Reika tidak tahu, mengapa ia masih bisa menjadi ketua kelas selama tiga tahun di Nusantara Academy. Mungkin kedekatannya dengan Noah dan Nathan memberikannya semangat untuk mengusir semua gadis yang berteriak didekat jendela kelas mereka.

Tidak sedikit para gadis yang iri dengannya karena ia berhasil mengobrol dengan dua laki-laki populer itu. Reika tahu Nathan dan Noah hanya bersikap akrab dengannya karena ia telah mengusir para gadis-gadis yang berdiri di kelas mereka. Saat itu Reika tidak pernah memasukkan kedua laki-laki itu didalam hatinya.

Sampai dia lulus, Reika tidak ada hubungan apapun dengan dua laki-laki itu. Bibi dan pamannya masih tidak menyerah mencarikannya seorang laki-laki tua yang kaya dan Ayahnya juga masih tidak menyerah bekerja keras hanya untuk memberikannya pendidikan yang bagus.

Di peguruan tinggi, Ayahnya memaksanya untuk ikut dalam pertukaran pelajar. Mungkin karena Ayahnya takut dirinya terganggu dengan perjodohan yang dilakukan bibi dan pamannya. 

Reika pergi keluar negri. Ia belajar bahasa inggris hanya untuk mempersiapkan ini semua. Ia yakin ia bisa hidup dengan ketrampilan bahasanya saat ini. Tapi kenyataannya, saat ia benar-benar berada di negara asing, ia seperti orang linglung. Ia sangat kesusahan hidup di negara asing. Banyak orang-orang disana menganggapnya aneh karena ia hanya diam tidak tahu harus berkata apa.

"Bukankah ini ketua kelas?" 

Saat ia mendengar bahasa yang sama dengan negaranya ia sangat senang. Saat ia melihat siapa orangnya, itu adalah tuan muda Adhitama, Noah.

Beruntung ia bertemu dengan Noah. Ia tidak sadar jika airmatanya mengalir saat melihat pangeran tampan ini.

"Hey, ada apa? Mengapa kau menangis?" Reika tahu ia telah melakukan hal bodoh yang membuat Noah khawatir.

"Aku hanya bahagia melihat seseorang yang aku kenal di negara asing ini."

Reika melihat Noah tertawa karena jawabannya.

"Apa kau kesulitan?"

Reika mengangguk.

"Aku sangat kesulitan memahami bahasa mereka."

Lagi-lagi Noah tertawa.

"Karena kamu dulu sangat membantuku menangani gadis-gadis itu. Aku akan membantumu sekarang."

Reika sangat bahagia mendengarnya, setelah itu Noah membawanya bertemu dengan Nathan. 

Dari dulu Nathan adalah laki-laki pendiam. Ia tidak pernah berbicara panjang. Bahkan Nathan saat pertama kali melihatnya hanya meliriknya dan setelah itu menganggapnya tidak ada.

Nathan hanya berbicara dengan Noah, terkadang mereka akan membicarakan adik perempuan Noah yang akan membuat kedua laki-laki itu tertawa.

Reika yakin adik Noah pasti gadis yang cantik. Seorang gadis kecil yang dapat meluluhkan hati seseorang seperti es. Saat ia melihat Nathan sangat antusias membicarakan gadis kecil itu, Reika dapat melihat kelembutan dimata Nathan.

Di luar negri Reika menghabiskan waktu sepanjang hari bersama dua laki-laki itu. Di hari pekan Reika akan ikut bersama mereka. Terkadang mereka membawa teman-temannya untuk berkumpul. Noah memperkenalkan teman-temannya kepadanya. Bahkan ada pasangan suami istri yang membawa putrinya berkumpul bersama mereka. 

Anak yang berusia 4 tahun itu sangat cantik dan menggemaskan. Rambutnya berwarna pirang dengan mata biru yang sangat dalam. Hanya saja gadis kecil itu hanya mau diajak oleh Noah atau Nathan.

Kata Noah, gadis kecil itu mengingatkannya pada adik perempuannya. Maka itu ia sangat dekat dengan gadis itu. Noah dan gadis itu seperti lem yang tidak ingin dilepaskan. Bahkan saat orangtuanya ingin membawanya pulang. Gadis kecil itu akan menangis. Noah tidak mempunyai pilihan selain ikut pergi bersama gadis kecil itu untuk pulang kerumahnya.

Kembalinya Nona MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang