegan di film kerajaan, Taehyung mengulurkan tangan dan membantu Nayeon naik. Membuat seisi ruangan menatap antusias kepada keduanya.

Nayeon hanya diam ketika dia sudah sampai di hadapan semua orang dan mendaptakan banyak sekali tatapan. Mulai dari mengejek, memuja dan bahkan bisikan yang dia yakin semua ditunjukan kepadanya.

"Perhatian, semua." Ucap Taehyung membuyarkan obrolan seluruh tamu mengenai istrinya. "Di sini saya ingin memperkenalkan seorang wanita yang begitu saya cintai. Seorang wanita yang dengan sabar menghadapi segala tingkah saya. Seorang wanita kuat yang bahkan rela mengorbankan nyawa hanya untuk menyelematakan saya. Seorang wanita yang saat ini menjadi Nyonya Kim." Lanjut Taehyung dan menarik pinggang Nayeon agar semakin mendekat.

"Dia adalah istriku. Istri yang begitu aku cintai." Ucap Taehyung dan melepaskan dekapannya. Matanya menatap manik mata Nayeon yang sudah memandang dengan wajah kagum. "Malam ini, aku ingin memperkenalkanmu kepada seluruh dunia kalau kamu adalah istriku. Apa pun yang terjadi, kamu akan tetap menjadi istriku. Jadi, aku mohon jangan pernah pergi dariku apa pun masalahnya. Aku begitu mencintaimu."

Nayeon yang mendengar langsung diam dan menatap Taehyung lekat. Taehyung juga melakukan hal yang sama, tetapi terkadang matanya melirik ke arah pintu masuk, seakan menunggu seseorang untuk masuk ke dalam ruangan. Ketika Mark dari balik pintu memberikan kode yang sudah disepakati, Taehyung langsung tersenyum sinis dan kembali menatap Nayeon.

"Apa pun akhirnya, aku mau kamu tetap bersamaku. Apa pun, Nayeon." Tegas Taehyung dengan senyum manis.

Nayeon hanya terseyum dan mengangguk mengiyakan. Taehyung yang sudah melihat dua orang tengah melangkah dengan rahang mengeras langsung menjentikan jarinya, menyuruh Mark menyelesaikan semuanya. Sampai pada akhirnya, dua orang tersebut benar-benar diseret dan hilang dari kerumunan. Taehyung kembali menyerahkan acara kepada pembawa acara dan membebaskan seluruh tamu untuk menikmati hidangan.

"Lepaskan!" Bentak Sana yang sudah di bawa ke sebuah ruang kerja Taehyung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lepaskan!" Bentak Sana yang sudah di bawa ke sebuah ruang kerja Taehyung. Dia menatap Mark yang menjadi dalangnya dengan tatapan kesal. Taeyeon yang juga menjadi korban langsung menggeram kesal dan menatap Mark dengan tatapan sinis.

"Apa yang ingin anda lakukan di pesta tersebut?" Tanya Mark dengan tatapan datar dan suara dingin.

Sana yang mendapat pertanyaan hanya tersenyum merendahkan dan menatap Mark dengan pandangan mengejek. "Apa yang akan aku lakukan bukanlah urusanmu, Mark. Jadi berhentilah untuk ikut campur. Kamu hanya bawahan Taehyung dan tidak perlu tahu apa yang akan aku lakukan." Jawab Sana dengan senyum sinis.

"Jelas itu ada urusannya dengan Mark, Sana." Jawab seseorang dari arah belakang.

Sana yang melihat Taehyung sudah datang dengan aura dingin langsung tersenyum senang dan menatap antusias. Berbeda dengan Taeyeon yang begitu tegang dan mempersiapkan diri untuk menghadapi seorang Taehyung.

"Asal kamu tahu, Sana, Mark adalah orang kepercayaanku dan siapa pun yang merendahkannya, dia akan bermasalah denganku." Ujar Taehyung dengan tatapa tidak suka.

"Jadi, apa keperluanmu datang ke sini? Aku rasa aku tidak mengundangmu sama sekali." Tanya Taehyung dengan suara sinis.

"Tetapi kamu mengundangku, Taehyung." Sahut Taeyeon yang sudah menatap Taehyung dengan senyum sumringah. "Apa aku juga tidak diperbolehkan datang?"

"Ah, Ibu mertua." Celetuk Taehyung dengan wajah seolah lupa dengan kehadiran wanita di sebelah Sana.

"Maaf aku melupakan anda. Saya pikir hanya ayah mertua yang datang."

"Aku memang tidak datang bersama dengan suamiku. Aku memiliki urusan lain denganmu." Ucap Taeyeon mulai serius.

"Oh, baiklah. Apa yang ingin anda katakan, ibu mertua?" Tanya Taehyung dengan wajah mengamati.

Taeyeon yang mendengar langsung merogoh tasnya dan memberikan amplop dengan nama rumah sakit di bagian depan. Dia segera memberikannya kepada Taehyung dan melihat pria tersebut membaca dengan seksama.

Taehyung yang sudah selesai langsung menatap keduanya dengan wajah yang masih tampak begitu tenang. "Kamu hamil, Sana?" Tanyanya dengan wajah datar. "Bukannya kamu belum menikah? Lalu siapa yang menjadi ayah dari anakmu?"

"Kamu." Jawab Taeyeon dengan santai.

"Aku?" Ulang Taehyung dan langsung tertawa keras. Matanya menatap ke arah Sana dan Taeyeon dengan seksama dan pandangan mengejek. "Aku bahkan tidak menyentuhnya sama sekali, ibu mertua. Apa kalian berusaha menjebakku kali ini?" Tanya Taehyung tepat sasaran.

"Kamu mabuk saat melakukannya. Aku baru mengatakan karena aku pikir tidak akan mengandung anakmu." Jelas Sana dengan air mata yang berlinang.

Taehyung menghela napas kasar dan menatap keduanya menyelidik. "Apa benar yang kalian katakan? Apa itu adalah anakku?" Tanyanya dengan antusias.

"Iya dan aku mau kamu bertanggung jawab. Nikahi Sana, Tae." Ujar Taeyeon dengan pandangan menajam. Meski begitu, hatinya benar-benar menciut dan merasakan ketakutan.

Taehyung hanya diam ketika melihat keduanya kekeh dengan pendapat yang mereka lontarkan. Matanya melirik ke arah Marj yang juga memadang ke arahnya dan tersenyum sinis. Dia kembali menatap dua orang yang tengah melakukan drama konyol di hadapannya.

"Baiklah. Aku akan bertanggung jawab untuk semua yang terjadi." Jawab Taehyung santai.

Sana dan Taeyeon yang mendengar langsung tersenyum senang. Taeyeon bahkan berpikir bahwa ternyata Taehyung tidak sepandai rumornya. Bahkan, dia percaya dengan bualan yang baru saja dibuatnya. Rasanya dia menyesal telah membuat rencana dengan begitu matang, tetapi tidak dapat digunakan. Dia berpikir, Taehyung akan menolak keras apa yang dikatakannya. Jadi, Taeyeon membuat rencana lain dengan mengganti foto Jin dengan fotonya.

"Taehyung, kamu yakin di...." Jin yang saat itu ada di dekatnya juga mulai angkat bicara. Dia sejak tadi diam dan melihat drama murahan yang dibuat oleh Sana dan Taeyeon. Namun, belum juga selesai bicara, Taehyung sudah mengangkat tangan dan mengintrusikan agar Jin diam.

Taehyung langsung menatap taiam ke arah Sana dan Taeyeon dengan tatapan yang sulit diartikan. Jaehyun yang ada di sana juga langsung mengangguk memberikan tanda kepada Taehyung dan langsung dimengerti.

"Baiklah, Sana. Berapa usia kandunganmu saat ini?" Tanya Taehyung dingin.

"Empat minggu." Jawab Sana polos.

Taehyung menatap Jaehyun dan tersenyum miring. "Baiklah, kapan kita akan memeriksakan kandungan anak kita? Aku sudah tidak sabar untuk melihatnya." Ucap Taehyung dengan senyum mengerikan. "Dan aku harap kamu tidak sedang bermain denganku. Karena jika itu terjadi, kamu akan mengerti sendiri konsekuensinya."

"Taehyung."

Panggilan lirih tersebut membuat Taehyung diam sejenak dan membalikan tubuh. Di belakang sudah ada Nayeon yang menatapnya dengan mata membelalak. Bahkan, ada genangan air mata yang terbentuk di pelupuk matanya. Taehyung sendiri hanya diam dan tidak melakukan apa pun. Dia hanya memandang istrinya dengan lekat.

' Kali ini, Nay. Percaya padaku' Batin Taehyung berteriak.

***

TBC

Jgn lupa Voment 👉👈

See u 😘

Bantu follow ig group aku💜 @Glow.fficial

Marriage HurtsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang